Tips Memilih Pondok Pesantren yang Aman Menurut Kementerian Agama

Sebelum mendaftarkan Anak ke Pesantren, cari tahu terlebih dahulu mengenai rukun pesantren yuk, Ma!

11 Februari 2022

Tips Memilih Pondok Pesantren Aman Menurut Kementerian Agama
Pexels/Pok Rie

Banyak sekali berita buruk yang beredar tentang pondok pesantren akhir-akhir ini. Mulai dari kasus kekerasan seksual, perundungan, hingga dinyatakan mengajarkan pemahaman terorisme. 

Hal itu membuat para orangtua sedikit ragu untuk mendaftarkan anak-anak tersayangnya ke pesantren.

Padahal, jika diperhatikan lebih seksama, banyak tokoh-tokoh pemimpin di Indonesia yang mengenyam pendidikan di pesantren. Contohnya, KH Abdurrahman Wahid, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, dan masih banyak menteri serta pemimpin lainnya. 

Hal itu membuat Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani menegaskan kalau pondok pesantren memang sebenarnya tempat yang aman untuk anak-anak menuntut ilmu.

"Ini sesungguhnya memberikan fakta bahwa pesantren adalah tempat yang aman, layak, dan tepat untuk pengembangan anak bangsa," kata Dhani yang dikutip dari laman Kementerian Agama, Jumat (4/2/2022).

Untuk itu, agar anak mendapat keamanan selama belajar di pesantren, Dhani memberikan tips untuk para orangtua memilih pondok pesantren. 

"Saya ingin mengingatkan bagi seluruh anak bangsa, terutama kepada seluruh orang tua yang hari ini ingin menitipkan anaknya dalam proses pendidikan pondok pesantren perlu melihat apakah lembaga yang menyebut dirinya pesantren memiliki arkanul ma'had (rukun pesantren)," ujar Dhani.

Berikut ini Popmama.com telah menjabarkan tentang 5 rukun pesantren yang harus diketahui Mama dan Papa agar tak salah memilih pondok pesantren untuk anak. Simak yuk! 

1. Ada kyai yang menjadi pengasuh, pengajar, dan teladan untuk para santri

1. Ada kyai menjadi pengasuh, pengajar, teladan para santri
Pixabay/SyauqiFillah
Ilustrasi

Rukun pertama, dalam sebuah pesantren harus terdapat kyai yang menjadi pengasuh, pengajar, pembimbing, dan teladan untuk para santri. 

"Lihat sanad keilmuannya. Sanad keilmuannya jelas, ada kiainya. Jangan menitipkan ke pesantren yang gurunya hanya satu tunggal," kata Dhani.

Editors' Pick

2. Adanya santri yang bermukim

2. Ada santri bermukim
http://Instagram.com/daarulrahman_official
Ilustrasi

Seperti yang kita ketahui, pesantren merupakan sistem pendidikan di mana para muridnya menginap di asrama yang telah disediakan. 

Maka dari itu, rukun pesantren kedua yang harus Mama dan Papa perhatikan yakni adanya santri yang bermukim. Artinya, para santri beserta guru dan kyai tinggal di sana. 

3. Adanya sarana dan prasarana yang baik dan mumpuni

3. Ada sarana prasarana baik mumpuni
Dm2tangerang.blogspot.com

Karena pesantren menjadi tempat bermukim para santri, maka sarana dan prasarana di dalamnya harus mumpuni.

Contohnya, setiap asrama harus tersedia kasur agar para santri tidur dengan nyenyak, para santri mendapat makanan yang bergizi seimbang, adanya masjid dan mushola, dan lain sebagainya. 

4. Kajian kitab kuning untuk memastikan sanad keilmuan

4. Kajian kitab kuning memastikan sanad keilmuan
shopee/natijahstore

Kitab kuning merupakan salah satu kitab klasik yang berperan penting dalam transformasi ilmu agama. Dikatakan sebagai kitab kuning karena kitab ini dicetak di atas kertas yang berwarna kekuning-kuningan. Adapun ciri khas lainnya yakni pada kitab ini semua huruf arab ditulis tanpa tanda baca alias arab gundul. 

Kitab kuning ini berisi tentang fikih, akidah akhlak, tasawuf, hadis, hukum islam dan tafsir. Bahkan banyak pula kitab kuning yang mempelajari ilmu kalam (teologi) hingga filsafat. 

Dengan adanya kitab kuning, segala bimbingan dan pembelajaran dari para guru dan kyai di pondok pesantren tidak melenceng dari syariat Islam yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. 

"Jadi perhatikan, sanad keilmuannya, ada kiainya, memiliki fasilitas yang baik, dan ada pembelajaran kitab kuning," terang dia.

5. Pesantren bersifat inklusif

5. Pesantren bersifat inklusif
Freepik/rawpixel.com

Rukun terakhir yakni pilihlah pesantren yang bersifat inklusif. Artinya, pesantren yang Mama dan Papa harus memberikan izin terbuka untuk berkunjung ke dalam pesantren.

"Dan tentu saja pesantren bersifat inklusif. Orangtua boleh nengok, masyarakat boleh lihat. Dengan demikian saya bisa mengatakan pesantren aman dan layak menjadi tempat orangtua menitipkan pendidikan anak," tutupnya.

Nah itulah lima rukun pondok pesantren yang harus Mama dan Papa ketahui sebelum memilih dan mendaftarkan anak ke pesantren. 

Baca juga:

The Latest