Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Berapa Banyak Telur yang Boleh Dikonsumsi Anak per Hari?

Unsplash/wenping wang
Unsplash/wenping wang

Enak, bergizi, murah dan mudah disajikan. Telur memang senjata para Mama di saat-saat kepepet dan genting menyiapkan makanan untuk keluarga. Terutama menghadapi situasi krisis karena karantina di rumah akibat virus Covid-19 ini, hampir di setiap rumah pasti menyimpan sejumlah telur untuk makanan sehari-hari. 

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Telur dapat menjadi menu sehat untuk keluarga, ketimbang menyajikan makanan-makanan instan. Tetapi, mungkin Mama ingin tahu, seberapa banyak sih telur boleh dikonsumsi anak dalam sehari? Berikut Popmama.com merangkum informasinya:

Nutrisi dalam Sebutir Telur

Freepik/timolina
Freepik/timolina

Satu butir telur dihitung sebagai satu ons dalam kelompok makanan berprotein, sekelompok dengan seafood, kacang-kacangan, biji-bijian, daging ayam dan daging sapi. Telur mengandung berbagai nutrisi yang penting untuk tumbuh-kembang anak, termasuk protein, zat besi, vitamin D, kolin, dan selenium, serta mineral dan vitamin B. 

Konsumsi telur secara teratur baik untuk mendukung kesehatan anak, antara lain kesehatan mata, membangun membran sel dan molekul otak, mendorong perkembangan awal otak dan memori kognitif, serta penting untuk kesehatan tulang. 

Kolesterol dalam Telur

Pexels/Fodie Factor
Pexels/Fodie Factor

Melihat bervariasinya nutrisi, serta rasa nikmat telur saat diolah, ada hal penting yang perlu diperhatikan orangtua, yaitu keseimbangan gizi. Meskipun baik, jangan menjadikan telur sebagai satu-satunya sumber protein harian. Pasalnya, dilansir dari verywellfamily.com, telur mengandung kolesterol.

American Heart Association merekomendasikan konsumsi kolesterol kurang dari 300 mg per hari. Satu butir telur berukuran besar mengandung 187 mg kolesterol. Jika menyajikan telur sebanyak tiga kali berturut-turut untuk makan dalam sehari, jumlahnya melebihi takaran konsumsi kolesterol harian yang direkomendasikan.

Baca juga:

10 Manfaat Makan Telur untuk Kesehatan Anak

Beda Metode Memasak, Beda Dampaknya untuk Kesehatan

Freepik
Freepik

Bagaimana cara penyajian telur yang disukai anak Mama? Didadar acak dengan campuran keju dan sedikit susu? Digoreng menggunakan mentega? Atau disajikan rebus?

Lemak dan minyak yang digunakan dalam menyajikan telur dapat meningkatkan jumlah lemak jenuh dalam makanan sehat secara signifikan. Merebus adalah cara paling sehat untuk memasak telur.

Jika ingin digoreng, Mama bisa menggorengnya dengan minyak sehat, seperti minyak zaitun, atau digoreng di atas wajan anti lengket tanpa minyak. Tambahkan potongan sayuran ke dalam adonan telur dadar untuk meningkatkan nilai gizinya. 

Berapa Banyak Batas Konsumsi Telur Harian untuk Anak?

Pexels/Pixabay
Pexels/Pixabay

Walau rasanya enak dan mudah dimasak, sebaiknya Mama membatasi konsumsi harian telur untuk anak sebanyak satu butir saja per hari. Penting diingat bahwa nutrisi secara keseluruhan lebih dari sekadar menghitung apa saja yang sudah dimakan dalam sehari. 

Tak perlu terlalu detil menghitung ons per ons makanan yang dikonsumsi anak, Ma. Tetapi, gunakan saja konsep keseimbangan piring, yaitu sepertiga piring diisi sayur dan buah, sepertiganya dengan makanan yang kaya protein, dan sepertiga yang lain adalah karbohidrat kaya serat.

Menyajikan makanan yang terbaik bukan hanya karena makanan tersebut enak, melainkan juga mempertimbangkan dari sisi kesehatan. Semoga informasi ini dapat membantu dalam menyiapkan kebutuhan gizi anak sehari-hari ya, Ma. 

Share
Editorial Team

Anak Mama Aktif Bergerak? Jangan Lupa Penuhi Asupan Proteinnya!

Anak sedang olah raga
Freepik

Bagi Mama yang memiliki anak dan anaknya aktif bergerak, terutama yang sering bermain atau berolahraga, membutuhkan asupan protein yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Protein sangat penting bagi tubuh karena berperan dalam membangun dan memperbaiki otot, serta menyuplai energi bagi aktivitas sehari-hari.

Dengan memastikan asupan protein yang cukup dari sumber makanan sehat, Mama membantu si Kecil tetap energik, sehat, dan kuat dalam menjalani berbagai kegiatan fisik yang mereka sukai.

Protein juga mendukung perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh, membuat anak lebih siap menghadapi tantangan aktivitas dan tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan cerdas.

Lalu, dari mana saja protein bisa didapatkan? Melalui artikel ini, Popmama.com akan membagikan informasi mengenai pentingnya protein bagi anak yang aktif bergerak dan pentingnya protein bagi tubuh!

Pentingnya Protein bagi Anak yang Aktif Bergerak

Pertumbuhan tinggi pada anak
Freepik/creativeart

Ma, protein sangat penting bagi anak yang aktif bergerak, karena berperan besar dalam mendukung tumbuh kembang dan menjaga kesehatan si Kecil.

Protein membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, terutama otot, kulit, dan organ dalam yang digunakan saat anak beraktivitas fisik seperti olahraga.

Ketika asupan protein cukup, tubuh anak dapat memperkuat otot dan tulang sehingga mereka lebih kuat dan tahan lama saat bergerak aktif.

Selain itu, protein juga berfungsi meningkatkan metabolisme tubuh, yang membantu mengubah makanan menjadi energi. Ini penting agar anak tetap energik dan tidak mudah lelah saat menjalani aktivitasnya.

Protein bahkan berperan dalam mendukung perkembangan otak dan fungsi kognitif, sehingga anak lebih mudah berkonsentrasi dan belajar.

Tak kalah penting, protein membantu memperkuat sistem imun anak dengan membentuk antibodi yang melawan infeksi, membuat anak lebih tahan sakit dan dapat terus aktif bermain dan belajar.

Dalam peluncuran produk MILO PRO di Jakarta pada (24/08/2025), Ahli Gizi Ayu Anisadiyah, S.Gz menjelaskan bahwa tubuh membutuhkan protein yang cukup untuk memperbaiki dan membangun kembali jaringan otot,

“Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan asupan protein harian sebesar 60–75 gram. Sayangnya, banyak masyarakat yang aktif berolahraga belum memenuhinya sehingga proses pemulihan dan performa bisa terganggu."

Jadi, memastikan konsumsi protein yang cukup dari makanan sehari-hari seperti daging, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan sangat krusial untuk anak agar mereka bisa tumbuh sehat, kuat, dan ceria setiap hari.

Makanan Mengandung Protein yang Baik bagi Anak