5 Majas yang Sering Digunakan dalam Menulis Puisi Beserta Contohnya

Ketahui beberapa jenis majas yang banyak digunakan seorang penulis untuk membuat puisi

14 Februari 2023

5 Majas Sering Digunakan dalam Menulis Puisi Beserta Contohnya
Freepik/jcomp

Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, terdapat salah satu gaya bahasa yang biasanya anak pelajari di sekolah yaitu majas.

Majas merupakan bentuk gaya bahasa kiasan yang umumnya digunakan banyak orang untuk penulisan sebuah novel, prosa, drama, cerpen, artikel, puisi dan karya sastra lainnya.

Atau dengan kata lain, majas sebagai gaya bahasa yang digunakan agar suatu kalimat bisa lebih menarik dan tidak membosankan.

Hal ini juga menunjukkan bahwa majas dipahami sebagai salah satu cara mengungkapkan ide pikiran melalui bahasa yang khas untuk dapat menghidupkan sebuah kalimat, tentunya sesuai dengan kepribadian sang penulis.

Biasanya sang penulis akan menggunakan majas yang berbeda-beda untuk membuat sebuah puisi. Tapi, yang sering digunakan untuk menulis puisi hanya beberapa jenis majas saja. 

Umumnya, majas juga mempunyai ciri khas yang bisa menghubungkan satu hal dengan suatu hal lainnya. Dengan menggunakan majas, sebuah puisi maupun tulisan yang kita buat akan memberikan kesan hidup dan lebih imajinatif untuk dibaca. 

Nah, sebenarnya jenis majas apa saja sih yang sering digunakan dalam menulis sebuah puisi?

Kali ini, anak akan mempelajari beberapa jenis majas yang biasa digunakan oleh sang penulis dalam menuangkan idenya melalui sebuah puisi. Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar 5 jenis majas yang paling sering digunakan untuk menulis sebuah puisi.

Yuk, disimak!

1. Alegori

1. Alegori
Freepik

Pengertian dari majas alegori merupakan majas yang menggunakan gaya bahasa untuk menyatakan suatu keadaan dengan menggunakan kata kiasan atau penggambaran. 

Mengutip dari KBBI, kata dasar dari alegori yang artinya cerita yang dipakai sebagai lambang peri kehidupan manusia yang sebenarnya untuk mendidik atau menerangkan sesuatu. 

Selain itu, majas alegori termasuk ke dalam majas perbandingan. Sebagai tambahan informasi, majas perbandingan adalah gaya bahasa yang menunjukkan sebuah perbandingan antara satu dengan yang lainnya. 

Dalam perbandingan yang digunakan dalam majas alegori ini biasanya suatu hal saling berkaitan dengan hal yang lainnya dalam kesatuan yang utuh dan secara menyeluruh. 

Majas ini juga kerap kali ditemukan dalam karya sastra berupa puisi dan novel yang penuh dengan pesan mendalam atau moral.

Umumnya, majas alegori banyak digunakan orang dalam penulisan sebuah puisi. Jadi, penggunaan majas ini biasanya akan disampaikan melalui tulisan yang mengandung cerita disertai simbol-simbol yang berisi nilai moral kehidupan.

Contoh dari majas alegori:

  1. Hidup ini diibaratkan seperti roda yang berputar, ada saatnya kita berada di bawah dan ada saatnya kita berada di atas. 
  2. Seorang guru adalah nahkoda bagi murid-muridnya. Ketika sang nahkoda tepat jalur, maka kemudi pun akan tenang-tenang saja.
  3. Dalam menjaga nama baik ibaratnya merawat kertas putih, sedikit saja ada titik di sana pasti kentara.
  4. Menuntut ilmu di waktu kecil bagaikan mengukir aksara di atas batu.
  5. Otak manusia diibaratkan seperti pisau. Semakin sering diasah, maka akan semakin tajam. 
  6. Bayi yang baru lahir seperti kertas putih yang belum pernah terkena coretan.
  7. Seorang ibu merupakan gambaran malaikat. Ia senantiasa terus menjaga, melindungi, dan menyayangi anak-anaknya. 
  8. Kenikmatan dunia hanya sebatas fatamorgana.
  9. Merawat seorang anak itu ibarat memelihara sebuah pohon. Ketika menyiramnya dengan pupuk yang baik, maka pertumbuhannya juga akan baik sehingga berbuah manis. 
  10. Mencari seseorang yang berkepribadian jujur kini bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami.

Editors' Pick

2. Metafora

2. Metafora
Freepik/storyset

Majas metafora juga menjadi majas yang seringkali digunakan di berbagai puisi. Adapun pengertian dari majas metafora sendiri adalah sebuah gaya bahasa yang membandingkan suatu objek dengan objek lainnya yang memiliki sifat yang terkesan mirip atau barangkali sama. 

Penggunaan majas metafora dalam sebuah kalimat tertentu bisa memberikan kesan unik dan kekuatan tersendiri dari karya sastra itu. Di sisi lain, majas metafora mengajak pembaca membayangkan dan menggambarkan sebuah objek atau hal secara jelas. 

Majas metafora ini juga menjadi salah satu bagian dari majas perbandingan, sehingga isi dari majas ini biasanya akan berbentuk sebuah kalimat perbandingan.

Di samping itu, majas ini merupakan majas yang digunakan untuk membuat sebuah analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda.

Artinya, penggunaan pada majas metafora biasanya akan ditandai dengan kata-kata yang membandingkan. Jenis majas ini digunakan sebagai suatu analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, namun dalam bentuk yang singkat. 

Contoh dari majas metafora:

  • Buah hati = anak
  • Gudang ilmu = sumber ilmu
  • Anak emas = anak kesayangan

Contoh kalimat majas metafora:

  1. Perpustakaan adalah gudang ilmu untuk para siswa di sekolah.
  2. Kakak tersulut api amarah setelah bertemu lawan dalam pertandingan.
  3. Si jago merah berhasil melahap area pasar di kota itu.
  4. Ibu mengajarkan untuk berlapang dada dalam menghadapi semua masalah.
  5. Bianca adalah buah hati kesayangan orangtuanya.
  6. Pelatih berpesan tidak boleh berkecil hati saat menerima kegagalan.
  7. Senyuman adik hari ini seindah embun pagi yang menyegarkan.
  8. Anak itu dijuluki kutu buku karena memakai kaca mata.
  9. Ibu guru berpesan tidak boleh malas membaca agar tidak jadi otak usap.
  10. Ada banyak nama orang jahat yang sudah masuk daftar hitam kepolisian.

3. Metonimia

3. Metonimia
Freepik/freepik

Majas metonimia merupakan jenis majas yang digunakan sebagai pengganti nama suatu objek. Dengan demikian, majas ini menyatakan suatu hal dengan menggunakan kata lain yang punya keterkaitan. 

Sederhananya, majas metonimia merupakan penyebutan suatu ciri atau nama merek atau brand yang berhubungan dengan suatu benda sebagai penggantinya.

Adanya sebuah keterkaitan atau hubungan di antara kata benda dengan nama penggantinya, umumnya kata pengganti tersebut merupakan sebuah label yang sudah banyak diakui dan dikenal oleh masyarakat, lho. 

Jadi, di dalam majas ini biasanya digunakan untuk menyangkutpautkan sebuah ciri, yang berdasarkan pada penggunaan atribut maupun penggunaan sesuatu yang terbilang dekat dan berhubungan erat dengan suatu objek.

Contoh dari majas metonimia:

  1. Made terbang dengan Garuda untuk pergi ke Bali bertemu dengan keluarganya. (Garuda merupakan nama maskapai pesawat)
  2. Papa menikmati kapal api selepas pulang kerja. (Kapal Api merupakan merek kopi lokal)
  3. Sejak kecil, Agnes dikenal sebagai anak kutu buku di sekolahnya. (Kutu buku artinya suka membaca)
  4. Faris sering pergi mengendarai Supra yang dibelikan oleh Papanya. (Supra merupakan jenis sepeda motor)
  5. Pak Teguh berangkat ke kantor menggunakan Bata. (Bata merupakan merek sepatu)

4. Personifikasi

4. Personifikasi
Freepik/benzoix

Adapun majas lainnya dalam membuat puisi ada majas personifikasi. Majas personifikasi merupakan gaya bahasa yang menggambarkan antara manusia dengan benda mati.

Dengan menggunakan majas personifikasi, pengumpaan dari benda mati sebagai manusia yang memperlakukan benda atau binatang dianggap seolah-olah hidup dan memiliki sifat serta karakteristik layaknya seorang manusia.

Misalnya seperti sebuah benda mati yang digambarkan seolah bisa berbicara, bertindak, berjalan, menari seperti manusia. Sehingga, pengungkapan majas ini menggunakan perilaku manusia yang dihubungkan pada sesuatu yang bukan manusia.

Benda yang biasanya diberikan sifat manusiawi termasuk hewan, tumbuhan, awan, langit dan benda-benda di kehidupan nyata yang memang tidak memiliki sifat seperti manusia. 

Majas ini juga termasuk ke dalam kategori majas perbandingan. Biasanya digunakan untuk membandingkan suatu objek dengan objek lainnya. 

Contoh kalimat majas personifikasi:

  1. Hembusan angin di tepi pantai membelai rambut indahku. 
  2. Wajahnya terlihat tak pernah berubah, selalu cerah seperti matahari terbit. 
  3. Bulan tersenyum indah di malam saat kamu datang. 
  4. Masakan mama melambai-lambai padaku yang sedang kelaparan sepulang sekolah. (Masakan yang menggugah selera)
  5. Gunung yang sedang murka itu memuntahkan seluruh isinya. (Bencana gunung meletus)
  6. Lautan sedang marah, sebaiknya kau tidak usah berlayar hari ini. (Cuaca di lautan sedang buruk)
  7. Awan terlihat menangis sepanjang hari ini. (Hari hujan)
  8. Setiap malam aku duduk sendirian di teras ini dan hanya bulan yang tersenyum padaku. (Sepi; hanya diterangi sinar bulan)
  9. Kamar ini menjadi saksi bisu atas usahaku belajar untuk ujian. (Rajin belajar)
  10. Wulan terpukau melihat awan indah berpacu di langit biru. (awan yang bergerak)

5. Simile

5. Simile
Freepik/freepik

Majas simile bisa dibilang serupa dengan majas personifikasi yang disebut juga dengan majas perbandingan yang bersifat eksplisit. 

Pada majas simile ini digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi kemudian dianggap mengandung arti yang hampir sama. Penggunaannya akan ditandai dengan kata-kata seperti, laksana, bak, bagaikan, umpama, serupa, dan sebagainya. 

Dengan kata lain, majas simile juga membandingkan dua hal secara langsung, tetapi bukan dengan wujud yang sama. Namun, pada majas ini bisa dibilang merupakan salah satu cara seseorang untuk mengungkapkan sifat atau karakter melalui perbandingan tersebut. 

Contoh kalimat majas simile:

  1. Wajah Tania sangatlah cantik sekali seperti bunga.
  2. Panasnya hati ini tidak jauh berbeda dengan bara api yang kau buat di tungku.
  3. Air matamu jatuh seperti hujan deras sore tadi. 
  4. Wajahmu tampan sekali seperti wajah artis-artis Korea.
  5. Geri sedang berjalan dengan sangat lambat, seperti kura-kura.
  6. Sifatku dan dia sangat bertolak belakang bagaikan langit dan bumi.
  7. Senyuman yang terukit di wajahmu seperti bulan sabit yang hadir di malam-malamku yang dingin.
  8. Kakak dan adik itu selalu saja bertengkar, seperti tikus dan kucing. 
  9. Wajahnya sumringah sekali seperti kembang di taman yang baru mekar. 
  10. Adik cerewet sekali tak berbeda dengan burung beo.

Nah Itu dia penjelasan tentang lima majas yang sering digunakan dalam menulis puisi yang bisa Mama ajarkan kepada anak mama. Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca juga:

The Latest