Apakah Mata Minus Bisa Diturunkan ke Bayi sejak Lahir?
Belum diketahui secara pasti penyebab rabun jauh
26 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat baru lahir, penglihatan bayi memang belum sempurna. Namun, perlahan, penglihatan mereka akan semakin jelas dan sempurna.
Bagi Mama yang memakai kacamata tebal akibat minus tinggi seringkali khawatir si Kecil akan memiliki mata dengan minus tinggi juga. Minus tinggi atau biasa disebut rabun jauh terjadi karena berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda jarak jauh.
Rabun jauh atau miopia terjadi ketika kornea dan lensa mata berkekuatan lebih atau bola mata terlalu panjang sehingga titik fokus sinar jatuh di depan retina. Seiring berkembangnya teknologi dan gadget, semakin banyak perempuan yang menggunakan kacamata karena rabun jauh.
Lantas, apakah rabun jauh akan diturunkan secara langsung kepada bayi yang baru lahir? Untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan tersebut, Popmama.com telah merangkum penjelasan seputar rabun jauh pada bayi seperti di bawah ini.
Daya Penglihatan Bayi Baru Lahir
Perlu Mama ketahui jarak penglihatan bayi yang baru lahir hanya sejauh 20 cm. Ketika si Kecil tidak merespon keberadaan Mama, bukan berarti bayi sudah menderita rabun jauh. Jarak penglihatan bayi akan terus bertambah seiring bertambahnya usia.
Untuk melatih daya penglihatan bayi, Mama bisa memasang mainan gantung sesuai dengan jarak yang bisa si Kecil lihat. Terkadang bayi juga tidak tertarik dengan mainan gantung. Kondisi itu merupakan sesuatu yang normal terjadi.
Editors' Pick
Rabun Jauh Dipengaruhi Faktor Genetik
Sebenarnya hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab kerusakan mata hingga berujung pada rabun jauh. Meskipun begitu, beberapa ahli kesehatan percaya bahwa rabun jauh dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
Sehingga, secara tidak langsung, Mama yang menderita rabun jauh berisiko lebih tinggi memiliki anak yang nantinya menderita rabun jauh juga. Kondisi mata anak tidak bisa dipantau ketika dia dilahirkan. Mama baru bisa mengetahui si Kecil menderita rabun jauh ketika dia beranjak tumbuh.
Rabun Jauh juga Dipengaruhi Lingkungan
Mama tak perlu khawatir si Kecil akan menderita rabun jauh karena miopia juga bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Artinya, bayi yang baru lahir dari orangtua yang menderita rabun jauh memang memiliki risiko tinggi untuk menderita penyakit serupa.
Namun, Mama bisa meminimalkan dampaknya pada si Kecil dengan menerapkan pola hidup sehat.
Cara Mencegah Rabun Jauh
Jika bayi memiliki rabun jauh karena diturunkan dari orangtua, maka gangguan ini tidak bisa dicegah sepenuhnya. Seperti dijelaskan sebelumnya, Mama masih bisa melakukan beberapa langkah agar si Kecil tidak mengalami rabun jauh dengan minus tinggi.
Sejak bayi lahir, jangan biasakan mata si Kecil terpapar sinar gadget terlalu lama. Hindari membiasakan bayi menonton video dari ponsel dengan jarak dekat.
Selain itu, Mama bisa memberikan asupan nutrisi yang mengandung vitamin A sejak bayi mengonsumsi MPASI untuk menunjang kesehatan mata si Kecil. Contoh makanan yang mengandung vitamin A adalah wortel, labu kuning, sawi, bayam, kangkung, dan brokoli.
Terpenting adalah Mama rutin memeriksakan bayi sejak dini apabila ada riwayat keluarga rabun jauh atau memiliki masalah kesehatan mata lainnya.
Itulah informasi mengenai rabun jauh pada bayi. Semoga informasi ini membuat Mama semakin waspada dan mampu meminimalkan gangguan mata pada bayi, ya.
Baca juga :
- Pertolongan Pertama saat Anak Cedera Mata
- 7 Cara Ini Bisa Memudarkan Kantong Mata Kamu
- Waspada, 5 Kebiasan Sederhana yang Ternyata Merusak Mata Anak