Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Sejumlah Murid di SMPN 1 Mangunjaya Tidak Bisa Membaca dan Menulis

Freepik
Freepik

Membaca dan menulis adalah kemampuan penting dan mendasar bagi perkembangan anak dalam berbagai aspek kehidupan.

Dengan membaca dan menulis anak-anak akan mudah dalam mengakses lebih banyak informasi, sehingga kualitas diri anak akan semakin meningkat.

Namun beberapa waktu ini, terdapat informasi yang beredar bahwa puluhan siswa-siswi yang duduk di bangku SMPN 1 Mangunjaya dikabarkan tidak dapat membaca dan menulis dengan lancar.

Kira-kira apa penyebabnya dan bagaimana hal itu dapat terjadi? Berikut ini Popmama.com mengulas berita mengenai sejumlah siswa di SMPN 1 Mangunjaya yang tidak dapat membaca dan menulis dalam beberapa poin.

1. Siswa tidak dapat membaca dan menulis

Youtube.com/SMP Negeri 1 Mangunjaya
Youtube.com/SMP Negeri 1 Mangunjaya

Informasi bermula dari curhatan sejumlah guru-guru kepada Kepala Sekolah SMPN 1 Mangunjaya, Pak Adi Sumarna, mengenai beberapa murid yang tidak lancar atau kesulitan dalam membaca dan menulis.

Total murid yang tidak bisa membaca dan menulis didominasi oleh murid laki-laki dengan jumlah keseluruhan ada 29 murid, terdiri dari 11 murid di kelas VII, 16 murid di kelas VIII, dan 2 murid di kelas IX.

Menurut wawancara yang dilakukan salah satu media kepada Kepala Sekolah SMPN 1 Mangunjaya, Pak Adi Sumarna menuturkan,

"Kami tidak merasa malu, justru ini harus dicari solusinya seperti apa, sama sekali kami tidak menyalahkan misalkan ada rumor kenapa ini harus diungkap,  kita mencari solusi yang tepat, siswa harus diberikan pelayanan dan dibantu dibidang pendidikan".

2. Bagaimana para murid masuk ke SMPN 1 Mangunjaya

Youtube.com/SMP Negeri 1 Mangunjaya
Youtube.com/SMP Negeri 1 Mangunjaya

Setiap sekolah memiliki kuota maksimal dalam menerima calon murid. Namun saat masa pendaftaran, anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang mendaftarkan ke SMPN 1 Mangunjaya tidak berlimpah (kekurangan), sehingga pihak sekolah langsung menerima dan tidak melakukan seleksi calon peserta didik baru. 

Kepala Sekolah SMPN 1 Mangunjaya memastikan bahwa dalam penerimaan peserta didik baru tetap diperlukan bukti ijazah,"Kami tidak akan bisa menerima kalau tidak ada bukti fisik berupa ijazah".

3. Penyebab terjadinya hal itu

Freepik/drazenzigic
Freepik/drazenzigic

Menurut pernyataan dari Dian Eka Purnawati selaku Dewan Guru dan Koordinator Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di Pangandaran yang diulas dari berbagai sumber bahwa terdapat banyak penyebab pelajar SMPN 1 Mangunjaya tidak dapat menulis dan membaca, dugaan yang muncul diantaranya, pembelajaran di masa pandemi Covid-19 yang tidak efektif, kurangnya perhatian dari orangtua terkait bimbingan belajar mandiri, dan kurangnya stimulasi yang diberikan pada anak.

4. Mengapa penting untuk melakukan langkah dan solusi nyata

Freepik
Freepik

Ketidakmampuan siswa dalam membaca dan menulis berpotensi membuat siswa-siswi tersebut minder dengan teman-teman yang lain. Bahkan ada kabar yang beredar bahwa siswa tersebut merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Kepala Sekolah SMPN 1 Mangunjaya langsung mengkonfirmasi,

"Itupun tidak bisa disampaikan jika itu ABK sebab perlu instrumen yang menyatakan bahwa siswa tersebut ABK atau tidak. Yang jelas bahwa kita berusaha mencari solusi saja".

5. Langkah pihak sekolah untuk mengatasi hal itu

Freepik
Freepik

Belum ada pembicaraan terkait langkah yang akan dilakukan, namun SMPN 1 Mangunjaya hendak memberlakukan jam belajar tambahan bagi 29 murid yang tidak lancar dalam membaca dan menulis,

"Kami mencoba untuk membuat rencana ataupun program belajar, apakah sebelum belajar, contohnya begini siswa yang sudah bisa membaca itu normal waktunya jam 07.15 sudah masuk, mungkin saja untuk mereka yang 29 ini akan diatur panitia atau tim apakah mereka disuruh datang jam setengah 7 untuk diberikan melatih membaca", ungkap Pak Adi

Untuk dapat menangani persoalan ini diperlukan kerjasama dari berbagai pihak dalam memberikan dukungan kepada siswa-siswi yang tidak mampu membaca dan menulis. 

Kerjasama dilakukan oleh sekolah, orangtua, keluarga, pemerintah, psikolog, guru spesialis, dan lembaga pendidikan tambahan.

6. Solusi yang dapat dilakukan

Freepik/zinkevych
Freepik/zinkevych

Penting bagi orangtua dan pendidik untuk memberikan dukungan dan dorongan sesuai dengan perkembangan masing-masing anak.

Lebih penting lagi, saat anak memulai proses pembelajaran membaca dan menulis, penting untuk membuat pengalaman ini menyenangkan dan positif. 

Mendorong minat mereka dalam membaca buku yang menarik dan mendukung kreativitas dalam menulis akan membantu anak terus termotivasi untuk mengembangkan keterampilan membaca dan menulis.

Solusi yang dapat dilakukan:

  • mengidentifikasi masalah atau hambatan yang dialami murid dalam membaca dan menulis,
  • orangtua harus selalu memperhatikan perkembangan anak, sehingga mengerti akan kelebihan dan kekurangan pada setiap anak,
  • latihan secara rutin dan konsisten akan membantu anak untuk percaya diri dalam membaca dan menulis,
  • dukungan keluarga dalam mengajarkan anak membaca dan menulis sangat penting, agendakan membaca bersama anak di rumah.

Harapannya persoalan ini segera mendapatkan penanganan yang serius dari sekolah, orangtua, dan pemerintah. Sehingga tidak ada lagi anak-anak yang tidak lancar dalam membaca dan menulis.

Anak-anak adalah generasi muda di masa mendatang, untuk itu kualitas mereka perlu ditingkatkan demi kemajuan bangsa.

Share
Topics
Editorial Team
Inggil Reka Sonia
EditorInggil Reka Sonia
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Viral! Anak SD di Jakarta Barat Dilarikan ke IGD karena Gula Darah Tinggi

21 Des 2025, 10:05 WIBBig Kid