7 Alasan Pentingnya Papa Mengajarkan Edukasi Seks pada Anak Laki-Laki

Membuka komunikasi yang terbuka sejak dini, menjauhkan anak dari perilaku buruk di masa depan

3 Maret 2022

7 Alasan Penting Papa Mengajarkan Edukasi Seks Anak Laki-Laki
Pexels/August de Richelieu

Setiap anak cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, termasuk rasa ingin tahu tentang seks. Ini adalah langkah alami yang membantu anak-anak memahami tentang tubuh dan membantu mereka merasa positif tentang tubuh mereka sendiri.

Namun, tak sedikit orangtua yang menganggap bahwa topik seks ini tabu dan baru bisa dibicarakan ketika anak usianya sudah besar. Bahkan beberapa orangtua menganggap bahwa pendidikan seks diajarkan di masa-masa sekolah.

Padahal, di saat orangtua berbicara dengan anak-anak mereka tentang seks, mereka dapat memastikan bahwa anak mendapatkan informasi yang benar. Orangtua juga harus menjadi sumber informasi pertama anak tentang seks.

Selain Mama, Papa juga memiliki peran penting dalam memberikan bimbingan edukasinya pada anak laki-laki.

Hal ini agar anak mendapatkan sudut pandang seputar seks dari laki-laki dewasa. Tak hanya itu, berikut Popmama.com telah merangkum alasan Papa perlu ajarkan edukasi seks pada anak laki-laki.

1. Papa membuka komunikasi yang lebih baik dengan anak laki-laki

1. Papa membuka komunikasi lebih baik anak laki-laki
Freepik/Gpointstudio

Salah satu manfaat terbesar dari pendidikan seks adalah membuat Papa menjadi orangtua yang baik dan terbuka pada anak.

Anak laki-laki juga jadi lebih terbuka untuk pertanyaannya, karena Papa sudah berbicara dengannya tentang cinta, seks, hubungan, dan tumbuh dewasa. Artinya, alih-alih beralih ke teman atau internet, anak lebih cenderung beralih ke Papa terlebih dahulu.

Dan seiring bertambahnya usia, anak mungkin akan menerima banyak informasi yang salah dan membingungkan tentang seksualitas. Sehingga anak akan tahu bahwa ia dapat meminta bantuan Papa untuk menemukan mana fakta yang benar.

2. Mencegah anak bingung membedakan tindakan mana yang benar dan salah

2. Mencegah anak bingung membedakan tindakan mana benar salah
Freepik

Hal pertama yang biasanya terjadi ketika orangtua tabu pada topik seks adalah sulitnya anak untuk membedakan perilaku apa yang benar dan salah.

Dalam dunia modern ini, pemahaman anak mengenai seks bisa sangat terbuka luas dan berkembang dengan pesat, apalagi dengan adanya akses internet yang sangat mudah dijangkau oleh anak-anak sejak kecil.

Seorang anak laki-laki mungkin melihat ada beberapa tindakan pelecehan yang dianggap normal di video game, di televisi, atau di media sosial, sehingga ia merasa bahwa tindakan tersebut tidak apa-apa untuk dilakukan atau membiarkan orang lain melakukan pelecehan terhadapnya.

Namun, jika bersikap aware atau perhatian pada hal ini, Papa dapat membantu anak membedakan perilaku mana yang dapat diterima dan mana yang tidak.

Editors' Pick

3. Anak laki-laki dapat memahami makna seks yang sebenarnya

3. Anak laki-laki dapat memahami makna seks sebenarnya
Freepik

Tak menutup kemungkinan seorang anak laki-laki memperoleh informasi soal seks sejak kecil, apakah itu melalui sesuatu yang didengar, dilihat, atau bahkan dari pengaruh teman-temannya.

Jika Papa bersikap tabu atau menutup-nutupi kebenaran, ini bisa menjadi sesuatu yang berbahaya. Sebab Papa jadi tak dapat mengetahui informasi apa saja yang sudah anak peroleh.

Namun jika anak telah mendapatkan informasi seputar seks yang positif dan sehat sejak usia dini, ia jadi bisa memahami apa makna seks yang sebenarnya dan hal-hal apa yang menyertai di dalamnya.

Sehingga, ini bisa mencegah anak laki-laki mengalami kesalah pahaman yang berdampak pada persepsinya mengenai seks di masa depan.

4. Dapat memantau anak lebih baik untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan

4. Dapat memantau anak lebih baik mencegah dampak tidak diinginkan
Freepik/Jcomp

Selain berdampak langsung pada anak, pendidikan seks juga memiliki manfaat yang penting bagi orangtua. Salah satunya untuk membantu Papa dalam memantau anak-anaknya.

Faktanya, kadang kala orangtua yang tabu dengan seks justru kurang memantau pergaulan anak-anaknya dan menganggap bahwa anaknya "tidak mengerti".

Tetapi jika mulai memberikan pendidikan seks pada anak, berarti Papa telah menganggap anak telah memahaminya, dan jadi harus memberikan perhatian ekstra pada apa yang anak lakukan. Tentunya, ini bisa mencegah dampak yang tidak diinginkan. 

Karena anak laki-laki yang kurang dipantau bisa saja melakukan kesalahan tanpa sepengetahuan orangtuanya.

5. Menjauhkan anak dari pergaulan bebas

5. Menjauhkan anak dari pergaulan bebas
Pexels/Max Fischer

Terkait dengan poin di atas, ketika anak laki-laki merasa tidak dipantau oleh orangtuanya. Akhirnya ini bisa berdampak pada bagaimana anak mengatur pergaulannya.

Tentu saja, anak-anak tumbuh dengan karakter yang berbeda-beda, namun tak dapat dimungkiri bahwa pergaulan anak tak selalu positif. Karena mungkin ada saja satu atau dua temannya yang memberikan pengaruh buruk sehingga membuat pergaulan anak menjadi lebih bebas.

Inilah yang menjadi manfaat penting memberikan edukasi seks pada anak. Karena Papa sedikit banyak telah mengarahkan anak dalam urusan pergaulan. Sehingga, anak dapat lebih memahami seperti apa pergaulan yang positif dan terhindar dari pergulan bebas.

6. Papa dapat mengarahkan rasa penasaran anak menjadi sesuatu yang positif

6. Papa dapat mengarahkan rasa penasaran anak menjadi sesuatu positif
Freepik/Pch.vector

Seperti yang disebutkan sebelumnya, setiap anak punya rasa penasaran yang tinggi, dan hal ini bisa mengenai apapun, termasuk seks. Jika anak mendengar atau melihat sesuatu mengenai seks, maka akan timbul rasa penasaran yang di benaknya.

Ketika ini terjadi, Papa seharusnya dapat menjawab dan mengarahkan rasa penasaran tersebut menjadi sesuatu yang positif sesuai usia anak.

Namun, jika orangtua masih menganggapnya tabu, maka anak dapat membawa rasa penasaran tersebut menjadi suatu dampak yang serius.

Anak mungkin akan mencari jawabannya sendiri melalui internet, dari media sosial, atau teman-teman, dan bisa saja anak mendapatkan informasi yang kurang tepat.

7. Melindungi anak lebih aman dari pelecehan seksual

7. Melindungi anak lebih aman dari pelecehan seksual
Freepik/saulich

Alasan terakhir yang tak kalah penting adalah anak cenderung tidak terlalu rentan terhadap eksploitasi dan pelecehan seksual. Tak dapat dimungkiri bahwa pelecehan seksual ini dapat menyerang siapa saja, tak mengenal gender atau pun usia.

Target sasaran seorang pedofilia adalah anak yang tidak tahu bagaimana menjaga diri tetap aman, baik dalam dunia nyata atau secara online. Namun dengan pendidikan seks sejak dini, dapat membantu Papa melindungi anak laki-laki lebih aman dari pelecehan seksual.

Artinya, jika anak memahami bagaimana ciri-ciri pelecehan seksual, ia akan memiliki keterampilan protektif yang baik, sehingga menyebabkan pelaku mungkin akan menghindar dan membuat anak aman!

Itulah beberapa alasan Papa perlu ajarkan edukasi seks pada anak laki-laki. Komunikasi dini, jujur, dan terbuka antara orangtua dan anak sangat penting, terutama saat anak beranjak remaja.

Jika komunikasi terbuka sudah terbiasa, anak laki-laki lebih mungkin untuk berbicara dengan Papa tentang semua gangguan lain dari masa remaja, seperti kecemasan, depresi, hubungan, dan penggunaan obat-obatan dan alkohol, serta masalah seksual.

Baca juga:

The Latest