Omicron Mulai Melonjak, Apakah PTM di Jakarta Tetap Dilaksanakan?

Ini dia daftar sekolah yang memberhentikan sementara PTM karena kasus Omicron

14 Januari 2022

Omicron Mulai Melonjak, Apakah PTM Jakarta Tetap Dilaksanakan
Freepik/Wirestock

Setelah kasus virus corona menurun dan sebagian warga Indonesia melaksanakan vaksinasi, peraturan PTM terbatas pun mulai diubah. Berdasarkan SKB 4 menteri terbaru, pada awal tahun 2022, sekolah yang berada di lingkungan PPKM level 1 dan 2 sudah boleh melaksanakan PTM terbatas 100 persen. 

Sayangnya, seiring berjalannya waktu pembelajaran, ternyata terjadi penyebaran virus corona. Bahkan, di Jakarta terdapat siswa yang suspek varian Omicron.  

Tak hanya di sekolah, kasus Omicron di kalangan masyarakat pun mulai banyak ditemui. 

Walau demikian, PTM terbatas 100 persen masih terus dilaksanakan oleh berbagai sekolah di Jakarta dengan mengacu SKB 4 menteri. 

Untuk lebih jelasnya, berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi mengenai keberlanjutan PTM di jakarta di tengah kasus Omicron yang mulai melonjak. 

1. Daftar sekolah yang memberhentikan sementara PTM

1. Daftar sekolah memberhentikan sementara PTM
Unsplash/M. Monk
Ilustrasi

Setelah dua minggu masuk sekolah, kini sudah ada belasan sekolah di Jakarta yang memberhentikan sementara PTM terbatas 100 persen. Belasan sekolah yang diberhentikan ini mulai dari SD, SMP, hingga SMA. 

Sejauh ini, sekolah yang ditutup berada di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Dari semua sekolah tersebut, total ada 13 siswa dan guru yang positif corona, 6 berasal dari Jakarta Timur dan 7 berasal dari Jakarta Selatan. Salah satu dari 13 siswa tersebut dinyatakan suspek virus corona varian Omicron. 

Untuk lebih detailnya, berikut ini daftar sekolah yang berhenti PTM sementara:

Jakarta Timur

  • SMAN 71 (1 siswa)
  • SMK Malaka (1 siswa)
  • SMPN 252 (1 siswa)
  • SMPN 62 (1 guru)
  • SDN 01 Jati (1 siswa)
  • SMA Pelita 3 (1 siswa)

Jakarta Selatan

  • SMP Labschool (1 siswa), sekolah ditutup sementara pada 7 Januari 2022-12 Januari 2022. Pembelajaran sementara secara daring (PJJ)
  • SMP Islam Andalus (1 siswa OTG), sekolah ditutup 11 Januari-17 Januari 2022. Pembelajaran diganti dengan Belajar dari Rumah (BDR)
  • SMA Labschool (guru 1 orang dan 2 siswa), sekolah ditutup 11 Januari-17 Januari 2022
  • SMK Asisi (1 siswa), sekolah ditutup 10 Januari-14 Januari 2022. Pembelajaran diubah menjadi daring
  • SMP Azhari Islamic School Rasuna (1 siswa), sekolah akan ditutup 11 Januari-17 Januari 2022

Selama pemberhentian PTM tersebut, Pemkot melakukan desinfeksi lingkungan sekolah hingga melanjutkan  contact tracing.

"Supaya benar-benar steril. Kita lebih mengutamakan keselamatan anak-anak," Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Timur Linda Romauli. 

2. Walau ada beberapa siswa suspek Omicron, masih banyak sekolah yang masih mengadakan PTM terbatas 100 persen

2. Walau ada beberapa siswa suspek Omicron, masih banyak sekolah masih mengadakan PTM terbatas 100 persen
Pexels/ Katerina Holmes

Walaupun sudah ada kasus Omicron di beberapa lingkungan sekolah, namun PTM terbatas di Jakarta tetap dilaksanakan. Pelaksanaan tersebut berdasarkan dengan SKB 4 menteri. 

"Kalau dari kita masih merujuk ke SKB 4 menteri ya dan ada mekanisme penemuan kasus aktif dimana kalau > 5% positif maka PTM dihentikan sementara," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, Kamis (13/1/2022). 

Kementerian Kesehatan pun memberikan tanggapan yang sama mengenai penghentian PTM terbatas. 

"Penghentian PTM terbatas dilakukan jika terdapat klaster penularan Covid-19, angka positivity rate hasil ACF di atas 5% dan warga satuan pendidikan yang masuk dalam notifikasi kasus hitam di atas 5%," jelas Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Dalam SKB 4 menteri juga dijelaskan penghentian PTM terbatas akibat virus corona yang menyebar di lingkungan sekolah akan dilakukan selama 14x24 jam. 

3. Gelombang tiga virus corona karena Omicron telah diprediksi akan terjadi pada Februari 2022

3. Gelombang tiga virus corona karena Omicron telah diprediksi akan terjadi Februari 2022
Pixabay/Alexandra_koch

Pemerintah telah memprediksi potensi gelombang Covid-19 berikutnya karena varian Omicron.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, berdasarkan pengalaman negara lain, puncak varian Omicron dialami sekitar 40 hari. Hal ini lebih cepat dari varian Delta.

"Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada bulan awal Februari. Sebagian besar kasus yang terjadi diperkirakan akan bergejala ringan. Sehingga nanti strateginya juga akan berbeda dengan varian Delta," jelas Luhut dalam keterangan pers virtual, Rabu (12/1/2022). 

Semoga, permasalahan kasus positif Covid-19 pada sekolah-sekolah tersebut dapat cepat selesai dan tidak ada kasus baru lagi sehingga anak-anak dapat belajar secara langsung dengan aman dan nyaman. 

Agar tak tertular, Mama juga harus terus mengingatkan Anak untuk selalu taati protokol kesehatan dan beri mereka asupan makanan yang bergizi dan bernutrisi. 

Baca juga:

The Latest