Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

4 Hal yang Tidak Boleh Dikatakan saat Anak Pertama Kali Haid

red roses on sanitary napkin
Pexels/Cliff Booth
Intinya sih...
  • Mengejek anak dengan bilang "ih, kamu udah gede ya sekarang" membuat anak merasa tidak dianggap penting perasaannya.
  • Langsung memberi ceramah soal 'jaga diri' saat anak pertama kali menstruasi bisa membuatnya merasa tertekan atau malu.
  • Menyuruh anak untuk diam soal menstruasinya bisa membuatnya merasa bahwa proses ini adalah sesuatu yang memalukan atau tabu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menghadapi anak yang pertama kali menstruasi seringkali jadi momen mendebarkan, baik bagi anak maupun orangtua. Tak jarang, orangtua justru salah ucap karena gugup atau bingung memulai percakapan.

Padahal, kata-kata yang keliru bisa membuat anak merasa malu, cemas, bahkan menjadi tidak terbuka di kemudian hari. Agar proses pubertas anak berjalan lebih nyaman, orangtua perlu mendukung anak dengan tepat.

Salah satu psikolog yang aktif di Instagram, Elly Risman membagikan beberapa hal yang tidak boleh dikatakan saat anak pertama kali haid nih.

Berikut Popmama.com rangkum selengkapnya!

1. Mengejek anak dengan bilang "ih, kamu udah gede ya sekarang"

woman holding a sanitary napkin
Pexels/Kaboompics.com

Diungkapkan Elly Risman kalau kalimat ini membuat anak diobjektivikasi. Bukannya dimengerti, anak justru merasa tubuhnya dinilai hanya dari sisi biologis tanpa ada dukungan emosional. 

Hal ini bisa membuat anak enggan bercerita lagi karena merasa tidak dianggap penting perasaannya.

Ganti dengan: "Ini hal yang wajar, Mama juga pernah ngalamin"

Kalimat ini bisa membuat anak merasa tidak sendirian karena tahu ada figur terdekat yang juga mengalami hal serupa. Dengan begini, anak merasa lebih tenang, dimengerti, dan lebih terbuka untuk bercerita.

Alih-alih hanya menyoroti perubahan tubuhnya, orangtua justru menunjukkan empati dan dukungan emosional lewat pengalaman pribadi.

2. Langsug memberi ceramah soal 'jaga diri'

portrait of girl behind glass with words
Pexels/SHVETS production

Langsung memberi ceramah soal jaga diri saat anak pertama kali menstruasi justru bisa membuatnya merasa tertekan atau malu. Di momen ini, anak sebenarnya butuh rasa aman, diterima, dan didengar dulu. 

Menurut Elly Risman, anak butuh ditenangkan dulu, bukan langsung diberi beban sosial. Jika orangtua langsung menasihati panjang lebar soal bahaya bergaul dengan lawan jenis, anak bisa salah paham dan mengira menstruasi adalah sesuatu yang menakutkan. 

Ganti dengan: Validasi perasaannya dulu, karena edukasi bisa menyusul pelan-pelan.

Orangtua mengakui emosi anak bisa dengan menenangkan, mendengarkan tanpa menghakimi, dan menunjukkan empati, ini membuat anak merasa dihargai. Setelah perasaan anak lebih stabil, orangtua bisa pelan-pelan menyelipkan edukasi soal kebersihan menstruasi, cara merawat diri, dan perubahan pubertas.

3. Menyuruh anak untuk diam soal menstruasinya

photo of an upset kid crouching
Pexels/Norma Mortenson

Menyuruh anak untuk diam atau merahasiakan menstruasinya bisa membuatnya merasa bahwa perubahan tubuh yang alami ini adalah sesuatu yang memalukan atau tabu. Padahal, menstruasi adalah proses biologis yang sehat dan normal.

Menurut Elly Risman, jika anak diminta diam soal hal ini ia akan tumbuh dengan rasa malu terhadap tubuhnya sendiri. Sebaiknya, orangtua justru mendorong anak untuk merasa nyaman dan percaya diri, agar ia bisa terbuka ketika butuh bantuan atau ingin bertanya lebih lanjut.

Ganti dengan: "Ini bagian dari tumbuh dewasa, tidak ada yang memalukan kok"

4. Langsung memberi pembalut, tanpa penjelasan langsung pergi

close up shot of a person giving packs of sanitary napkins
Pexels/Kaboompics.com

Langsung memberi pembalut lalu pergi tanpa penjelasan bisa membuat anak merasa kebingungan. Ini menempatkannya sendirian menghadapi perubahan besar tersebut. 

Anak mungkin takut salah pakai, canggung, atau bahkan merasa menstruasi adalah hal yang harus dihadapi tanpa dukungan siapa pun. Padahal, momen menstruasi pertama bisa jadi pengalaman emosional yang penuh tanda tanya bagi anak.

Ganti dengan: temani, bantu, ajak ngobrol. Jadikan ini momen kedekatan. 

Dengan cara ini, anak akan merasa didampingi, lebih tenang, dan paham bagaimana cara merawat diri. Orangtua juga bisa menyisipkan nilai-nilai positif tentang menstruasi sehingga anak tumbuh lebih percaya diri menghadapi pubertas.

Itulah tadi hal yang tidak boleh dikatakan saat anak pertama kali haid dari Elly Risman. Semoga informasi ini membantu!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Contoh & Ciri Gerak Manipulatif dalam Olahraga, Materi PJOK Kelas 4 SD

04 Des 2025, 18:38 WIBBig Kid