Tips Menyimpan Brokoli untuk MPASI agar Tahan Lama

Ketika si Kecil mulai memasuki fase MPASI, Mama pasti ingin memberikan yang terbaik untuk menunjang tumbuh kembang, dan kesehatannya. Salah satu sayuran hijau yang bisa jadi pilihan adalah brokoli, Ma. Brokoli juga dikenal sebagai sayuran super yang mengandung banyak zat gizi penting.
Diketahui Brokoli (Brassica oleracea) mengandung serat, protein, kalsium, zat besi, zinc, dan fosfor yang penting untuk perkembangan si Kecil. Selain itu, brokoli juga dilengkapi dengan vitamin A, B6, C, dan K yang bantu menjaga daya tahan tubuh serta menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Selain pengolahan, penyimpanan brokoli juga diperhatikan. Penyimpanan yang kurang tepat bisa membuat brokoli menjadi cepat layu, rasa berubah, bahkan nutrisinya bisa hilang. Nah, supaya manfaat gizi dan kesegarannya tetap terjaga, Mama perlu tahu cara menyimpan brokoli yang tepat sebelum diolah menjadi MPASI.
Berikut Popmama.com telah rangkum tips menyimpan brokoli untuk MPASI agar tahan lama. Yuk, simak bersama, Ma!
1. Pisahkan kuntum dari batangnya

Pastikan Mama memilih brokoli yang segar dengan warna hijau tua, kuntum yang rapat, dan batang yang kokoh. Hindari brokoli yang mulai menguning, menghitam, atau terasa lembek, karena itu pertanda sudah tidak segar. Langkah pertama yang bisa Mama lakukan setelah membeli brokoli adalah memisahkan kuntumnya dari batang utama.
Mama bisa memotong bagian batang dan mengambil hanya bagian kuntumnya. Hal ini dilakukan agar lebih mudah saat membersihkan dan mendeteksi ulat atau kotoran kecil yang tersembunyi. Selain lebih higienis, memisahkan kuntum dari batang juga mempermudah proses pengolahan.
2. Rendam dengan air garam

Untuk memastikan brokoli benar-benar bersih, Mama bisa merendam kuntum brokoli yang sudah dipotong ke dalam air yang sudah dicampur dengan satu sendok teh garam halus. Diamkan selama 10–15 menit agar serangga-serangga kecil yang mungkin menempel bisa mati dan terlepas dari bunga brokoli.
Setelah direndam, bilas brokoli dengan air mengalir agar sisa garam dan kotoran benar-benar hilang. Proses ini penting dilakukan sebelum brokoli masuk ke tahap perebusan atau penyimpanan. Jangan sampai ada serangga tersembunyi yang ikut termasak bersama MPASI si Kecil, ya, Ma!
3. Rebus dengan api kecil

Setelah brokoli direndam dan dibilas, langkah selanjutnya adalah merebusnya sebentar dengan api kecil. Rebus brokoli selama kurang lebih 2 menit saja agar teksturnya tidak terlalu lembek dan nutrisinya tetap terjaga.
Dengan proses rebus ringan, brokoli jadi lebih aman dikonsumsi dan lebih tahan lama jika ingin disimpan. Mama juga sebaiknya tidak memberikan brokoli mentah kepada si Kecil, karena dikhawatirkan masih mengandung bakteri meskipun sudah dicuci.
4. Rendam dalam air es

Begitu brokoli selesai direbus, segera pindahkan ke wadah berisi air dingin dengan tambahan es batu. Langkah ini bertujuan untuk menghentikan proses pemasakan, sehingga brokoli tidak menjadi terlalu lembek. Biarkan brokoli terendam selama beberapa menit hingga suhunya turun dan tidak lagi panas.
Setelah itu, tiriskan dan keringkan brokoli menggunakan tisu dapur atau kain bersih. Pastikan brokoli benar-benar kering sebelum masuk ke tahap penakaran agar tidak cepat busuk saat disimpan.
5. Timbang dan takar sesuai kebutuhan

Setelah brokoli benar-benar kering, Mama bisa mulai menakar porsi sesuai kebutuhan si Kecil. Gunakan plastik klip atau wadah kecil untuk menyimpan satu porsi makan, misalnya untuk tiga kali makan dalam sehari.
Menyimpan brokoli berdasarkan takaran akan memudahkan Mama saat ingin mengolahnya, karena tidak perlu repot menakar ulang setiap kali memasak. Setelah semua brokoli ditakar, simpan dalam wadah tertutup rapat dan masukkan ke dalam kulkas atau freezer.
Mama bisa langsung olah brokoli saat dibutuhkan, misalnya dijadikan sup atau puree. Pastikan brokoli dipotong kecil dan tetap direbus kembali sebelum disajikan agar tetap aman dan mudah dikonsumsi oleh si Kecil.
Nah, itulah rangkuman dari tips menyimpan brokoli untuk MPASI agar tahan lama. Dengan penyimpanan yang tepat, brokoli bisa jadi menu MPASI yang sehat, lezat, dan kaya nutrisi untuk si Kecil.



















