5 Cara Memudahkan Transisi Anak dari Sekolah Dasar ke SMP

Perubahan yang terjadi bisa membuat anak frustasi, yuk cegah dengan cara ini!

8 Januari 2022

5 Cara Memudahkan Transisi Anak dari Sekolah Dasar ke SMP
Freepik/Pressfoto

Masa transisi dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama (SMP) dapat menyebabkan kecemasan bagi anak-anak.

Karena ini untuk pertama kalinya, anak-anak mengalami beban pekerjaan rumah yang jauh lebih besar, jadwal yang lebih sibuk untuk diseimbangkan, kekhawatiran tentang nilai dan nilai ujian, menyesuaikan diri dengan teman sebayanya, dan banyak lagi.

Meski anak-anak tampak jauh lebih dewasa saat perpindahan dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama, dalam banyak hal anak-anak tetap masih muda dan membutuhkan bantuan untuk menavigasi sesuatu yang belum pernah dialaminya ini.

Untuk mencegah kecemasan yang mungkin terjadi saat masa-masa awal transisi, kali ini Popmama.com telah merangkum lima cara memudahkan transisi anak dari sekolah dasar ke SMP, yang bisa Mama terapkan.

Yuk simak cara-caranya!

1. Jadwalkan tur ke sekolah barunya

1. Jadwalkan tur ke sekolah barunya
Freepik/vitalii-petrushenko

Tak seperti sekolah dasar di mana anak hanya perlu tahu satu guru dan di mana ruang kelasnya, sekolah menengah membuat anak harus mengetahui di mana beberapa ruang kelas berada, bagaimana menggunakan loker, di mana perubahan untuk olahraga akan berlangsung, dan sejenisnya.

Karena itu, sebelum hari pertama anak sekolah, Mama dapat menjadwalkan tur ke sekolah barunya. Agar anak-anak mengetahui beberapa lokasi dan lebih mengenal gurunya.

Dilansir dari Great!Schools, melakukan tur sekolah dengan anak-anak di siang hari dapat membantu mereka menavigasi sekolah dengan sukses di awal-awal masa transisi. Ini juga memudahkan anak untuk mengalokasi waktu ketika harus berpindah kelas atau berganti pakaian saat olahraga.

Editors' Pick

2. Bicarakan tantangan baru yang mungkin dihadapi anak

2. Bicarakan tantangan baru mungkin dihadapi anak
Freepik/Master1305

Beberapa anak merasa tidak pada tempatnya dan seperti tidak tahu apa yang akan ia lakukan saat memasuki sekolah menengah. Namun, anak-anak tidak menyadari bahwa mereka bukan satu-satunya yang mengalami perasaan tidak nyaman ini.

Melakukan dialog terbuka tentang tantangan yang mungkin anak hadapi, akan membantunya bersiap untuk beberapa hal yang bisa terjadi di sekolah menengah.

Dilansir dari Understood, sekolah menengah mungkin bisa memberikan cukup banyak masalah pada anak, mulai dari intimidasi hingga merasa kesepian. Ini juga merupakan masa di mana anak-anak diharapkan lebih mandiri daripada di sekolah dasar.

Menghadapi semua ini tanpa persiapan, bisa membuat anak frustasi hingga mogok sekolah. Namun, dengan ermain peran atau melakukan percakapan awal tentang masalah yang mungkin dihadapi, anak akan merasa lebih siap menghadapi tantangan sosial yang menghadang.

3. Bicarakan juga tentang perubahan dalam pergaulan

3. Bicarakan juga tentang perubahan dalam pergaulan
Freepik/Artfolio

Di sekolah dasar, anak-anak percaya bahwa mereka akan berteman dengan teman sebayanya seumur hidup. Namun, ketika beralih ke sekolah menengah, ini bisa menjadi jelas dengan cepat bahwa keinginannya akan sulit atau bahkan mungkin tidak terjadi.

Dilansir dari KQED, hampir dua pertiga dari anak-anak akan mengalami perubahan dalam pergaulan saat mereka memasuki sekolah menengah.

Saat anak-anak mengembangkan minat baru dan berkenalan dengan orang baru, wajar untuk berteman dengan orang-orang di luar teman-temannya dari sekolah dasar, yang mungkin kurang atau sama sekali tidak memiliki kesamaan dengan mereka.

Meskipun sulit diterima oleh anak-anak ketika harus melepaskan sahabatnya di sekolah dasar, ketika ia sadar ini bisa terjadi, mungkin tidak terlalu mengejutkan untunya

4. Membuat daftar pekerjaan rumah yang harus diselesaikan

4. Membuat daftar pekerjaan rumah harus diselesaikan
Freepik

Ketika di SMP, anak mungkin diberikan pekerjaan rumah dari beberapa guru, yang bisa membuat anak sulit menentukan tugas mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu.

Sebagai solusinya, buatlah daftar pekerjaan rumah dan jadwal mengerjakannya. Ini dapat membuat transisi dari sekolah dasar ke sekolah menengah berhasil. Dilansir dari VeryWell Family, saat menyusun jadwal, penting untuk melibatkan anak-anak dalam prosesnya.

Ini mencakup apakah pekerjaan rumah akan dilakukan langsung sepulang sekolah, atau jika istirahat sejenak diperlukan, anak dapat menuliskan daftar periksa tugas apa yang perlu diselesaikan, serta berapa jangka waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tugas.

Ini menjadi lebih penting ketika anak-anak memiliki kegiatan ekstrakurikuler ke dalam jadwalnya. Ketika ada lebih banyak yang harus diselesaikan di sore hari, daftar pekerjaan rumah dapat memastikan bahwa tidak ada tugas yang terlewat.

5. Membuat ruang belajar yang tenang dan nyaman untuk anak

5. Membuat ruang belajar tenang nyaman anak
Freepik/pvproductions

Ruang belajar yang tenang dan nyaman diperlukan untuk keberhasilan di SMP.  Selain membuat anak menjadi mandiri dan mengerjakan pekerjaan rumah sendirian, ini juga membuatnya lebih fokus.

Dilansir KidsHealth, memiliki ruang yang bebas gangguan dari telepon, suara televisi, dan anak-anak lain di rumah, dapat membantu anak fokus pada pekerjaan yang harus diselesaikan.

Di ruangan ini, harus diisi dengan perlengkapan sekolah dan cukup terang, agar anak tidak harus mencari-cari kebutuhan atau sakit kepala karena menyipitkan mata akibat ruangan yang terlalu gelap atau terang.

Nah itulah beberapa cara memudahkan transisi anak dari sekolah dasar ke SMP. Meski anak perlu belajar mandiri pada usia ini, ia juga harus didorong untuk meminta bantuan jika perlu.

Mama dapat membantu untuk memeriksa jadwal anak-anak secara berkala, dan memastikan mereka berada di jalur yang benar saat belajar. Ini akan membuat anak menjadi siswa sekolah menengah yang berhasil, dan jauh dari gangguan belajar.

Baca juga:

The Latest