4 Faktor yang Menghambat Pelaksanaan Mobilitas Sosial di Masyarakat

Yuk, ketahui faktor-faktor apa saja yang bisa menjadi penghambat terjadinya mobilitas sosial

6 Februari 2023

4 Faktor Menghambat Pelaksanaan Mobilitas Sosial Masyarakat
Freepik/pch.vector

Mobilitas sosial disebut juga sebagai suatu proses yang dapat menghasilkan keberhasilan atau kegagalan setiap orang dalam melakukan aktivitas sosialnya guna mencapai sesuatu yang lebih baik. 

Definisi lainnya dari mobilitas sosial merupakan suatu gerakan atau perpindahan kedudukan seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. 

Adapun mobilitas sosial terdiri dari dua jenis sesuai arah pergerakannya, ada mobilitas horizontal (berpindah ke posisi yang sama) dan mobilitas vertikal (berpindah ke posisi yang lebih tinggi). 

Sebagai contoh terjadinya mobilitas horizontal misalnya seperti seorang kepala sekolah yang berpindah kerja dari satu sekolah ke sekolah lainnya.

Sementara itu, untuk contoh terjadinya mobilitas vertikal misalnya pada seorang pelajar yang lulus dari sekolah menengah kemudian ia melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. 

Meskipun sepertinya terlihat mudah dilakukan, namun dalam penerapannya, mobilitas sosial akan terasa sulit dilaksanakan karena memiliki beberapa faktor penghambat di dalamnya. 

Faktor-faktor inilah yang kemudian menghalangi seseorang atau kelompok untuk bepindah dari status sosialnya dalam masyarakat.

Lalu, apa saja faktor-faktor yang dapat menghambat terjadinya mobilitas sosial?

Untuk penjelasan selengkapnya, berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi seputar beberapa faktor menghambat pelaksanaan mobilitas sosial di masyarakat.

Yuk, simak baik-baik, ya!

1. Adanya kemiskinan

1. Ada kemiskinan
Pexels/Ahmed akacha

Faktor penghambat dalam mobilitas sosial yang pertama adalah keadaan ekonomi yang tidak dapat terpenuhi menyebabkan masalah kemiskinan dapat terjadi. 

Kemiskinan juga dapat membatasi pelaksanaan mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, untuk mencapai status sosial tertentu menjadi suatu hal yang sulit dilakukan. Diketahui bahwa terdapat salah satu penyebab terjadinya kemiskinan adalah pendidikan yang rendah. 

Definisi dari kemiskinan adalah suatu kondisi di mana ketika seseorang dalam suatu rumah tangga mengalami kesulitan untuk memenuhi segala kebutuhan dasarnya. 

Kebutuhan dasar ini meliputi kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan/atau jaminan pelayanan sosial. 

Sehingga kondisi ini menimbulkan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar, yang bisa membuat seseorang akan kesulitan untuk memiliki kehidupan yang layak dan lebih baik. 

Pada kondisi ini juga akan terasa lebih sulit jika seseorang tidak ada kemauan usaha untuk mengubah status sosialnya yang dimilikinya saat ini untuk menjadi lebih baik. 

Meskipun begitu, seseorang yang terlihat serba kekurangan di berbagai aspek bukan berarti orang tersebut senantiasa akan memiliki kondisi ekonomi yang sulit secara terus-menerus atau mengalami kemiskinan yang tidak bisa diubahnya. 

Bagi mereka dalam kondisi ekonomi yang sulit dan terjerat kemiskinan, memerlukan dorongan dari dalam diri sendiri maupun dari pihak luar untuk terus berusaha mengubah status sosialnya demi kesejahteraan kehidupan yang lebih baik. 

Editors' Pick

2. Terjadinya diskriminasi

2. Terjadi diskriminasi
Freepik/freepik

Nyatanya keberadaan diskriminasi di dalam masyarakat juga termasuk faktor penghambat mobilitas sosial, lho. 

Sebagai tambahan informasi, pengertian dari diskriminasi adalah terjadinya perbedaan perlakuan seseorang atau kelompok kepada orang lain disebabkan oleh alasan tertentu. 

Umumnya, diskriminasi ini dapat terjadi karena adanya perbedaan warna kulit, ras, suku bangsa, agama, keadaan status sosial, hingga keadaan ekonomi. 

Perisitiwa adanya diskriminasi ini sebenarnya sudah pernah terjadi ketika masa penjajahan dahulu. Pada saat itu masyarakat Indonesia tidak diberikan kesempatan untuk menimba ilmu di sekolah yang berkualitas. 

Sementara itu, bagi keberadaan orang-orang Eropa yang tinggal di Indonesia terutama bagi anak-anak bangsawan mereka bisa mendapatkan kesempatan belajar di sekolah yang berkualitas dan tentunya disertai dengan sistem pendidikan yang sudah maju. 

Sehingga bisa kita lihat dengan adanya perbedaan kualitas pendidikan itu, membuat masyarakat Indonesia merasa kesulitan untuk mengubah kedudukan status sosialnya. 

Sama halnya jika dilihat seperti sekarang, terjadinya diskriminasi bisa menimbulkan seseorang yang terdiskriminasi akan sulit melakukan mobilitas sosial. 

Demikian itu, sebagai sesama makhluk sosial kita harus menanamkan sikap toleransi dan saling menghormati serta menghargai terhadap setiap perbedaan yang terdapat di negara Indonesia ini. 

3. Keadaan politik negara tidak stabil

3. Keadaan politik negara tidak stabil
Pexels/LT Chan

Pada tahun 1998 tepatnya pada akhir masa orde baru, masyarakat Indonesia pernah mengalami keadaan politik yang terbilang tidak stabil. 

Pada saat itu, masyarakat Indonesia merasa khawatir dan cemas akan kekacauan yang pernah terjadi hingga menyebabkan keamananan masyarakat yang terancam dan keadaan jadi ricuh karena hilangnya pemimpin yang disegani. 

Oleh sebab itu, dalam kondisi ini menyebabkan masyarakat sulit untuk melakukan mobilitas sosial karena adanya peristiwa tersebut. 

4. Terjadinya stereotipe gender

4. Terjadi stereotipe gender
Freepik/freepik

Faktor penghambat mobilitas sosial selanjutnya adalah stereotipe gender yang sampai saat ini juga masih menjadi penghambat terlaksananya mobilitas sosial. 

Melansir dari KBBI, pengertian dari stereotipe merupakan terbentuknya konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang terlihat subjektif.

Dalam pengertian sederhananya, stereotipe adalah suatu pandangan atau penilaian terhadap kelompok tertentu didasarkan pada karakteristik perilaku kelompok. 

Di sisi lain, dalam stereotipe gender umumnya banyak dialami oleh kaum perempuan yang sering kali dianggap tidak memiliki kemampuan dan potensi yang sama seperti kaum laki-laki. 

Hal ini berpengaruh pada kedudukan kaum perempuan di dalam aspek kehidupan bermasyarakat terutama publik, di mana mereka tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri atau memiliki jabatan tinggi seperti halnya laki-laki. 

Di zaman perjuangan Ibu Kartini, adanya stereotipe gender masih berlaku sehingga menyebabkan munculnya hambatan bagi kaum perempuan untuk mendapatkan hak dalam berpendidikan tinggi. 

Namun saat ini keadaan sudah berbeda karena dengan adanya emansipasi (persamaan hak kaum wanita dengan kaum pria), stereotipe gender mulai semakin berkurang di masa sekarang sehingga, kaum perempuan bisa mengambil hak dan perannya di dalam masyarakat serta memiliki kesempatan yang sama di berbagai aspek kehidupan. 

Hal ini juga dibuktikan dengan Indonesia yang pernah memiliki presiden perempuan hingga keberadaan menteri keuangan, menteri sosial, dan menteri luar negeri perempuan pertama di Indonesia.

Nah, itulah beberapa faktormenghambat pelaksanaan mobilitas sosial di masyarakat. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan untuk si Kecil, Mama, dan Papa.

Baca juga:

The Latest