7 Cara Membesarkan Anak Perempuan Yang Percaya Diri

Ada beragam cara yang bisa Mama lakukan agar anak perempuan Mama dapat tumbuh percaya diri

16 April 2019

7 Cara Membesarkan Anak Perempuan Percaya Diri
Freepik

Menjadi seorang Mama untuk anak perempuan bukan hal yang mudah Ma. Mama harus pandai dalam mendidik dan membentuk karakter anak agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik.

Mama bahkan harus menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi pada anak perempuan agar mereka dapat dengan mudah membaur dengan masyarakat di kemudian harinya.

Mama ingin tahu bagaimana cara membesarkan anak perempuan yang percaya diri? Dilansir dari Baby Center dan Woman’s Day, berikut caranya.

1. Mendukung apa yang disukainya

1. Mendukung apa disukainya
Freepik

Untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak perempuan, Mama dan Papa perlu untuk selalu menunjukkan support kepadanya. Dorong apapun yang dilakukan anak dengan cara yang positif.

Dukungan dan pengakuan dari orangtua ini dapat membangun kepercayaan diri anak lho, Ma!

2. Mendorong sikap asertif

2. Mendorong sikap asertif
Freepik

Mama harus mendorong sikap arsetif anak sedari kecil agar anak dapat tumbuh lebih percaya diri. Salah satu cara mendorong sikap arsetif anak adalah dengan mengajari anak untuk mengungkap apa yang dirasakannya.  

Saat ada perlakukan yang tidak anak sukai misalnya, beritahu kepadanya bahwa ia berhak untuk mengungkap ketidaknyamanan yang dirasakan. Dengan mendorong sikap arsetif anak, anak perempuan Mama dapat lebih percaya diri di depan banyak orang.

Editors' Pick

3. Berikan pujian yang spesifik

3. Berikan pujian spesifik
Freepik

Agar anak perempuan Mama dapat tampil lebih percaya diri, jangan sungkan untuk memberikan pujian kepadanya jika ia melakukan perilaku yang terpuji. Berikan pujian yang spesifik agar anak tahu perilaku mana yang baik dan mana tidak.

Saat anak mengingat sesuatu yang Mama tanyakan dan ia dapat menjawabnya dengan baik misalnya, Mama dapat memuji betapa ingatan anak sangatlah baik. Dengan begitu, anak dapat lebih percaya diri dalam menyampaikan apa yang diketahuinya.

4. Ajarkan anak berkompetisi

4. Ajarkan anak berkompetisi
Freepik/Peoplecreations

Mama perlu untuk mendorong sikap kompetisi pada anak perempuan Mama. Cara menerapkannya mudah, saat anak memiliki PR, jangan memberikan bantuan dengan cepat saat anak memiliki kesulitan dalam menyelesaikannya.

Beri anak kesempatan untuk memecahkan kesulitan yang dihadapinya selama beberapa menit sebelum Mama memberi tahu cara yang benar. Jika anak berhasil memecahkan masalahnya sendiri, jangan lupa untuk memberikan pujian ya, Ma.

5. Jangan bunuh mimpinya

5. Jangan bunuh mimpinya
Freepik/V.ivash

Ada kalanya orangtua membatasi mimpi anaknya karena merasa memiliki keterbatasan. Padahal, cara ini tidaklah benar Ma. Mama tetap harus mendukungnya agar anak terpacu untuk menggapainya.

Beberapa orangtua yang memiliki keterbatasan ekonomi misalnya, terkadang secara tidak sengaja membatasi impian anaknya untuk bersekolah tinggi seperti menjadi dokter ataupun menteri. Padahal, dibanding membatasi impian anak, lebih baik Mama mengajarkan anak untuk bekerja keras dalam menggapainya. Dari sini anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan penuh percaya diri.

6. Berikan role model perempuan positif

6. Berikan role model perempuan positif
Freepik/Peoplecreations

Untuk membangun kepercayaan diri anak, Mama perlu untuk memperkenalkan anak kepada perempuan-perempuan positif dibidangnya.

Saat sedang membaca koran dan ada sosok atlet perempuan hebat, tunjukkan kepadanya bahwa perempuan juga bisa menjadi atlet yang membanggakan jika giat dan tekun berlatih.

 Begitupun jika ada penyiar, menteri ataupun dokter yang bisa menjadi role model anak. Dengan memiliki role model yang positif, anak dapat tumbuh lebih percaya diri.

7. Bermain dengan anak

7. Bermain anak
Freepik/Yanalya

Meluangkan waktu untuk bermain dengan anak juga turut merangsang rasa percaya diri anak perempuan Ma. Dilansir dari Lifehack, kontak fisik dan emosional yang terjalin setiap hari sangat penting bagi pertumbuhan anak.

Mama harus meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita anak, terlibat dalam kegiatan anak, bahkan mengajarkan anak beberapa keterampilan yang menarik perhatiannya. Dengan begitu, Mama telah mengajarkan anak untuk mengekspresikan dirinya secara bebas.

Baca juga: 

The Latest