Sejarah Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia, Pelajaran Kelas 5 SD

Sejarah bangsa Portugis selama berada di Nusantara.

29 Januari 2024

Sejarah Masuk Bangsa Portugis ke Indonesia, Pelajaran Kelas 5 SD
about-history.com
Ilustrasi datangnya bangsa Portugis ke Indonesia

Ada banyak tantangan yang menghalangi proses pendirian bangsa Indonesia jauh sebelum meraih kemerdekaannya. Salah satunya terjadi akibat kolonialisasi bangsa Eropa ke tanah Nusantara. 

Bangsa Eropa yang tengah gencar melakukan pencarian sumber rempah-rempah akhirnya tiba di Indonesia. Mereka yang awalnya datang hanya untuk berdagang akhirnya mengubah tujuan untuk mengusai wilayah. Hal ini tentunya mendapatkan perlawanan berani dari masyarakat Indonesia saat itu. 

Portugis dikenal sebagai bangsa Eropa pertama yang menginjakkan kaki di nusantara. Meski tidak bertahan dalam waktu yang lama, tujuan dan kedatangan Portugis melahirkan banyak pecahan sejarah penting. 

Pada kesempatan kali ini, Popmama.com akan membahas mengenai sejarah masuknya bangsa Portugis ke Indonesia. Termasuk perstiwa, latar belakang, tahun kejadian, dan dampaknya hingga saat ini.

1. Penyebab datangnya bangsa Portugis

1. Penyebab datang bangsa Portugis
Freepik

Ada banyak alasan yang mendorong datangnya bangsa Portugis ke Indonesia. Seperti terjadinya peristiwa Perang Salib menyebabkan Konstantinopel, ibu kota imperium Romawi Timur ke tangan Dinasti Usmani (Ottoman) Turki, di bawah Sultan Muhammad II (1451-1481) pada 1453.

Hal tersebut mengakibatkan berbagai negara di Eropa kehilangan rute perdagangan mereka dan terpaksa mencari sumber rempah lain. Salah satunya dari negara-negara penghasil rempah. 

Di sisi lain penjelajahan bangsa Eropa dilakukan atas dasar keinginan untuk mengungkap rahasia alam semesta, geografi, serta bangsa yang tinggal di belahan Bumi lain. Hal ini juga didorong dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Bangsa Eropa juga melakukan penjelajahan yang jauh untuk mendapatkan kekayaan dan menyebarkan agama Kristen di belahan dunia baru. 

2. Kedatangan pertama bangsa Portugis

2. Kedatangan pertama bangsa Portugis
en.wikipedia.org
Peta Maluku tahun 1519 yang dilambangkan dengan lambang Portugis. e banner planted

Didorong oleh semangat 3G (Gold, Glory, Gospel), bangsa Portugis melakukan penjelajahan samudra untuk menemukan tanah penghasil rempah. Pada tahun 1487, armada Portugis yang dipimpin Bartolomeus Dias berhasil memasuki perairan Samudra Hindia. 

Perjalanan kemudian dilanjutkan di 1498, di bawah pimpinan Vasco da Gama. Ia berhasil mempimpin armada Portugis sampai di Calicut dan Goa, India. Pelayaran kembali dilanjutkan pada tahun 1511 dari India, dipimpin oleh Alfonso d’Alburquerque. Pada tahun yang sama akhirnya bangsa Portugis berhasil menduduki Malaka, pusat perdagangan Islam di Asia Tenggara.

Bangsa Portugis yang awalnya datang hanya untuk berdagang memutuskan untuk menguasai Malaka. Dengan membawa 15 kapal dan 600 tentara, Portugis akhirnya berhasil menguasai Malaka dan menjadi penguasa perdagangan rempah dari Asia ke Eropa.

 

Editors' Pick

3. Peristiwa Penting yang Terjadi

3. Peristiwa Penting Terjadi
wikipedia.org
Ulama Ternate yang disinggung oleh bangsa Portugis

Portugis melanjutkan perjalanannya dengan menjelajah daerah nusantara lainnya dengan mengirimkan tiga kapal lagi ke wilayah Indonesia. Satu kapal milik Portugis tenggelam, sementara itu dua lainnya berhasil mendarat di Kepulauan Banda dan Ternate.

Pada tahun 1512, Bangsa Portugis berniat membuat perjanjian dagang dengan dengan Kerajaan Sunda di Parahyangan. Namun berakhir gagal karena Portugis menerima penyerangan oleh raja-raja Islam di Jawa seperti Demak dan Banten yang menguasai pantai utara Jawa.

Portugis kemudian mengalihkan target ke Kepulauan Maluku, lebih tepatnya di Ternate. Awalnya masyarakat Maluku dan Sultan Ternate menyambut baik kedatangan Portugis yang datang membeli rempah-rempah dan membantu Ternate menghadapi musuhnya, terutama Kesultanan Tidore.

Kesultanan Ternate juga meminta bantuan Portugis untuk mendirikan sebuah benteng agar terhindar dari serangan kerajaan lain. Portugis mengabulkan ini dengan syarat perjanjian monopoli perdagangan rempah-rempah, perjanjian yang menimbulkan kesengsaraan rakyat karena dipaksa berjualan dengan harga murah. Akibatnya terjadi permusuhan antara Ternate dan Portugis.

Selain di Ternate, pada tahun 1522 Portugis juga datang ke Pajajaran di bawah pimpinan Henry Leme dan disambut baik oleh Pajajaran dengan maksud agar Portugis mau membantu dalam menghadapi ekspansi Demak.

Hal tersebut menyebabkan teciptanya Perjanjian Sunda Kelapa (1522) antara Portugis dan Pajajaran, yang isinya sebagai berikut.

  1. Portugis diijinkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa.
  2. Pajajaran akan menerima barang-barang yang dibutuhkan dari Portugis termasuk senjata.
  3. Portugis akan memperoleh lada dari pajajaran menurut kebutuhannya.

Pada awal tahun 1527 Portugis datang kembali ke Pajajaran untuk merealisasi Perjanjian Sunda Kelapa, namun disambut dengan pertempuran oleh pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahilah.

Pertempuran berakhir dengan kemenangan dipihak pasukan Demak. Sejak saat itu Suda Kelapa namanya diganti menjadi Jayakarta, artinya pekerjaan yang jaya (menang).

4. Perlawanan rakyat

4. Perlawanan rakyat
wikipedia.org
Konflik kerajaan Ternate dengan Portugis

Tindakan Portugis yang sudah merugikan masyarakat dan menyebabkan rakyat sengsara, menuai perlawanan. Apalagi mengingat praktik monopoli dengan melarang penduduk berdagang rempah dan menangkap kapal dagang.

Perlawanan dilakukan dengan memberontak dan menyerang berbagai benteng pertahanan Portugis di berbagai wilayah, khususnya di wilayah Ternate akibat monopoli dan meninggalnya Sultan Hairun sebagai raja Ternate di tangan Portugis. Sehingga pada tahun 1629, bangsa Portugis di Malaka mendapatkan serangan dari masyarakat di bawah komando Sultan Iskandar Muda.

5. Kedatangan bangsa Eropa lain

5. Kedatangan bangsa Eropa lain
iphedia.com
Bangsa Spanyol tiba di Maluku dan memulai pertentangan dengan bangsa Portugis

Kedatangan bangsa Portugis mengundang bangsa Eropa lainnya datang ke nusantara. Di antaranya ada bangsa Spanyol yang tiba di Maluku dan memulai pertentangan dengan bangsa Portugis. Pertikaian kedua bangsa itu mempengaruhi pertentangan Sultan Ternate dan Sultan Tidore.

Untuk menyelesaikan pertikaian antara Portugis dan Spanyol itu, pada tahun 1529 dilakukan perjanjian Saragosa. Isi perjanjian itu antara lain:

  1. Bumi ini dibagi atas dua pengaruh yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis.
  2. Wilayah kekuasaan Spanyol membentang Meksiko ke arah barat sampai ke Kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazil ke arah timur sampai ke Kepulauan Maluku

Kekuasaan bangsa Portugis terus berlanjut hingga kedatangan bangsa Belanda pada 1641. Belanda berhasil menaklukkan Malaka. Hal ini menandakan berakhirnya kekuasaan Portugis di Indonesia. Portugis akhirnya hanya boleh menguasai Pulau Timor sejak tahun 1575.

6. Dampak masuknya Bangsa Portugis di Indonesia

6. Dampak masuk Bangsa Portugis Indonesia
bonkkenks.com

Meski sudah terjadi ratusan tahun yang lalu, pengaruh kolonialisasi bangsa Portugis masih berdampak. Salah satunya adalah tersebarnya agama kristiani yang dahulu dilakukan oleh Fransiscus Xaverius, seorang misionaris berkebangsaan Spanyol. Bisa dilihat dari maraknya pemeluk agama Kristen di wilayah Indonesia Timur. 

Dari bidang kesenian, kedatangan Portugis menyebabkan berkembangnya musik keroncong. Kala itu, jenis musik ini cepat berkembang karena disukai banyak orang.

Keroncong berasal dari musik Portugis abad ke-16 yang disebut fado. Musik fado awalnya merupakan nyanyian para budak dari Afrika Barat yang kemudian menjadi terkenal di wilayah perkotaan Portugis. 

Ada juga dampak dari bidang bahasa lho. Kita dapat menemukan sejumlah kosakata yang diserap dari bahasa Portugis ke dalam bahasa Indonesia. Beberapa contoh kosakata antara lain gereja, mentega, sinyo, sepatu, pesta, sabun, meja, dan minggu. 

Itulah sejarah masuknya bangsa Portugis ke Indonesia. Meski tidak selama Belanda, kedatangan bangsa Portugis meninggalkan banyak sekali hal ya bagi Indonesia. 

Baca juga:

The Latest