Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Pahami Sudut Pandang dan Jenis-jenisnya, Buat Cerita Lebih Menarik

Freepik/Racool_studio
Freepik/Racool_studio

Setiap cerita memiliki sudut pandang yang menjadi pandu bagi pembaca menjelajahi alur naratif. Sudut pandang ini bukan sekadar pilihan gaya penulisan, melainkan kunci untuk membuka pintu dunia karakter dan alur cerita. 

Dari sudut pandang orang pertama yang menghadirkan kedalaman emosional, hingga sudut pandang orang ketiga yang memberikan gambaran menyeluruh, pemilihan sudut pandang mengarahkan pembaca untuk melihat dunia cerita dari perspektif tertentu. 

Oleh karena itu, dalam setiap cerita, penting untuk memilih sudut pandang yang sesuai.

Untuk memahami lebih dalam apa itu sudut pandang dan jenis-jenisnya, berikut Popmama.com telah menyiapkan informasinya di bawah ini!

Apa itu Sudut Pandang dan Kegunaannya?

Sudut pandang dalam sebuah cerita merujuk pada perspektif atau cara pandang dari mana cerita tersebut disampaikan kepada pembaca. 

Hal ini mencakup pemilihan narator dan cara penyampaian informasi, yang dapat berupa sudut pandang orang pertama, orang kedua, atau orang ketiga.

Ketika memilih sudut pandang yang tepat, penulis dapat menciptakan kedalaman karakter, membangun ketegangan, dan meningkatkan keterlibatan pembaca. 

Sudut pandang juga memberikan peluang untuk mengeksplorasi sudut cerita yang berbeda, memberikan wawasan yang unik, dan mendalamkan pemahaman terhadap dunia yang diciptakan dalam narasi.

Berikut jenis-jenis sudut pandang:

1. Sudut pandang orang pertama

Sudut pandang orang pertama adalah cara penyampaian cerita di mana penulis menjadi pengamat atau pelaku langsung dalam peristiwa yang dijelaskan. 

Dalam sudut pandang ini, narator menggunakan kata-kata seperti "saya" dan "aku" untuk merujuk pada dirinya sendiri, memberikan pengalaman dan pemikiran langsung karakter tersebut. 

Keuntungan utama dari sudut pandang orang pertama adalah kemampuannya untuk mendalamkan pemahaman pembaca terhadap perasaan dan pandangan langsung karakter utama, menciptakan koneksi emosional yang erat antara pembaca dan narator. 

Namun, sudut pandang ini juga memiliki keterbatasan karena pembaca hanya memiliki akses terhadap informasi yang diketahui oleh narator, sehingga pandangan objektif terhadap karakter lain mungkin terbatas. 

2. Sudut pandang orang kedua

Sudut pandang orang kedua adalah perspektif penceritaan di mana penulis merujuk pada tokoh utama atau pembaca sebagai "kamu" atau "engkau". Dengan kata lain, narator membawa pembaca ke dalam cerita dengan melibatkannya secara langsung. 

Penggunaan sudut pandang ini memberikan nuansa keintiman dan keterlibatan yang kuat, membuat pembaca merasa seolah-olah mereka menjadi bagian langsung dari peristiwa yang digambarkan. 

Meskipun tidak begitu umum digunakan seperti sudut pandang orang pertama atau ketiga, penggunaan orang kedua dapat menciptakan pengalaman membaca yang unik dan lebih pribadi, memungkinkan pembaca untuk meresapi perasaan dan pengalaman karakter utama dengan lebih mendalam.

3. Sudut pandang orang ketiga

Sudut pandang orang ketiga adalah cara penyampaian cerita dari sudut pandang luar, di mana narator tidak terlibat sebagai karakter dalam cerita. Sudut pandang orang ketiga ini menggunakan kata ganti seperti “dia”, “ia”, atau nama tokoh dalam bentuk jamak “mereka”.

Ada tiga jenis sudut pandang orang ketiga: terbatas, maha tahu, dan maha tahu terbatas.

Sudut pandang orang ketiga terbatas:

  • Narator hanya mengetahui pikiran dan perasaan karakter tertentu dalam cerita.
  • Pembaca dibatasi oleh pemahaman yang dimiliki oleh karakter yang menjadi fokus narasi.

Sudut pandang orang ketiga maha tahu:

  • Narator memiliki pengetahuan menyeluruh tentang pikiran, perasaan, dan tindakan semua karakter dalam cerita.
  • Pembaca diberi wawasan penuh tentang kejadian dan konflik yang terjadi di dalam cerita.

Sudut pandang orang ketiga maha tahu terbatas:

  • Narator memiliki pengetahuan menyeluruh tentang pikiran dan perasaan satu karakter tertentu, tetapi memiliki keterbatasan informasi terhadap karakter lain.
  • Pembaca mendapatkan wawasan dalam pemikiran karakter yang dipilih, sementara masih diberi kejutan oleh tindakan karakter lain yang tidak sepenuhnya terungkap.

Dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga dan variasinya, penulis dapat menciptakan dinamika yang unik dalam cerita, memberikan sudut pandang yang berbeda terhadap peristiwa, dan membangun ketegangan serta kompleksitas karakter dengan lebih baik.

4. Sudut pandang campuran

Sudut pandang campuran adalah teknik penceritaan di mana penulis menggunakan lebih dari satu sudut pandang untuk menceritakan sebuah cerita. Dalam sudut pandang campuran, narasi dapat berganti antara sudut pandang orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga, tergantung pada kebutuhan cerita. 

Pendekatan ini memberikan fleksibilitas kepada penulis untuk mengeksplorasi berbagai perspektif karakter dan menyampaikan informasi dengan cara yang lebih dinamis. 

Dengan menggunakan sudut pandang campuran, penulis dapat menciptakan keintiman dengan karakter, membangun ketegangan melalui sudut pandang eksternal, dan memberikan kejutan naratif yang lebih menarik.

Nah itulah penjelasan seputar sudut pandang dan jenisnya yang perlu diketahui sebelum membuat cerita atau teks narasi. Penggunaan sudut pandang yang tepat dapat memengaruhi persepsi pembaca terhadap cerita. 

Oleh karena itu, pemilihan sudut pandang yang sesuai dengan tujuan penulis menjadi penting untuk mencapai komunikasi yang efektif dan memikat pembaca.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jemima Karyssa Rompies
EditorJemima Karyssa Rompies
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Sentuhan Tangan Griselda Sastrawinata Animator Indonesia di Zootopia 2

11 Des 2025, 06:24 WIBBig Kid
Makanan Indonesia dari huruf A

18 Makanan dari Huruf A

08 Des 2025, 12:05 WIBBig Kid