- Paragraf mengandung makna, pesan pikiran, ide pokok pikiran (gagasan pokok) atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan.
- Berisi beberapa kalimat utama yang dapat menjelaskan dan menerangkan ide pokok karangan tersebut secara rinci.
- Kalimat selanjutnya disebut kalimat penjelas yang berfungsi untuk menerangkan isi kalimat utama. Kalimat penjelas bisa berupa opini penulis.
- Dibangun oleh sejumlah kalimat, umumnya empat hingga sepuluh kalimat.
- Letak kata dalam kalimat pertama berjarak lima spasi dari kiri atau menjorok ke kanan. Namun untuk karangan ilmiah, seperti makalah, skripsi, atau tesis, letak kata dalam kalimat harus berjarak 8 spasi.
Ketahui, Apa itu Paragraf, Ciri-ciri, Unsur, dan Jenis-jenisnya

Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, terdapat empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan mendengarkan atau menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Hal yang paling mendasar dan penting untuk dipelajari dari keterampilan menulis adalah tentang paragraf. Sebab, dalam buku, bacaan, dan suatu teks tidak pernah lepas dari yang namanya paragraf. Dalam menulis paragraf pun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Lantas sebenarnya, apa sih paragraf itu? Bagaimana ciri-ciri, unsur, dan jenis-jenisnya? Nah, biar kamu tidak semakin bingung, berikut Popmama.com berikan informasi tentang apa itu paragraf, ciri-ciri, unsur, dan jenis-jenisnya. Simak sampai akhir, ya!
1. Apa itu paragraf?

Kata paragraf diserap dalam bahasa Indonesia dari bahasa Inggris, yaitu "paragraph", sedangkan dalam bahasa belanda disebut "alinea" dengan ejaan yang sama. Menurut bahasa Belanda, kata alinea sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu "a line" yang memiliki arti "mulai dari baris baru".
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru.
Menurut Gorys Keraf, paragraf merupakan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari kalimat. Selain itu, alinea merupakan himpunan dari kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk sebuah gagasan.
Dengan demikian, pengertian paragraf adalah gabungan dari beberapa kalimat yang saling berhubungan dan mengandung satu gagasan pokok. Umumnya, paragraf terdiri dari empat hingga sepuluh kalimat, tergantung dari pengembangan gagasan yang diinginkan.
2. Ciri-ciri paragraf

Seperti tulisan pada teks atau bacaan lainnya, paragraf juga memiliki ciri-ciri yang dapat membedakannya dengan yang lain. Berikut adalah ciri-ciri paragraf yang telah Popmama.com rangkum.
3. Unsur-unsur pembangun paragraf

Selain ciri-ciri, paragraf juga memiliki unsur-unsur pembangun paragraf. Unsur-unsur tersebut berfungsi untuk membentuk kalimat agar menjadi paragraf yang baik dan jelas. Adapun unsur-unsur pembangun paragraf yang perlu diketahui.
1. Topik atau gagasan utama
Unsur pembangun paragraf satu ini adalah fokus atau jantung dari sebuah paragraf. Di mana topik atau gagasan utama merupakan ide utama yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
Jadi, topik atau gagasan utama layaknya jiwa yang menghidupkan sebuah paragraf guna membuatnya semakin menarik di mata pembaca.
2. Kalimat utama
Unsur yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat utama ini bersifat umum dan memiliki gagasan utama yang diletakkan secara tersurat pada awal atau akhir paragraf. Meski demikian, kamu tidak akan sulit untuk menemukannya.
3. Kalimat penjelas atau kalimat pendukung
Kalimat pendukung atau kalimat pendukung dalam paragfar berfungsi untuk mengembangkan dan memperkuat gagasan yang disampaikan pada kalimat utama. Biasanya, kalimat penjelas ini berisi data pelengkap, seperti opini, fakta, atau data.
4. Konjungsi
Konjungsi merupakan kata penghubung. Terdapat dua jenis konjungsi dalam bahasa Indonesia, yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat.
Konjungsi intrakalimat adalah kata penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa dalam satu kalimat, seperti "dan", "sehingga", "agar", dan "sebelum".
Sementara itu, konjungsi antarkalimat adalah kata penghubung yang menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat lainnya, misalnya "biarpun begitu". "sesudah itu", "sebaliknya", "sesungguhnya", dan "namun".
5. Memiliki koherensi
Koherensi merupakan kesatuan yang dibangun oleh hubungan antar kalimat pembentuk paragraf, sehingga paragraf mudah dipahami.
6. Memiliki kesatuan atau unity
Kesatuan atau unity sangat penting dalam sebuah paragraf. Sebab, kesatuan akan memadukan gagasan utama dan kalimat pendukung dalam satu paragraf secara kokoh.
4. Jenis-jenis paragraf

Jenis-jenis paragraf dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan tujuan dan berdasarkan letak kalimat utamanya. Berikut adalah penjelaan dari jenis-jenis paragraf yang perlu diketahui.
1. Jenis paragraf berdasarkan tujuannya
Jenis paragraf berdasarkan tujuannya dibagi menjadi 4 jenis, yaitu sebagai berikut.
- Paragraf narasi
Paragraf narasi biasanya ditulis berdasarkan urutan waktu, yakni mulai dari awal hingga akhir kejadian.
Contoh paragraf narasi:
Pendidikan merupakan hal yang esensial dalam kehidupan manusia. Pendidikan membuat seseorang memiliki bekal untuk menjalani kehidupan dan mewujudkan impiannya. Pendidikan tidak hanya tentang materi ilmiah saja tetapi termasuk tata karma, etika kerja, hingga cara bersosialisasi dalam kehidupan bermsyarakat.
- Paragraf eksposisi
Jenis paragraf ini biasanya identik dengan memberikan informasi sedetail mungkin kepada pembaca. Sebab, paragraf eksposisi bertujuan untuk memaparkan, menyampaikan informasi, menjelaskan, dan menerangkan suatu topik kepada orang lain.
Contoh paragraf eksposisi:
Jeruk nipis sangat bermanfaat dalam mengobati batuk karena memiliki kandungan berupa minyak atsiri dan zat yang dapat mengendalikan otot-otot pernapasan. Tidak heran, buah satu itu mampu meredakan batuk dan cukup sering digunakan. Untuk dapat menggunakannya adalah dengan cara meminum air perasan dari jeruk nipis. Air perasan jeruk nipis tersebut bisa dicampur dengan madu, kecap, atau gula agar rasa asamnya berkurang.
- Paragraf argumentasi
Paragraf jenis argumentasi biasanya sangat mudah ditemukan pada artikel opini atau teks lomba-lomba debat. Paragraf ini bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa ide, gagasan, dan pendapat yang dipaparkan adalah benar adanya dan terbukti nyata.
Contoh paragraf argumentasi:
Memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal bekerja.
Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi, sebaiknya lulusan SMP memilih SMK.
Tidak hanya, Iskandar juga mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat dan minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Sebab, tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi.
- Paragraf persuasi
Biasanya, paragraf persuasi ditulis guna membuat seseorang tergerak untuk melakukan atau membeli sesuatu.
Contoh paragraf persuasi:
Global warming atau pemanasan global merupakan suatu proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 derajat celcius selama seratus tahun terakhir.
Global warming tersebut terjadi karena beberapa faktor. Sebagian besar, global warming terjadi akibat ulah manusia, seperti limbah plastik, penggunaan emisi gas berlebih, dan lainnya.
2. Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya
Berdasarkan letak kalimat utamanya, jenis paragraf terbagi menjadi tiga, yaitu paragraf deduktif, paragraf induktif, dan paragraf campuran.
- Paragraf deduktif
Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang dikelompokkan berdasarkan letak kalimat utama. Dalam paragraf deduktif, kalimat utamanya dapat ditemukan di awal paragrap. Sedangkan, kalimat penjelasnya akan berada setelah kalimat utama.
Contoh paragraf deduktif:
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara dan kota terbesar di Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Luas Jakarta sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa (2011).
Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa, yang dulu pernah dikenal dengan beberapa nama di antaranya, Sunda Kelapa, Jayakarta, dan Batavia.
Tidak hanya itu, di dunia internasional Jakarta juga memiliki julukan. Julukan tersebut ialah J-Town atau The Big Durian karena dianggap sebagai kota yang sebanding New York City (Big Apple).
- Paragraf induktif
Berbeda dengan paragraf deduktif, kalimat utama pada paragraf induktif terletak di akhir paragraf dan kalimat penjelasnya berada sebelum kalimat utamanya.
Contohnya paragraf induktif:
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Sebab, beberapa kota berubah menjadi bernuansa putih yang menghasilkan pemandangan cantik dan memikat. Hawa dinginnya semakin hari semakin menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.
- Paragraf campuran
Paragraf campuran merupakan perpaduan antara deduktif dan induktif. Kalimat utama pada paragraf campuran berada di awal paragraf dan diulang kembali pada akhir paragraf.
Contohnya paragraf campuran:
Pendidikan yang paling utama bagi anak adalah pendidikan karakter. Dengan pendidikan karakter yang baik, anak akan memiliki pondasi karakter dan mental yang kuat.
Tidak hanya orangtua, guru pun bisa bekerja sama untuk membentuk karakter anak. Karena jika berhasil, anak akan lebih mudah menerima atau menyerap ilmu maupun nasihat yang diberikan. Jadi, pendidikan karakter harus diutamakan dalam pendidikan.
Nah, itu dia informasi tentang apa itu paragraf, ciri-ciri, unsur, dan jenis-jenisnya. Apakah kamu sudah bisa membedakannya?



















