Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Kapan Hari Lahir Pancasila? Ketahui Sejarahnya!

Kapan Hari Lahir Pancasila
Freepik

Setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Momen ini penting untuk dikenang karena menjadi tonggak awal terbentuknya dasar negara Indonesia seperti sekarang. Pancasila bukan sekadar lima sila yang dihafal anak-anak di sekolah, tapi juga nilai-nilai yang jadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tapi, apakah kamu tahu bagaimana awal mula Pancasila dirumuskan? Siapa tokoh di balik lahirnya Pancasila? Dan kenapa tanggal 1 Juni yang akhirnya dipilih sebagai hari peringatannya?

Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi seputar kapan hari lahir Pancasila? Simak informasinya di bawah ini.

1. Sejarah singkat lahirnya pancasila

Sejarah Pancasila
id.wikipedia.org

Tanggal 1 Juni 1945 merupakan hari ketika Presiden Soekarno menyampaikan pidato bersejarah dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam pidato inilah, Soekarno memperkenalkan konsep dasar negara Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Pancasila.

Nama "Pancasila" sendiri berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asas. Soekarno merumuskan lima prinsip utama sebagai dasar negara yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yakni:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa

  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

  3. Persatuan Indonesia

  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pidato tersebut menjadi tonggak sejarah penting dalam perjalanan kemerdekaan bangsa. Meskipun Pancasila akhirnya disahkan secara resmi sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945, namun 1 Juni tetap dikenang sebagai hari lahir gagasan Pancasila.

2. Kapan hari lahir pancasila ditetapkan secara resmi?

Hari Pancasila Ditetapkan
setneg.go.id

Meskipun telah lama dikenal, Hari Lahir Pancasila baru ditetapkan sebagai hari libur nasional pada era Presiden Joko Widodo. Tepatnya, pada tahun 2016 melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila dan menjadi hari libur nasional. Penetapan ini bertujuan agar masyarakat Indonesia lebih memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

3. Peran besar anak-anak dalam mengamalkan nilai Pancasila

Peran Anak-Anak Menerapkan Nilai Pancasila
Freepik

Sebagai penerus bangsa, anak-anak di Indonesia punya peran besar untuk menjaga, meneruskan, dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Anak-anak adalah generasi masa depan yang suatu saat akan memimpin negeri ini. Maka dari itu, penting untuk memahami bahwa Pancasila bukan sekadar hafalan di buku pelajaran, melainkan pedoman hidup yang mengajarkan tentang toleransi, keadilan, persatuan, serta cinta terhadap sesama dan tanah air.

Melalui pendidikan di rumah dan di sekolah, anak-anak bisa diajarkan untuk bersikap adil, tidak membeda-bedakan teman, menghargai pendapat orang lain, serta menjunjung tinggi semangat gotong royong. Nilai-nilai ini secara tidak langsung akan membentuk karakter mereka menjadi pribadi yang baik, bertanggung jawab, dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan dengan berlandaskan semangat kebangsaan.

Tentunya orangtua juga memiliki peran penting dalam menumbuhkan semangat Pancasila di rumah. Misalnya, dengan membiasakan anak untuk berdiskusi, menghormati perbedaan pendapat, serta membantu pekerjaan rumah bersama-sama sebagai bentuk gotong royong kecil di dalam keluarga.

Anak-anak yang tumbuh dengan pemahaman seperti ini akan lebih mudah membangun relasi sosial yang sehat, tidak mudah terpengaruh oleh hal negatif, dan memiliki empati tinggi terhadap orang lain.

Itulah informasi mengenai kapan hari lahir Pancasila? Mendidik anak-anak untuk mencintai nilai-nilai Pancasila berarti kita sedang menanam benih kebaikan yang akan tumbuh menjadi kekuatan besar bangsa di masa depan. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya memiliki generasi cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan kuat dalam menjunjung moralitas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us