5 Akibat yang Anak Dapatkan Bila Suka Menyontek Saat Ujian

Setiap pelajar tentu ingin mencapai nilai yang bagus, bukan? Selain untuk naik kelas, nilai yang bagus juga membuat anak merasa senang, apalagi bisa membuat orangtua bangga akan pencapaiannya.
Namun sayangnya, ada beberapa anak yang ingin meraih nilai bagus dengan membenarkan segala cara, termasuk menyontek.
Anak mungkin saat ini menganggap remeh hal sepele seperti menyontek.
Karena selama tak ketahuan, ia mungkin akan berhasil mencapai nilai bagus tanpa harus berusaha lebih.
Sehingga penting bagi Mama untuk mencegah atau mengatasi perilaku buruk ini dengan memberi tahunya bahwa menyontek bisa membawa dampak yang cukup besar bagi kehidupan.
Berikut Popmama.com telah merangkum 5 akibat yang anak dapatkan bila suka menyontek saat ujian.
Segera beri tahu anak ya, Ma!
1. Hilangnya rasa percaya pada diri sendiri

Pada dasarnya, perilaku menyontek bertujuan untuk mempermudah anak dalam menyelesaikan soal demi soal.
Namun baik disadari atau tidak, perilaku tersebut menjelaskan bahwa anak tidak lagi memiliki rasa percaya dirinya sendiri untuk mengisi jawaban. Sehingga mau tidak mau ia harus bertindak curang.
Selain melanggar peraturan sekolah, menyontek bisa membawa kebiasaan yang begitu buruk bagi anak di kemudian hari. Kepercayaan diri adalah hal yang penting, baik itu dalam kehidupan informal maupun profesional.
Sehingga lehilangan percaya diri bukan perkara mudah, karena mengembalikannya pun tidak semudah yang anak bayangkan.
2. Akan kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan diri sendiri

Mengapa harus ada perilaku menyontek? Yup, hal ini dilakukan karena anak tak bisa menyelesaikan apa yang sedang dikerjakan. Sehingga ia mencari jawaban dari teman maupun dari kunci jawaban yang sudah anak dapatkan sebelumnya.
Jika anak kesulitan untuk menyelesaikan soal yang selama ini telah dipelajarinya di waktu belajar, tak menutup kemungkinan anak akan sulit menyelesaikan permasalahan kehidupan yang begitu rumit yang mungkin belum pernah dialaminya.
Bisa saja kebiasaan menyontek ini terbawa hingga usianya dewasa. Maka itu, anak tidak boleh melakukannya secara terus menerus.
3. Menjadi malas belajar dan bergantung pada orang lain

Ketika anak menyontek dan berhasil melakukannya berkali-kali, hal pasti yang akan terjadi pada dirinya adalah malas belajar.
Terlebih dalam konteks menghafal, karena ia tidak perlu berpikir untuk mengerjakan soal. Ia bahkan akan banyak bergantung pada orang lain dan kunci jawaban, yang sebenarnya bahkan belum tentu benar.
Jadi, ingatkan anak agar tidak menjadikan perilaku menyontek sebagai kebiasaannya pada saat ujian. Karena akibat buruknya bisa terjadi pada diri sendiri yang nantinya akan merusak masa depannya kelak.
4. Membohongi diri sendiri dan orangtua

Seperti yang disebutkan sebelumnya, menyontek seringkali dilakukan untuk mendapatkan nilai bagus. Namun nilai bagus yang diperoleh dari hasil menyontek, tentu bukanlah hasil usaha anak dalam belajar.
Sehingga, bukankah itu sama saja seperti membohongi diri sendiri?
Tak hanya membohongi diri sendiri, perilaku ini juga membuat anak terbiasa membohongi orangtua yang telah berusaha untuk mendidik anak, bahkan mungkin untuk membiayai sekolah selama ini.
5. Nilai yang diperoleh tidak sesuai dengan kemampuan yang anak miliki

Ketika anak mendapatkan hasil yang bagus karena menyontek, coba tanyakan pada anak apakah kemampuannya benar-benar bisa diandalkan dan sesuai dengan nilai yang didapatkan?
Yup, tentu tidak sesuai. Karena menyontek sama saja dengan memanipulasi kemampuan yang mungkin tidak sesuai dengan nilai yang anak peroleh.
Sehingga, pastikan agar anak tidak berfokus untuk mendapatkan nilai bagus saja. Namun berfokus untuk menambah ilmu pengetahuan dan memahami betapa pentingnya mata pelajaran yang ia pelajari di sekolah.
Karena dengan belajar, anak tak hanya akan mendapatkan nilai yang lebih bagus, tapi ia menjadi lebih cerdas dan berpengetahuan luas.
Nah itulah 5 akibat yang anak dapatkan bila suka menyontek saat ujian. Dengan menjelaskan lima poin di atas, semoga anak dapat terhindar dari perilaku buruk ini ya, Ma!



















