Penerapan Mindful Eating untuk Memperbaiki Pola Makan Anak

Teknik ampuh membuat anak lebih menghargai makanan!

2 Februari 2023

Penerapan Mindful Eating Memperbaiki Pola Makan Anak
Freepik

Pernahkah Mama mendengar istilah mindful eating? 

Konsep mindful eating sebenarnya berakar dari praktik mindfulness yaitu suatu kemampuan dasar bagi seseorang untuk fokus terhadap kegiatan yang dilakukannya pada saat itu. Fokus di sini artinya kita harus benar-benar berkonsentrasi penuh dengan menggunakan seluruh panca indera. 

Selama ini, mungkin Mama pernah mengalami momen makan bersama keluarga yang terasa hambar karena banyaknya distraksi yang ada.

Kegiatan makan seolah dilakukan hanya untuk mengisi perut semata. Mulut anak mungkin mengunyah makanan, tangannya pun turut ikut menyuapkan, namun pikiran anak pergi kemana-mana sehingga tidak bisa menikmati makanan dengan penuh perhatian.

Memiliki kesadaran penuh dan berfokus pada makanan yang dikonsumsi, akan membuat anak menggunakan seluruh panca inderanya untuk merasakan makanan tersebut dari tampaknya, wanginya, rasanya, renyahnya, dan teksturnya.

Makan dengan perhatian tinggi akan membawa manfaat seperti meningkatkan kepuasan anak setelah makan, mencegah konsumsi berlebihan, dan yang paling penting memperbaiki pola makan serta gizi anak.

Tertarik menerapkan mindful eating, Ma?

Mari simak penjelasan dari Popmama.com mengenai penerapan mindful eating untuk memperbaiki pola makan anak di bawah ini!

1. Berikan pemahaman kepada anak tentang praktik mindfulness

1. Berikan pemahaman kepada anak tentang praktik mindfulness
Pexels/cottonbro

Sebelum sampai ke tahap mindful eating, sepertinya anak perlu dipupuk terlebih dahulu supaya sadar betapa pentingnya konsep mindfulness

Siapkanlah sebuah skenario untuk menjelaskan mindfulness secara sederhana yang mudah dimengerti oleh anak. 

Biasanya, anak akan mudah menerima hal baru jika itu menguntungkan bagi mereka. Maka dari itu, Mama bisa memulainya dengan menyebutkan beberapa manfaat dari penerapan mindfulness. Di bidang akademik, anak dengan kemampuan mindfulness akan memiliki performa kognitif yang lebih baik. Mereka juga lebih mampu membuat keputusan secara lebih bijak dan kritis menyusun prioritas. Dapat disimpulkan, mindfulness dapat meningkatkan kecerdasan pada anak.

Sebagai orangtua, sepertinya Mama juga perlu ikut serta menerapkan mindfulness sebagai panutan. Anak adalah peniru yang handal, mereka akan melakukan apa yang biasa orangtua lakukan di rumah. Terus menerus menyaksikan praktik mindfulness akan membuat anak menganggap hal tersebut sebagai suatu kebiasaan yang sebagaimana mestinya dilakukan oleh setiap orang. 
 

Editors' Pick

2. Biasakan duduk di meja makan

2. Biasakan duduk meja makan
Pexels/RODNAE Productions

Mulailah pembiasaan mindful eating dengan memerhatikan posisi tubuh anak saat makan. 

Posisi tubuh anak akan memengaruhi kemampuannya untuk bisa berkonsentrasi penuh. Jika anak makan di dalam kamar, dapat dipastikan anak juga akan menyambi makan sambil melakukan hal lain, bahkan mungkin sembari tidur di kasur.

Biasakan anak untuk makan di meja makan. Matikan seluruh distraksi yang bisa menganggu. Jauhkan sementara gadget dari tangan anak, pastikan Mama tidak meletakannya di meja makan. 

Lebih baik, lakukanlah hal ini dengan seluruh anggota keluarga yang juga makan bersama-sama. Selain membuat anak lebih perhatian dengan hidangan yang tersaji di piringnya, momen tersebut dapat terasa lebih hidup dan menyenangkan bagi semua. 

3. Ajarkan anak untuk menggunakan kelima inderanya saat merasakan makanan

3. Ajarkan anak menggunakan kelima indera saat merasakan makanan
Freepik/author

Setelah anak memahami konsep dasar mindful eating, kita bisa membawa anak untuk mengaplikasikan tahap selanjutnya, Ma!

Latih kesadaran mereka dengan memanfaatkan setiap panca indera dalam mendeskripsikan makanan. Mama bisa membuka diskusi lewat pertanyaan-pertanyaan berikut:

- Menggunakan indera penglihatan, tanyakan pendapat anak tentang bagaimana penampilan makanan tersebut? Apa warnanya? Bagaimana bentuknya? Apa yang menonjol dari hidangan itu?

- Menggunakan indera perasa atau tangan, bagaimana perasaan anak ketika memegang makanan? Apakah teksturnya lembut atau kasar?

- Menggunakan indera pendengar, apakah makanan tersebut mengeluarkan suara? seperti apa suaranya? 

- Menggunakan indera pencium, seperti apa wangi yang dikeluarkan oleh makanan itu? Mama juga bisa memberikan tantangan kepada anak untuk memejamkan mata sambil memberikan deskripsi mengenai baunya. 

- Menggunakan indera perasa, bagaimana rasa makanan tersebut? Apakah manis, asin, asam, gurih, atau pedas? Apakah rasanya mengalami perubahan saat anak semakin lama mengunyah?

Tanyakanlah satu per satu dan biarkanlah anak menyusun jawabannya secara perlahan-lahan. Ini juga bisa meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi untuk menyampaikan pendapatnya secara terorganisir. 

4. Biarkan anak mengisi piringnya sendiri

4. Biarkan anak mengisi piring sendiri
Freepik/Odua

Berikanlah kesempatan kepada anak untuk mengambil porsi makanan mereka sendiri ke dalam piring. Pastikan bahwa anak tetap harus memasukkan makanan yang bergizi seperti sayur di piring mereka. 

Ajarkan kepada anak konsep tanggungjawab, bahwa setiap lauk pauk yang mereka pilih tidak boleh ada yang tersisa. 

Anak yang memutuskan sendiri berapa banyak komposisi makanan yang ada di piringnya akan lebih mudah menerapkan mindful eating. Mereka lebih mudah menyadari apa saja asupan nutrisi saat itu. Tentu kondisi tersebut berbeda jika mereka acuh tidak acuh terhadap setiap isi makanan di piring mereka. Apalagi jika ditemani dengan distraksi, fokus anak terhadap makanan di hadapannya akan menjadi buyar. 

5. Makanlah secara perlahan

5. Makanlah secara perlahan
Pixabay/LuidmilaKot

Dilansir dari verywellfamily.com, ada sebuah strategi yang berguna dalam mengajarkan mindful eating kepada anak, yaitu dengan konsep model S-S-S yang jika dijabarkan adalah sit down while you eat (makanlah ketika duduk), eat slowly (makan pelan-pelan), dan savor your food (nikmati makanan). 

Ajak anak untuk memikirkan betapa berharganya setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. Semua makanan tersebut mengandung nutrisi dan vitamin yang bermanfaat untuk kesehatan. Seluruh senyawa di dalam makanan itu tak ada yang sia-sia, seluruhnya memiliki peran tersendiri yang dapat memengaruhi perasaan dan meningkatkan stamina kita. 

Ajarkan anak untuk mengapresiasi setiap proses yang terjadi pada makanan. Bayangkan betapa rumitnya setiap tahapan yang harus dilakukan oleh banyak orang untuk menghasilkan makanan yang kini tersedia di hadapan anak. Cara tersebut dinilai ampuh meningkatkan awareness anak untuk menerapkan mindful eating. 

Itulah, Ma, infromasi mengenai cara penerapan mindful eating yang bisa memperbaiki pola makan anak!

Inti dari mindful eating adalah bersyukur dengan setiap sajian makanan dan menikmatinya secara utuh sebagai wujud menghargai sebuah hidangan.

Apakah Mama juga ingin mencoba praktik mindful eating bersama keluarga?

Baca juga:

The Latest