Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Mengajarkan Anak agar Siap Menghadapi Dunia

Anak yang sudah siap
Freepik/YuliiaKa

Mama, di tengah dunia yang terus berubah dengan cepat, mempersiapkan anak agar siap menghadapi berbagai tantangan dan peluang sangatlah penting.

Namun, bagaimana cara terbaik untuk membekali Si Kecil agar ia tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, mandiri, dan adaptif?

Dengan langkah-langkah sederhana namun efektif, Mama dapat mendukung tumbuh kembang si Kecil agar siap bersaing dan berkontribusi positif di masa depan.

Oleh karena itu Popmama.com telah rangkum cara mengajarkan anak agar siap menghadapi dunia.

1. Ajari anak untuk berpikir, bukan hanya patuh

Anak berpikir
Freepik/stockking

Anak-anak yang terbiasa hanya patuh akan tumbuh dengan rasa takut mengambil keputusan. Mereka akan menunggu instruksi, takut salah, dan ragu menyuarakan pendapat.

Anak yang patuh mungkin akan menjadi pelaksana yang baik, tapi sulit menjadi pemimpin, inovator, atau pemikir kritis.

Untuk mengajarkan anak berpikir bukan hanya patuh, Mama dapat mengajukan pertanyaan terbuka, dorong mereka untuk mencari solusi kreatif, dan berikan mereka kesempatan untuk bereksperimen.

Ajarkan juga untuk memahami sudut pandang orang lain, serta bantu mereka menganalisis informasi dan mengevaluasi sumber. 

2. Bantu anak memecahkan masalah

Ibu menemani anak memecahkan masalah
Freepik

Mama, membantu anak memecahkan masalah sendiri bukan berarti membiarkannya kewalahan, tapi justru membimbingnya agar mampu menghadapi tantangan dengan percaya diri.

Mama harus mengajarkan anak memecahkan masalah agar anak tidak tumbuh menjadi pribadi mudah menghindari masalah. Anak yang terbiasa menghindari masalah cenderung mudah merasa frustrasi ketika menghadapi kesulitan yang menuntut kemandirian

Untuk mengajarkan anak memecahkan masalah, bukan menghindarinya, Mama harus fokus pada pemberian kesempatan untuk berlatih, memberikan dukungan, dan menjadi contoh.

Biarkan anak mencoba menyelesaikan masalah mereka sendiri, ajari mereka untuk menganalisis, dan jangan ragu untuk meminta bantuan jika diperlukan. 

3. Bangun kepercayaan diri anak melalui kemenangan kecil

Ibu memasak bersama anak
Freepik

Salah satu strategi untuk mempersiapkan anak agar siap menghadapi dunia adalah dengan membangun rasa kepercayaan dirinya.

Anak yang percaya diri cenderung lebih mudah berinteraksi sosial, memiliki keberanian untuk mencoba hal baru, serta mampu mengungkapkan pendapat dan perasaannya dengan baik.

Cara yang ampuh untuk membangun kepercayaan diri anak adalah melalui pemberian kemenangan kecil.

Membangun kepercayaan diri anak melalui kemenangan kecil adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Kemenangan kecil, seperti menyelesaikan tugas rumah, berhasil dalam pelajaran, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial, membantu anak merasakan keberhasilan dan meningkatkan harga diri. 

4. Biarkan anak gagal dan belajar dari kegagalan

Anak mengalami kegagalan
Freepik

Hal yang harus diperhatikan orangtua ketika mendidik anak adalah membiarkan mereka memaklumi kegagalannya.

Anak memang perlu didorong untuk menjadi manusia yang bertujuan mencapai keberhasilan. Namun kegagalan mereka pun perlu dimaklumi.

Memaklumi seorang anak yang baru mengalami kegagalan adalah mengajak mereka untuk memahami bahwa kegagalan bukan sesuatu yang perlu ditakuti. Gagal itu wajar dan mereka perlu tahu itu.

Anak yang tidak pernah dibiarkan mengalami kegagalan oleh orangtuanya tidak akan pernah merasakan nikmatnya mencapai keberhasilan. Anak seperti ini tidak akan menghargai pentingnya proses dan upaya dalam mengejar sesuatu.

5. Ajarkan anak mempertahankan diri secara mental dan fisik

Bela diri
Freepik

Hal yang penting dimiliki seorang anak adalah kemampuan pertahanan diri. Kemampuan pertahanan diri tak hanya soal fisik, tetapi mental juga. Sehingga Mama harus mengajarkan anak untuk belajar mempertahankan dirinya.

Mengajarkan anak mempertahankan diri, baik secara mental maupun fisik, sangat penting untuk keamanannya dan kesejahteraannya.

Secara mental, ini melibatkan membangun kepercayaan diri, kemampuan untuk mengatasi stres, dan kemampuan untuk mengenali dan menolak situasi berbahaya.

Secara fisik, hal ini bisa dilakukan dengan belajar seni bela diri, atau latihan fisik yang dapat meningkatkan kekuatan dan kecepatan. 

Salah satu cara mengajarkan anak mempertahankan diri secara mental adalah Mama bisa membantu anak untuk mengenali tanda-tanda stres dan ajarkan teknik relaksasi seperti bernapas dalam-dalam atau meditasi. 

Sedangkan cara mengajarkan anak mempertahankan diri secara mental yaitu latih anak untuk menanggapi situasi berbahaya dengan cepat dan tepat, seperti dengan berteriak atau berlari menjauh. 

6. Tunjukkan anak cara mengelola keuangan

Anak mengelola uang
Freepik

Untuk mempersiapkan anak agar siap menghadapi masa depan, Mama perlu mengajarkan anak mengenai pengelolaan keuangan.

Mengajarkan anak mengelola keuangan sejak dini sangat penting karena memberikan banyak manfaat yang berdampak positif pada kehidupan mereka di masa depan.

Manfaat dari mengajarkan mengelola keuangan adalah anak belajar memahami nilai uang, bagaimana cara mendapatkannya, serta pentingnya mengelola pengeluaran dengan bijak. Ini membantu mereka membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas dan bertanggung jawab.

Langkah pertama yang bisa Mama lakukan untuk mengajarkan anak adalah dengan memberikannya uang saku yang diberikan secara berkala (mingguan atau bulanan) dapat menjadi latihan awal untuk mengelola uang. 

7. Bangun kekuatan emosional, bukan hanya ketangguhan

Membantu membangun kekuatan emosional
Freepik

Di tengah dunia yang penuh tantangan dan perubahan cepat, membangun kekuatan emosional pada anak sama pentingnya, bahkan lebih penting, daripada sekadar melatih ketangguhan fisik atau mental.

Kekuatan emosional adalah kemampuan anak untuk mengenali, memahami, dan mengelola perasaannya sendiri, serta berempati dan membangun hubungan sehat dengan orang lain.

Anak yang kuat secara emosional lebih mampu menghadapi tekanan, kegagalan, atau perubahan tanpa mudah putus asa atau cemas berlebihan.

Cara untuk membangun kekuatan emosional anak adalah dengan mengajak anak berbicara tentang apa yang ia rasakan, baik senang, sedih, marah, atau takut. Validasi perasaannya dan tunjukkan bahwa semua emosi adalah wajar.

Mama, mempersiapkan anak agar siap menghadapi dunia bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan kesabaran dan pendekatan yang tepat, Mama bisa membimbing si Kecil tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, mandiri, dan penuh empati.

Ingatlah bahwa setiap langkah kecil yang Mama lakukan, mulai dari mengajarkan literasi digital, membangun kecerdasan emosional, hingga menanamkan nilai-nilai positif akan menjadi bekal berharga bagi anak menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.

Terus dukung, dampingi, dan beri contoh yang baik, karena peran Mama sangat menentukan kesuksesan si Kecil dalam menjalani kehidupan. Bersama Mama, si Kecil siap melangkah ke dunia dengan penuh semangat dan keyakinan!

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us