"Ayo SADARI Setelah Menstruasi" Gerakan untuk Deteksi Kanker Payudara

Lakukan SADARI di rumah untuk mendeteksi kanker payudara

11 Oktober 2022

"Ayo SADARI Setelah Menstruasi" Gerakan Deteksi Kanker Payudara
Pexels/Michelle Leman

Melansir data dari WHO, kanker payudara merupakan kanker yang paling umum terjadi di dunia selama per tahun 2021, dengan rasio kasus baru mencapai 12% dalam 1 tahun.

Sementara itu di Indonesia, jumlah pasien dan kasus meninggal akibat kanker payudara adalah yang paling banyak dibanding jenis kanker yang lain. Dan sekitar 70% ditemukan pada kasus yang sudah berada di stadium lanjut.

Kesembuhan kanker payudara memiliki tingkat kesembuhan 90% apabila berhasil dideteksi sejak dini. Oleh karenanya, penting bagi Mama dan anak remaja mama untuk mengupayakan agar bisa mendeteksi kanker payudara sedari awal.

Maka dari itu, Charm bersama YKPI dan menggandeng Kementerian Kesehatan meluncurkan slogan "Ayo SADARI Setelah Menstruasi".

Lantas apa tujuan dari slogan tersebut? Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi terkait "Ayo SADARI Setelah Menstruasi" gerakan untuk deteksi kanker payudara sedari dini. Yuk, disimak Ma!

1. Apa itu "Ayo SADARI Setelah Menstruasi"?

1. Apa itu "Ayo SADARI Setelah Menstruasi"
Pexels/Michelle Leman

Slogan "Ayo SADARI Setelah Menstruasi" diluncurkan sebagai terobosan periksa payudara sendiri (SADARI) untuk mendukung deteksi dini penyakit kanker payudara.

Hal ini memiliki tujuan tidak hanya utuk membagikan literasi kepada para perempuan mengenai pentingnya deteksi dini kanker payudara, tetapi juga menyebarluaskan gerakan SADARI 1 bulan sekali guna mewujudkan 0 penemuan kasus stadium lanjut.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, Dr. Eva Susanti, S.Kp.,M.Kes, menyebutkan bahwa untuk menyelesaikan kenaikan kasus kanker payudara diperlukan dukungan dari banyak pihak.

“Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak di dunia termasuk di Indonesia. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, diperlukan dukungan semua pihak termasuk oleh Perusahaan, Lembaga Swadaya Masyarakat, akademisi, dan organisasi profesi lainnya. Kami berharap PT Uni-Charm Indonesia Tbk dapat bergandengan tangan seterusnya dengan Pemerintah untuk mensosialisasikan gerakan SADARI, " ucapnya.

Editors' Pick

2. Cara melakukan SADARI

2. Cara melakukan SADARI
Pexels/cottonbro

Langkah-langkah SADARI sangat penting diketahui supaya Mama dan anak mama dapat mengetahui apabila ada perubahan pada payudara yang mengarah pada kanker. Oleh karena itu, perlu bagi Mama dan anak mama untuk melakukan langkah-langkah pemeriksaan payudara langkah-sesuai arahan dari Yayasan Kanker Indonesia. Pemeriksaan SADARI ini dapat dilakukan 7 – 10 hari setelah menstruasi. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

1. Berdiri Tegak

Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan atau perubahan pada puting. Bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris? Jangan cemas, itu biasa.

2. Angkat Kedua Lengan

Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. Dorong siku ke depan dan cermati payudara. Kemudian dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara.

3. Posisikan Kedua Tangan pada Pinggang

Posisi ini bisa dilakukan dengan cara condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada.

4. Angkat Lengan Kiri ke Atas

Angkat lengan kiri ke atas dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan.

5. Cubit Kedua Puting

Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi.

6. Posisikan Tubuh seperti saat Tidur

Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Kemudian Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.

3. Gejala kanker payudara pada remaja

3. Gejala kanker payudara remaja
Pexels/Anna Tarazevich

Tahukah Mama bahwa kanker payudara tak memandang usia? Di beberapa tahun terakhir, kasus kanker payudara mulai menyerang kalangan perempuan muda, bahkan remaja. Banyak anak remaja perempuan yang divonis mengidap kanker payudara.

Sayangnya, mendeteksi kanker payudara pada remaja bukan hal yang mudah. Hal ini dikarenakan saat usia remaja, payudara masih berada di fase perkembangan.

Namun, ada beberapa gejala dan ciri-ciri yang masih bisa dideteksi dan diwaspadai sebagai kanker payudara. Berikut ini gejala atau kanker payudara di stadium awal kemunculannya:

1. Benjolan di Payudara

Umumnya, seluruh pengidap kanker payudara pasti merasakan tanda yang satu ini. Benjolan biasanya tidak selalu diikuti dengan rasa sakit. Benjolan ini dapat dirasakan ketika diraba melalui teknik SADARI yang dilakukan secara mandiri di rumah.

2. Terjadi Perubahan di Kulit Payudara

Perubahan kulit payudara ditandai dengan kemerahan akibat iritasi. Selain perubahan warna, tekstur payudara akan tampat seperti kulit jeruk. Area payudara yang terkena kanker terlihat berlekuk dan menebal.

3. Terasa Nyeri pada Puting

Perubahan pada puting bukan hanya ditandai dengan rasa nyeri saja, tetapi juga tekstur puting menjadi lebih mengeras, bahkan puting dapat masuk ke area dalam. Kemudian putting juga akan mengeluarkan cairan tidak normal.

4. Muncul Benjolan di Ketiak

Munculnya benjolan ketiak diakibatkan karena jaringan payudara meluas ke area tersebut. Sel kanker mampu menyebar ke area tersebut melalui kelenjar getah bening di bawah ketiak.

4. Manfaat melakukan SADARI setelah menstruasi

4. Manfaat melakukan SADARI setelah menstruasi
Pexels/Anna Shvets

SADARI perlu dilakukan sedari awal oleh diri sendiri, sebab diri sendiri lah yang lebih mengetahui jika ada perubahan pada tubuh, terutama di area payudara. SADARI biasanya dilakukan sebulan sekali seusai menstruasi, semenjak perempuan mulai mendapatkan haid pertamanya atau saat berusia 12 tahun.

Melaksanakan langkah-langkah SADARI dapat membantu Mama dan anak mama dalam memahami dan memantau kesehatan serta bentuk payudara secara keseluruhan.

Selain itu, memeriksa payudara secara teratur mampu menimbulkan perasaan untuk mengendalikan tubuh sendiri. Perasaan tersebut akan mencegah timbulnya stres.

5. Mengatasi munculnya gejala kanker payudara

5. Mengatasi muncul gejala kanker payudara
Pexels/Thirdman

Apabila Mama atau anak mama menemui gejala yang mengarah sebagai kanker payudara, maka segera lakukan konsultasi bersama dokter ahli.

Dokter akan memulai pengobatan setelah melakukan evaluasi dan penilaian menyeluruh. Biasanya akan dilakukan sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi. Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon.

Tak hanya itu, jika telah muncul gejala kanker payudara, maka perlu melakukan screening payudara. Beberapa orang tidak dapat melihat tanda-tanda kanker payudara secara langsung sama sekali. Itulah mengapa screening berupa SADANIS, USG payudara, maupun mammogram rutin peting untuk rutin dilakukan. 

Ingat ya Ma, semakin cepat gejala kanker payudara terdeteksi, maka proses penyembuhan dan pengobatan yang tepat pun dapat segera dilakukan. 

Semoga informasi mengenai "Ayo SADARI Setelah Menstruasi" gerakan untuk deteksi kanker payudara sedari dini kali ini bisa bermanfaat.

Baca juga:

The Latest