Awas, 5 Bahan Makanan Kemasan Ini Harus Diwaspadai Konsumsinya

Konsumsi pada anak dalam jangka panjang tanpa disadari akan menimbulkan masalah kesehatan kronis

30 Desember 2019

Awas, 5 Bahan Makanan Kemasan Ini Harus Diwaspadai Konsumsinya
Entrepreneur

Menyiapkan makanan dan camilan untuk anak adalah hal yang susah-susah gampang. Ada begitu banyak makanan siap saji yang dijual di pasaran yang mempermudah Mama dalam menyajikan makanan tanpa perlu waktu lama. Tetapi, di sisi lain, makanan siap saji perlu dipertimbangkan dalam hal kandungan gizi dan nutrisinya untuk anak.

Makanan siap saji atau makanan kemasan biasanya dipasarkan dengan sangat cerdas hingga konsumen tidak menyadari apa saja bahan-bahan pengawet dan kimiawi yang terkandung di dalamnya. Tak jarang, mereka dibungkus dalam nama yang berbeda yang mengelabui.

Sekarang, Popmama.com bahas tuntas untuk menambah kewaspadaan mama ya. 

Bagaimana Cara Membaca Daftar Bahan Makanan?

Bagaimana Cara Membaca Daftar Bahan Makanan
Freepik/rawpixel

Memiliki kemampuan membaca daftar bahan makanan itu sangat penting lho, Ma. Dengan memiliki kemampuan ini, kita dapat mempertanggungjawabkan apa saja yang masuk ke dalam tubuh.

Pertama, bahan dalam daftar tertulis secara urut berdasarkan jumlahnya. Yang tertulis di awal merupakan bahan dengan jumlah terbanyak. Jika Mama melihat gula dan garam pada urutan pertama, sebaiknya pertimbangkan ulang membelinya karena konsumsi jangka panjang dapat berbahaya bagi kesehatan keluarga.

Kedua, perhatikan presentase bahan utama pembuatnya. Jika disebutkan 'keripik kentang', tetapi presentase kentangnya lebih sedikit ketimbang tepung terigu dan bahan-bahan lainnya, berarti makanan tersebut kurang bisa dipertanggungjawabkan gizinya.
 

1. Pemanis dan nama-nama aliasnya

1. Pemanis nama-nama aliasnya
Pexels/Breakingpic

Tahukah Mama, ada lebih dari 50 nama berbeda untuk menyebut pemanis? Yang paling umum adalah 'gula','fruktosa' dan 'sukrosa'. Sebetulnya konsumsi pemanis sesekali tidaklah masalah, tetapi batasi jumlah sewajarnya.

Editors' Pick

2. Garam

2. Garam
Pexels/icon0.com

Garam dan sodium penting bagi tubuh untuk menyerap nutrisi lainnya. Tetapi jika jumlahnya terlalu banyak, maka akan membuat tubuh stres dan meningkatkan tekanan darah, baik itu pada orang dewasa maupun anak-anak. 

Konsumsi garam berlebih banyak diakibatkan karena makanan olahan. Sekitar 75 persen dari takaran asupan garam harian telah diambil alih oleh makanan olahan dan hal ini seringkali tidak disadari. 

3. Pewarna makanan

3. Pewarna makanan

Pewarna makanan sangat populer digunakan dalam pembuatan es krim, icing dan dekorasi kue. Di beberapa negara pewarna makanan sudah dilarang dipergunakan untuk makanan anak-anak karena berkontribusi pada pada peningkatan risiko hiperaktif pada anak. 

4. GMO

4. GMO
Freepik/Mrsiraphol

GMO atau Genetically Modified Organism merupakan bahan yang telah dimodifikasi secara genetik di laboratorium agar menjadi lebih mudah dibudidayakan. Meski belum ada hasil penelitian yang komprehensif, sebaiknya Mama menghindari makanan yang terbuat dari bahan GMO karena dikhawatirkan dapat mengakibatkan kerusakan jangka panjang pada tubuh anak yang masih bertumbuh dan sistem kekebalan tubuh yang belum makan. 

Meskipun menghindari bahan-bahan makanan ini cukup sulit karena tak banyak produsen yang berani terang-terangan mencantumkan bahan pembuatannya mengandung GMO, tetapi Mama bisa mencegahnya dengan mengurangi konsumsi makanan olahan, memasak sendiri makanan dari bahan-bahan organik, bahan segar dan produk-produk tani lokal.
 

5. Nitrat dan nitrit

5. Nitrat nitrit
Pixabay/Formiwimuwi73

Kedua pengawet ini banyak ditemukan dalam daging olahan dan acar sayuran untuk membantu memperpanjang umur simpan dan mengurang pertumbuhan bakteri. Namun, mengonsumsi nitrat dan nitrit terlalu banyak dapat menyebabkan iritasi usus dan meningkatkan risiko kanker perut.

Untuk menghindari risiko kesehatan akibat konsumsi kedua pengawet ini, minimalkan konsumsi daging olahan dan beralihlah ke daging organik yang segar. 

Itu dia lima bahan makanan yang harus diwaspadai konsumsinya dan seringkali terkandung dalam makanan olahan dan kemasan. Semoga informasi ini membantu Mama dalam menyediakan nutrisi dan gizi yang sehat dan seimbang bagi keluarga. 

Baca juga:

The Latest