8 Kesalahan yang Sering Dilakukan Remaja saat Keramas

Walaupun terlihat mudah, kebiasaan yang salah bisa merusak rambut remaja lho!

31 Maret 2021

8 Kesalahan Sering Dilakukan Remaja saat Keramas
Freepik/Nagaets

Keramas merupakan tugas yang tampak sederhana. Bagi kebanyakan remaja, prosesnya terutama menggunakan sampo dan kondisioner. Walaupun mudah, ada beberapa kebiasaan buruk yang menyebabkan kesalahan pada setiap kali keramas.

Dan seiring berjalannya waktu, kebiasaan tersebut menyebabkan kerusakan pada rambut dan kulit kepala. Sebelum anak mama mengembangkan kebiasaan keramas yang salah sampai ia dewasa, belum terlambat untuk menghentikan kebiasaan tersebut sejak awal.

Karena kebutuhan keramas sangat penting untuk menjaga kebersihan rambut anak, kali ini Popmama.com akan membahas 8 kesalahan pada saat mencuci rambut yang seringkali dilakukan, beserta cara memperbaikinya.

Yuk simak informasinya di bawah ini!

1. Menggaruk kulit kepala dengan kuku

1. Menggaruk kulit kepala kuku
Freepik/Kwanchaichaiudom

Setelah anak beraktifitas di luar ruangan dengan cuaca yang sangat terik, ia seringkali pulang dengan kulit kepala yang gatal, ini adalah hal yang biasa terjadi. Akibatnya, anak cenderung menggaruk kulit kepalanya dengan kuku.

Meskipun hal tersebut memberikan sedikit kelegaan, dengan menggaruk sebenarnya dapat merusak kulit kepala lebih dari yang disadari. Ini dapat menyebabkan pengelupasan dan pembengkakan, dan bahkan dapat menyebabkan luka dan koreng.

Dan pada gilirannya menghasilkan lebih banyak rasa gatal, sehingga anak dapat terjebak dalam siklus yang tidak pernah berakhir ini.

Yang harus dilakukan: Ingatkan anak untuk menggunakan ujung jari, bukan kuku. Ini jauh lebih lembut, dan kecil kemungkinannya untuk melukai kulit kepala.

2. Menyisir rambut saat basah

2. Menyisir rambut saat basah
Freepik/Opatsuvi

Rambut menjadi kusut setiap habis keramas, dan seringkali anak ingin segera cepat menyisirnya. Namun perlu diingat bahwa rambut menjadi lebih lemah dalam keadaan lembap, sehingga lebih rentan patah.

Yang harus dilakukan: Memiliki rambut bebas kusut setelah dibilas adalah hal yang hampir tidak mungkin dilakukan, namun anak tetap dapat membuat kusutnya seminimal mungkin. Menyisir tepat sebelum keramas, membuat rambut remaja jauh lebih halus, dan ia tidak perlu menyisir setelah dicuci.

3. Mencuci rambut dengan air panas

3. Mencuci rambut air panas
nairaland.com

Mandi air panas memang membuat tubuh lebih tenang, namun hindari suhu panas yang ekstrem saat keramas. Jika air terlalu panas, akan membuka kutikula rambut, yang membuatnya kering dan lebih rentan patah.

Kurangnya kelembapan juga membuat rambut anak lebih rentan terhadap gelombang-gelombang yang tidak diinginkan.

Yang harus dilakukan: Gunakan air hangat sebagai gantinya. Air yang cukup hangat dapat melarutkan semua penumpukan kotoran, dan juga suhu yang tepat untuk membuka kutikula rambut anak agar manfaat sampo bisa meresap dengan optimal.

Setelah selesai, alihkan ke air dingin. Ini akan menutup kutikula rambut dengan mengunci kelembapannya, serta membuat rambut anak terlihat lebih berkilau dan halus.

Editors' Pick

4. Cuci rambut segera setelah masuk ke kamar mandi

4. Cuci rambut segera setelah masuk ke kamar mandi
Freepik/Jcomp

Padatnya aktifitas atau ingin cepat istirahat membuat anak langsung keramas segera setelah mulai mandi, namun sebenarnya ini bukan tindakan terbaik.

Dilansir dari thesmartlocal.com, sampo tidak bekerja efektif jika rambut hanya setengah basah, artinya tidak akan berbusa dengan baik, dan anak akan memiliki penumpukan kotoran di atas kulit kepalanya.

Yang harus dilakukan: Sebelum meraih botol, pastikan untuk menyemprotkan pancuran ke atas kepala Anda setidaknya selama 30 detik. Ini akan membantu menghilangkan lapisan paling atas dari residu, dan mempersiapkan rambut untuk sampo.

5. Mengoleskan kondisioner di kulit kepala

5. Mengoleskan kondisioner kulit kepala
Freepik/Topntp26

Jika anak sering melakukan hal ini dengan tujuan untuk menghaluskan rambut dari kulit kepala, inilah saatnya bagi Mama untuk menghentikan kebiasaannya tersebut secepat mungkin.

Kulit kepala secara alami menghasilkan cukup sebum setiap hari, dengan menumpuk lebih banyak kondisioner di atasnya akan meningkatkan risiko tersumbatnya folikel, yang menghambat pertumbuhan rambut dan meningkatkan laju produksi sebum yang membuat rambut lebih mudah berminyak.

Yang harus dilakukan: Ingatkan anak agar menggunakan kondisioner hanya ke ujung dan bagian tengah rambut. Bagian tersebut cenderung lebih kering dan karena itu membutuhkan perawatan hidrasi ekstra dengan kondisioner.

6. Menggunakan sampo sekali saja

6. Menggunakan sampo sekali saja
Freepik/Beshenayabelka

Beberapa botol sampo seringkali menuliskan "bilas dan ulangi", tetapi kebanyakan penggunanya hanya melakukan sekali bilas, sebenarnya ada beberapa nilai dari pernyataan tersebut.

Di negara tropis seperti Indonesia, minyak dan keringat menumpuk di kulit kepala dengan sangat cepat. Selain itu hadir juga residu produk, yang berarti ada banyak kotoran di kepala, dan anak perlu keramas dua kali untuk memastikan rambutnya benar-benar bersih.

Yang harus dilakukan: Pastikan anak melakukan pencucian kedua dan fokuskan pada kulit kepala untuk menghilangkan penumpukan sebanyak mungkin.

7. Keramas kurang dari 30 detik

7. Keramas kurang dari 30 detik
Freepik/Torwaiphoto

Tanpa disadari, anak mungkin terbiasa membilas keramas beberapa detik setelah menuangkan sampo dikepalanya. Jika ingin sampo bekerja lebih efektif dan rambut anak benar-benar bersih, sebaiknya pastikan anak keramas lebih lama untuk menghilangkan kotoran seefektif dan sebanyak mungkin.

Yang harus dilakukan: Jumlah waktu yang disarankan untuk membersihkan kulit kepala adalah 3 menit, tetapi antara 30 detik hingga satu menit sudah cukup untuk menghilangkan kotoran. Tidak hanya membersihkan kotoran, tetapi juga meningkatkan aliran darah ke kulit kepala dan membawa lebih banyak nutrisi ke folikel rambut.

8. Menggosok rambut hingga kering dengan handuk

8. Menggosok rambut hingga kering handuk
Freepik/Angel.nt.111

Seringkali anak menggosok rambut hingga kering atau menggulung rambutnya dengan handuk dengan tujuan mengerngkan rambut dengan cepat. Namun sebelum kebiasaan ini berkembang, anak perlu tahu bahwa mengeringkan rambut dengan cara itu sebenarnya lebih merusak daripada yang disadari.

Melakukan hal tersebut dapat mengacaukan kutikula folikel rambut, yang secara keseluruhan menghasilkan lebih banyak gelombang dan kerusakan. Selain itu, rambut remaja sudah lebih rapuh saat basah, dapat membuatnya lebih mudah putus.

Yang harus dilakukan: Jika anak memiliki banyak waktu, cukup biarkan rambut mengering dengan sendirinya. Cara lainnya, usapkan handuk dengan lembut ke rambut, atau peras airnya.

Nah kini Mama sudah tahu kan apa saja kesalahan yang seringkali dilakukan pada saat remaja keramas? Yuk langsung ingatkan pada remaja agar mengurangi atau bahkan menghilangkan kebiasaan yang salah saat mencuci rambut!

Baca juga:

The Latest