14 Langkah Tata Cara Salat Isya Beserta Bacaannya

Salat Isya memiliki rentang waktu yang panjang sehingga sering kali membuat seseorang merasa masih punya banyak waktu, lalu menunda hingga akhirnya ketiduran dan melewatkannya.
Hal yang sama juga terjadi pada anak-anak yang belum terbiasa disiplin dalam menjaga waktu salat, sehingga perlu pendekatan pembiasaan dan diingatkan terus-menerus agar tidak terjebak dalam kelalaian yang berulang.
Ma, dalam membiasakannya untuk salat isya, kerap kali Mama harus mengingatkan tata cara salat yang benar pada anak. Apakah Mama sudah mengetahui langkah-langkahnya?
Jika belum, ayo simak artikel Popmama.com mengenai 14 langkah tata cara sholat isya berikut ini! Terlampir juga bacaan beserta terjemahannya agar Mama lebih mudah memahami.
1. Niat

Niat adalah salah satu rukun salat. Berdiri tegak menghadap kiblat dan berniatlah dalam hati. Niat salat isya bunyinya sebagai berikut:
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى.
“Ushalli fardu I’syaa i arba’a rok’aataim mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta’ala.” (Aku niat melakukan salat fardu Isya empat rakaat, sambil menghadap kiblat saat ini karena Allah ta’ala)
2. Takbiratul ihram

Langkah ini dimulai dengan mengangkat tangan sambil mengucapkan “Allahu Akbar”. Setelah itu, disunnahkan untuk membaca doa iftitah. Doa iftitah memiliki beberapa versi, dan salah satunya berasal dari hadits riwayat Abu Hurairah.
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa setelah Rasulullah melakukan takbiratul ihram, beliau diam sejenak sebelum membaca ayat Al-Qur’an. Ketika Abu Hurairah bertanya apa yang dibaca oleh Rasulullah dalam jeda tersebut, beliau menjawab dengan membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِكِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
"Allahumma baa’id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghribi. Allahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khathaayaaya bil maa-iwats tsalji wal barod." (Ya Allah, jauhkanlah aku dari kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana bersihnya baju putih dari kotoran. Basuhlah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin)
Kedua adalah versi Ibnu Umar ra. :
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا.
“Allahu akbar, kabirau walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrotaw washila”. (Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore)
أنى وجهت وجهي للذى فطر السموات والأرض حنيفا مسلما وما أنا من المشركين
“Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal arha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin” (Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah)
. ان صلاتى ونسكى ومحياي ومماتى لله رب العالمين لاشريك له وبذلك امرت وانا من المسلمين
“Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin” (Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim)
3. Membaca Al-Fatihah

Setelah membaca doa iftitah, langkah selanjutnya adalah membaca Surah Al-Fatihah. Jangan lupa untuk memulainya dengan membaca ta’awudz dan basmalah secara benar. Bacalah surah dengan tartil, yaitu perlahan dan jelas, serta berhenti pada setiap akhir ayat agar maknanya lebih terasa.
Setelah Al-Fatihah, dianjurkan untuk melanjutkan dengan membaca salah satu surah pendek dari Al-Qur’an. Meskipun tidak wajib, membaca surah pendek setelah Al-Fatihah merupakan sunnah yang sangat dianjurkan dan akan menambah keutamaan dalam salat.
4. Rukuk

Rukuk diawali dengan takbir, kemudian membungkukkan badan hingga punggung sejajar dengan kepala. Letakkan kedua tangan di atas lutut dengan jari-jari terbuka. Pastikan posisi tubuh tidak terlalu menunduk maupun mendongak.
Saat melakukan gerakan ini, bacalah bacaan rukuk berikut:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ
“Subhaana robbiyal 'adziimi” (Maha suci Tuhan yang Maha Agung)
Bacaan ini dibaca sebanyak tiga kali, ya, Ma.
5. I’tidal

Setelah rukuk, bangkitlah dan berdirilah tegak dengan posisi tubuh dan tangan lurus di samping badan. Saat bangkit dari rukuk, ucapkan bacaan berikut:
سَمِعَ اللّٰهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
"Sami’allaahu liman hamidah" (Allah mendengar orang yang memuji-Nya).
Ketika berdiri, ucapkanlah doa i’tidal:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
"Rabbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wa mil’al ardhi wa mil’a maa syi’ta min syai’in ba’d" (Ya Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, sepenuh langit dan bumi serta sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelahnya)
6. Sujud awal

Setelah i’tidal, ucapkan takbir sambil turun ke posisi sujud. Bagaimana posisi sujud yang benar? Mama bisa membantu anak dengan memastikan tujuh anggota tubuh menempel ke lantai, yaitu: dahi dan hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, serta ujung jari-jari kaki.
Pastikan punggung tidak terlalu tinggi, dan bagian tangan selain telapak tidak menyentuh lantai. Setelah berada dalam posisi sujud yang tepat, bacalah doa sujud berikut:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
"Subhaana rabbiyal a’laa wabihamdih" (Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi serta memujilah aku kepada-Nya.)
Bacaan ini dibaca sebanyak tiga kali, ya, Ma. Setelah membacanya, Mama bisa melakukan tumakninah. Tumakninah adalah posisi berhenti sejenak sebelum bangkit kembali.
7. Duduk di antara kedua sujud

Duduk di antara dua sujud merupakan salah satu rukun salat. Setelah sujud pertama, bangkitlah sambil mengucapkan takbir dan duduk dalam posisi iftirasy.
Posisi iftirasy adalah duduk dengan kaki kiri dibentangkan dan diduduki, sementara kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari kaki menghadap ke arah kiblat. Letakkan kedua tangan di atas paha, lalu bacalah doa berikut:
رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى
"Rabbighfir li, warhamni, wajburni, wahdini, wa’afini, warzuqni." (Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tunjukilah aku, sehatkanlah aku, dan berilah aku rezeki.)
Setelah membaca itu, berhentilah sejenak untuk tumakninah.
8. Sujud akhir

Lakukan langkah yang sama seperti sujud awal. Setelah membaca doa, berhentilah sejenak untuk tumakninah sebelum bangkit ke rakaat kedua.
9. Rakaat kedua

Lakukan langkah yang sama seperti rakaat pertama. Mama mungkin bisa memvariasikan surah pendek yang dibaca pada rakaat kedua. Untuk anak-anak, Mama bisa menggunakan surah-surah yang ada di Juz 30 seperti An-Nas atau Al-Ikhlas. Surah-surah yang ada dalam juz itu relatif lebih mudah dihafalkan oleh anak.
10. Tahiyat awal

Setelah melakukan rakaat kedua, bangkit dari sujud lalu duduk dengan posisi iftirasy. Letakkan tangan di atas paha lalu bacalah bacaan tahiyat awal berikut:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِاَ . للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ
“Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaaamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullah. Allahumma sholli 'alaa Muhammad,” (Segala penghormatan, keberkahan, selawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad)
Setelah membacanya, beranjak dan mulai rakaat terakhir.
11. Rakaat ketiga

Lakukan langkah yang sama seperti rakaat sebelumnya, hanya pada rakaat ini tidak perlu membaca surah pendek setelah Surah Al-Fatihah.
12. Rakaat keempat

Lakukan langkah yang sama seperti rakaat ketiga, ya, Ma. Juga tanpa memakai surah pendek. Bacaan Surah Al-Fatihah pada rakaat ketiga dan keempat tidak perlu dibaca dengan keras.
13. Tahiyat akhir

Setelah sujud terakhir di rakaat kedua, duduklah dengan posisi tawarruk. Posisi tawarruk adalah posisi kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan sedang kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari menghadap kiblat. Pinggul bisa diposisikan bertumpu pada lantai. Letakkan tangan di atas paha dengan jari-jari sejajar lutut. Kemudian, bacalah doa tahiyat akhir:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ
"At-tahiyyatu lillahi was-shalawatu wat-thayyibat. Assalamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh. Assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahis-salihin. Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh." (Segala penghormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan hanya milik Allah. Keselamatan atasmu, wahai Nabi, serta rahmat dan berkah Allah. Keselamatan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya)
Setelah itu, lanjutkan dengan membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
"Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad, kamaa shallaita ‘ala Ibrahiim wa ‘ala aali Ibrahiim wa baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad, kamaa baarakta ‘ala Ibrahiim wa ‘ala aali Ibrahiim, innaka hamiidum majiid."
Kemudian, akhiri dengan membaca doa perlindungan yaitu:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
"Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzaabi jahannam, wa min ‘adzaabil qabri, wa min fitnatil mahyaa wal mamaat, wa min syarri fitnatil masihid dajjal." (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, siksa kubur, fitnah kehidupan dan kematian, serta kejahatan fitnah Dajjal)
14. Salam

Ucapkan salam sambil menengok ke kanan, karena menengok ke kanan merupakan bagian dari rukun, sedangkan menengok ke kiri bersifat opsional.
Salam yang diucapkan di akhir salat menandakan bahwa salat Isya telah selesai. Setelah itu, Mama bisa mengajak anak untuk berganti baju tidur dan menyiapkan buku pelajaran yang akan digunakan esok harinya.
Selanjutnya, anak dapat mulai bersiap-siap untuk tidur. Mendisiplinkan rutinitas menjelang tidur seperti ini dapat membantu meningkatkan kualitas tidur si Kecil.
Itu dia 14 langkah tata cara salat Isya. Jangan lupa untuk selalu mengingatkan anak agar tidak ketiduran dan melewatkan salat Isya, ya Ma!