Apa Saja Fungsi Hutan bagi Kehidupan di Bumi? Yuk, Cari Tahu!

Dalam pelajaran tematik kelas 4 SD tema 7, anak-anak pastinya akan belajar tentang fungsi hutan bagi kehidupan di bumi.
Hutan merupakan suatu kawasan yang banyak ditumbuhi berbagai jenis tanaman dan pepohonan yang begitu lebat. Biasanya hutan dapat kita temukan pada wilayah luas di berbagai belahan dunia.
Dengan adanya penyebaran hutan di seluruh wilayah, justru membawa dampak positif baik bagi keberlangsungan hidup manusia dan lingkungannya.
Bagi setiap negara, keberadaan hutan juga menjadi salah satu potensi dalam memanfaatkan hasil sumber daya alam hayati yang menguntungkan.
Untuk itu, setiap manusia harus melestarikan hutan dengan beragam cara yang dapat menjaga kestabilan kondisi ekosistem hutan di suatu wilayah agar tetap berjalan dengan semestinya.
Apabila hutan terus menerus dibiarkan ditebang dan jumlahnya semakin berkurang, maka rantai makanan seluruh makhluk hidup akan berdampak mengalami kerugian.
Lantas, hal-hal apa saja yang dapat berpengaruh terhadap fungsi hutan bagi kehidupan yang ada di Bumi? Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasinya. Yuk, disimak, Ma!
1. Berperan sebagai paru-paru dunia

Hutan merupakan salah satu daerah luas yang dimanfaatkan oleh berbagai ribuan habitat bahkan mencapai jutaan spesies tumbuhan yang hidup. Secara tidak langsung, keberadaan hutan pun memiliki banyak manfaatnya yang sangat terasa bagi kehidupan di bumi.
Melalui kumpulan pohon-pohonnya, hutan disebut menjadi paru-paru dunia karena mampu menyerap karbon dioksia (CO2) yang dihasilkan dari sisa kegiatan manusia maupun hewan, selain itu juga zat karbon lainnya yang turut dihasilkan oleh bumi itu sendiri.
Kemudian tumbuhan di hutan akan menghasilkan oksigen (O2) yang dibutuhkan untuk bernapas manusia dan hewan setelah melalui proses fotosintesis.
Berdasarkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa pasokan oksigen yang dihasilkan dari sebatang pohon dewasa ternyata dapat memberikan manfaat bagi orang sekitar 2 sampai 10 per hari.
Yang artinya, hutan ini banyak memproduksi pasokan oksigen yang dibutuhkan oleh seluruh manusia beserta makhluk hidup lainnya yang ada di Bumi.
Apabila di beberapa wilayah hutannya semakin berkurang, dikarenakan terus dilakukan penebangan, maka secara tidak langsung pasokan oksigen dari hutan bagi kehidupan kita juga akan berkurang, lho.
2. Habitat alami satwa liar

Di Bumi ini, kita tidaklah hidup sendirian terdapat makhluk hidup lain yang juga perlu kita hargai keberadaannya termasuk di dalamnya hewan-hewan yang hidup di alam.
Di hutan, pohon-pohon dimanfaatkan oleh satwa-satwa liar sebagai habitat (tempat tinggal) sekaligus sumber mencari makanan mereka.
Oleh karenanya, keberadaan hutan kerap kali dihubungkan dengan pelestarian satwa liar. Sebab, ketika di suatu wilayah terlihat luas hutannya berkurang maka akan berdampak pada satwa liar yang banyak kehilangan habitat dan sumber makanannya, sehingga mereka berpotensi dapat masuk ke permukiman warga yang berada di wilayah tersebut.
Mendengar hal tersebut tidak perlu kita herankan, karena kemungkinan besar mereka pun merasa habitatnya terganggu akibat adanya aktivitas manusia.
Ini bukan menjadi salah hewannya, melainkan tanpa disadari kesalahan manusia yang merebut hak hewan atas tempat tinggal dan sumber makanannya yang hilang akibat tindakan manusia yang serakah.
Dengan demikian, pentingnya menjaga kelestarian hutan yang perlu dilakukan guna mempertahankan keseimbangan ekosistem, menjaga kualitas udara di bumi, dan melestarikan satwa-satwa liar di alam.
3. Mencegah terjadinya bencana

Adapun kegunaan akar pepohonan di dalam hutan juga dinilai membantu untuk menahan air hujan supaya tidak mengalir secara langsung ke daerah yang lebih rendah, lho.
Dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah melainkan jatuh ke permukaan daun atau terserap masuk ke dalam tanah.
Pohon memang memiliki cara kerja dalam menyimpan air dalam tanah. Lebih dari itu, akar yang akan menyerap air dari tanah dimanfaatkan untuk kebutuhan sendiri dalam melakukan proses fotosintesis.
Biasanya, suatu wilayah yang berada di dataran rendah akan terkena banjir setelah mengalami hujan deras dalam waktu yang cukup lama.
Namun hal tersebut berbeda dengan wilayah yang disekelilingnya memiliki hutan, umumnya bencana banjir jarang terjadi sebab kebanyakan dari hutan justru dijadikan sebagai daerah resapan air alami, lho.
Akar tumbuhan yang ada di hutan menjadi tempat yang tepat untuk menampung air dan tempat menyerapnya air hujan dengan baik yang akhirnya akan mengalir ke sungai-sungai melalui mata air yang berada di hutan.
Artinya, dengan adanya hutan, air hujan yang berlimpah dapat diserap dan disimpan di dalam tanah. Fungsi penyerapan air ini disebut juga sebagai fungsi hidrologis.
4. Menjaga stabilitas suhu lingkungan

Apabila planet bumi tidak memiliki atmosfer, sudah dipastikan suhu permukaan bumi bisa mencapai 0 derajat celcius Fahrenheit, lho.
Sementara, tanpa adanya hutan, perubahan suhu permukaan bumi akan selalu meningkat menjadi terasa lebih hangat.
Di dalam lapisan atmosfer terdapat lapisan ozon yang dapat menyerap panas sehingga dampak pada Bumi bisa memiliki suhu permukaan yang tepat bagi kehidupan.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, hutan juga dapat menyerap zat-zat karbon dioksida sisa hasil kegiatan manusia maupun hewan yang bisa memerangkap panas di atmosfer.
Oleh karenanya, keberadaan hutan ini memiliki peran yang cukup besar untuk membuat suhu lingkungan tetap terjaga temperatur dinginnya serta cocok untuk kelangsungan kehidupan makhluk di bumi.
5. Menjaga dan mempertahankan tingkat kesuburan tanah

Keberadaan hutan juga berguna untuk menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah di berbagai wilayah.
Di hutan dengan adanya beragam tanaman dan daun-daun yang berguguran jatuh ke tanah maka, akan mengalami pelapukan dan terurai sehingga permukaan tanah berubah menjadi tanah humus yang dapat memberikan manfaat sebagai pupuk yang bisa membantu meningkatkan kesuburan tanah.
Untuk tanah yang subur juga banyak dimanfaatkan untuk menanam pohon jenis tertentu yang memiliki nilai ekonomis, lho.
Dapat disimpulkan bahwa adanya hutan yang tersebar di seluruh wilayah di bumi telah membantu tanah di sekitarnya bisa tetap terjaga kesuburannya serta mempertahankan kondisi ketahanan ekosistem di suatu wilayah dengan mendukung kehidupan tanaman lainnya.
6. Menyerap udara kotor

Telah terbukti bahwa hutan juga berfungsi sebagai penyerapan udara kotor yang diakibatkan dari polusi udara, kendaraan, pabrik, maupun pembakaran.
Dengan adanya hutan, tumbuhan, taman perindang di kota dinilai mampu mengurangi risiko polusi dan zat-zat lainnya sehingga pencemaran udara di lingkungan dapat berkurang.
Oleh karena itu, keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di tengah perkotaan atau lebih dikenal dengan Hutan Kota ini dengan beragam jenis tanamannya dapat berfungsi untuk menjaga keseimbangan ekosistem kota, lho.
Kira-kira, tanaman apa saja ya yang mampu menyerap zat polutan tersebut? Melansir dari laman Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DLHK Aceh menyebutkan, bahwa pohon mahoni (Swietenia macrophulla) dan tanaman bintaro (Cerbera manghas) sangat dianjurkan untuk ditanam di area Ruang Terbuka Hijau.
Salah satunya pepohonan yang tumbuh dapat mengurai tingkat pencemaran udara dari polutan yang mengandung logam berat seperti timbel (Pb).
Demikian, dengan adanya kesadaran pelestarian hutan harus terus dikembangkan dan dilakukan oleh semua orang agar fungsi-fungsi hutan yang telah dijelaskan di atas dapat terus dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.
Nah, itulah penjelasan selengkapnya terkait fungsi hutan bagi kehidupan di bumi. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan untuk Anak, Mama, dan Papa!



















