Bolehkah Remaja Melakukan Waxing?

Pertumbuhan rambut pada kemaluan merupakan salah satu tanda anak menginjak masa pubertas, biasanya dimulai di usia 10 hingga 1 tahun. Rambut tumbuh lebih lebat, hitam, dan kasar.
Apabila rambut dibiarkan panjang maka akan mengganggu kenyamanan, seperti gatal, penumpukan kotoran, berbau tidak sedap, dan mudah timbul bakteri.
Memiliki bulu yang lebat di beberapa bagian tubuh kadang bisa mengganggu bagi seorang remaja, bahkan hal ini bisa memicu bully.
Ada berbagai cara untuk merawat dan menghilangkan bulu pada beberapa bagian tubuh. Mama perlu mengenalkan kepada remaja di rumah mengenai beberapa cara mengangkat bulu-bulu pada tubuh, seperti waxing, mencukur, menggunting, dan menggunakan krim penghilang bulu.
Mencabut bulu yang menempel pada kulit dapat dilakukan pada beberapa bagian, seperti lengan, ketiak, dada, perut, wajah, punggung, kemaluan, dan kaki. Pencabutan alis dan bulu mata tidak disarankan karena terdapat larangan dalam agama.
Beberapa saat lalu waxing menjadi populer untuk dilakukan.
Apa itu waxing?
Waxing adalah cara mencabut bulu bagian tubuh sampai ke akar dalam jumlah banyak dengan menggunakan bahan bertekstur cairan kental yang berfungsi sebagai perekat dan kertas sebagai media untuk mencabut bulu-bulu yang menempel pada tubuh.
Lalu bolehkah remaja melakukan waxing? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan dari Popmama.com berikut ini!
1. Bolehkan remaja melakukan waxing?

Pada umumnya, tidak ada usia pasti yang menjadi patokan bagi anak remaja untuk dapat memulai melakukan waxing.
Selagi bulu pada tubuh sudah tumbuh, kemudian remaja jadi merasa kurang nyaman maka ia dapat melakukan waxing.
Namun ada hal yang wajib diperhatikan oleh anak sebelum melakukan waxing:
- mengerti cara pencabutan rambut dengan metode waxing,
- mengetahui bahan yang dipakai saat waxing,
- mengetahui kondisi tubuh, apakah memiliki alergi atau tidak,
- mengetahui tingkat sensitifitas kulit sendiri,
- mengetahui apa yang harus dilakukan setelah melakukan waxing,
jika sudah memahami itu semua maka tidak ada salahnya untuk mencoba.
2. Apa saja petunjuk sebelum melakukan waxing?

Waxing dapat dilakukan di klinik kecantikan maupun secara mandiri dirumah. Sebelum melakukan sendiri terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya hindari penggunaan retinol (vitamin A) sebelum dan saat melakukan waxing. Retinol dapat menyebabkan kulit iritasi, mengelupas, dan melepuh.
Bersihkan dan keringkan area kulit yang akan di waxing, memilih bahan wax yang aman dan berkualitas, apabila memiliki bulu yang terlalu panjang sebaiknya dipotong terlebih dahulu, menggunakan bedak bayi sebelum waxing, terakhir gunakan krim penghilang rasa sakit.
3. Apa saja manfaat waxing?

Waxing memiliki berbagai manfaat, seperti bulu tercukur dengan rata karena tercabut langsung dari akarnya, bulu akan tumbuh lebih lama, kulit menjadi bersih, cerah, dan mulus.
Selain menghilangkan bulu, waxing sekaligus mengangkat sel kulit mati yang melekat pada kulit. Rambut baru tumbuh dalam periode yang lebih lama dan terlihat lebih lembut.
4. Kapan waxing tidak dianjurkan?

Waxing dapat dilakukan oleh remaja maupun dewasa yang sudah ditumbuhi rambut. Terdapat beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk melakukan waxing, diantaranya saat hamil dan haid karena kulit menjadi lebih sensitif.
Saat sedang menjalankan kemoterapi dan radiasi tidak diperkenankan untuk waxing karena kulit menjadi lebih kering. Saat mengonsumsi obat antibiotik, obat jerawat, retinol, dan terapi hormon tidak diperbolehkan untuk waxing karena akan memberikan efek samping yang tidak nyaman.
Hindari menggunakan waxing apabila kondisi kulit sedang tidak baik-baik saja, seperti iritasi kulit, luka, terbakar sinar matahari, autoimun, dan peradangan pada kulit.
5. Macam-macam waxing apa saja?

Terdapat berbagai jenis waxing yang dapat digunakan, seperti:
- soft wax menggunakan lilin yang lembut seperti bertekstur madu,
- hard wax dengan mengoleskan lilin tebal,
- fruit wax menggunakan lilin yang diberi ekstrak buah-buahan mengandung antioksidan yang baik bagi kulit,
- chocolate wax menggunakan cokelat yang bernutrisi bagi kulit,
- sugar wax menggunakan bahan-bahan alami, seperti gula, lemon, madu, dan air panas.
Dari jenis waxing di atas, mana yang aman untuk digunakan untuk kulit remaja maka itulah yang boleh dipilih. Sesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing.