Soimah Sampaikan Harapan setelah Anaknya Tewas di Pesantren Gontor

Ibu bernama Soimah sedih luar biasa, anaknya meninggal dunia diduga karena menjadi korban kekerasan

7 September 2022

Soimah Sampaikan Harapan setelah Anak Tewas Pesantren Gontor
Instagram.com/hotmanparisofficial & Instagram.com/soimah_didi

Meninggalnya seorang anak tentu menjadi kesedihan mendalam bagi kehidupan orangtua terutama untuk seorang ibu. Hal inilah yang dirasakan oleh Soimah, seorang ibu asal Palembang yang mengetahui anaknya tewas saat berada di pesantren.

Anak Soimah yang berstatus sebagai salah satu santri di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) meninggal dunia setelah diduga menjadi korban kekerasan.

Kabar tewasnya santri berinisial AM ini kini menjadi sorotan publik. Soimah yang merasa terdapat kejanggalan pada kematian anaknya, lantas berencana menempuh jalur hukum dan meminta bantuan pengacara kondang Hotman Paris.

Lantas seperti apa kelanjutan peristiwa kekerasan yang terjadi di pesantren tersebut? Berikut informasi ketika Soimah sampaikan harapannya setelah anaknya meninggal di pesantren Gontor yang sudah Popmama.com rangkum.

1. Korban tewas diduga karena dianiaya

1. Korban tewas diduga karena dianiaya
Instagram.com/soimah_didi

Kasus kematian seorang santri berinisial AM ini mencuat setelah Soimah, ibu korban mencurahkan isi hatinya kepada pengacara kondang Hotman Paris.

Soimah mengadukan kasus kematian anaknya yang terjadi pada Senin (22/8/2022). Soimah menyatakan anaknya yang berusia 17 tahun ini tewas dalam keadaan mengenaskan dengan dugaan dianiaya ketika di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG).  

"Saya mendapat kabar dari pengasuhan Gontor 1 anak saya telah meninggal dunia Senin, 22 Agustus 2022 pukul 10.20, padahal di surat keterangan yang kami terima meninggal pukul 06.45 WIB," kata Soimah dengan berlinang air mata pada Minggu, (4/9/2022) lalu di restoran Buntut Sunda Kang Ali Palembang kepada Hotman Paris.

Editors' Pick

2. Soimah meminta bantuan kepada Hotman Paris

2. Soimah meminta bantuan kepada Hotman Paris
Instagram.com/hotmanparisofficial

Ketika Soimah merasa ada kejanggalan serta dugaan penganiayaan terdahap putranya, ia kemudian mengadu ke pengacara Hotman Paris.

Rekaman video yang diambil oleh Hotman Paris saat Soimah mengadu kepadanya lantas menjadi viral di media sosial setelah diunggah di akun Instagram miliknya.

3. Ibu Soimah sampaikan isi hati dan harapannya

3. Ibu Soimah sampaikan isi hati harapannya
Instagram.com/soimah_didi

Soimah tidak mampu menahan kesedihan dan tangisnya saat menceritakan bagaimana kronologi ketika putranya diantar pulang ke rumah dalam kondisi meninggal dunia.

Bahkan ingatan tentang peristiwa kematian sang Anak masih membuatnya syok hingga kini.

"Maaf kondisi saya masih syok," ujar Soimah.

Soimah dan keluarga berharap kasus kekerasan terhadap santri seperti ini jangan sampai terulang lagi kepada anak-anak lain dan menjadi kasus yang terakhir.

"Kami berharap ini tidak terjadi lagi, cukup di anak saya. Aku ingin dunia pendidikan tidak pakai kekerasan jangan pakai fisik," ucap Soimah sambil menahan tangis.

4. Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini

4. Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini
Dok. Istimewa

Polres Ponorogo langsung mendatangi Pondok Modern Darussalam Gontor guna menanggapi video viral yang berisikan dugaan kekerasan di pesantren tersebut.

"Kemarin (4/9/22) kami sudah ke sana (pesantren PMDG). Mereka koorporatif. Ini masih dilakukan pemeriksaan," kata Kepala Polres Ponorogo AKBP Catur Cahyo Wibowo.

Sebelumnya, pihak pondok pesantren sudah mengonfirmasi kejadi ini tetapi tidak mengeluarkan pernyataan apapun terkait kasus kematian yang menimpa salah satu santrinya. Pihak pesantren PMDG menolak untuk dikutip nama, posisi jabatan, dan pernyataannya.

Semantara itu, Titis Rachmawati sebagai kuasa hukum keluarga Soimah memastikan bahwa kasus ini akan terus berjalan untuk menemukan kejelasan sebenarnya.

Itulah tadi informasi ketikaSoimah sampaikan harapan setelah anaknya meninggal di pesantren. Semoga penyebab kasus kematian ini bisa segera terungkap ya, Ma

Baca juga:

The Latest