"Pesan ini untuk semua orang, kita telah memasang bom di sekolah kalian. Bom tersebut mulai dalam 45 menit. Bila kamu tidak setuju untuk membayar kami senilai USD 30.000 ke alamat bitcoin kami," tulis pelaku melansir dari berbagai sumber, Rabu (8/10/2025).
3 Sekolah Internasional di Tangsel dan Kelapa Gading Dapat Teror, Minta Tebusan Kripto

- Pesan ancaman bom dikirim dari nomor Nigeria dengan permintaan tebusan USD 30 ribu dalam bentuk Bitcoin.
- Polisi langsung menindaklanjuti ancaman bom dengan melakukan sterilisasi di seluruh area sekolah yang menjadi target.
- Tidak ditemukan bom setelah penyisiran menyeluruh di wilayah sekolah, dan hasil penelusuran kripto tidak valid.
Tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kelapa Gading, Jakarta Utara, digemparkan dengan teror ancaman bom. Modusnya pun sama, pelaku mengirimkan pesan lewat WhatsApp dari nomor luar negeri dan meminta tebusan dalam bentuk uang kripto.
Dua sekolah di Tangsel yang menjadi sasaran adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan Mentari Intercultural School di Bintaro.
Sementara itu, satu sekolah lainnya adalah North Jakarta Intercultural School (NJIS) yang berlokasi di Kelapa Gading.
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi selengkapnya mengenai 3 sekolah internasional di Tangsel dan Kelapa Gading dapat teror.
1. Pesan ancaman dari nomor Nigeria

Berdasarkan informasi yang beredar, pesan ancaman bom dikirim melalui WhatsApp dengan nomor berkode +234. Diketahui, nomor tersebut adalah kode telepon Nigeria.
Isi pesan yang dikirim ke tiga sekolah internasional tersebut juga sama. Pelaku mengaku telah memasang bom di sekolah dan meminta tebusan sebesar USD 30 ribu dalam bentuk Bitcoin.
Pesan itu disampaikan dengan ancaman bahwa bom akan meledak dalam waktu 45 menit jika pihak sekolah tidak menuruti permintaannya.
"Bila kamu tidak mengirimkan uang tersebut, kami akan segera meledakkan perangkat itu. Telepon polisi kami akan meledakkan perangkat di tempat itu," tulisnya lagi.
2. Ancaman bom langsung ditindaklanjuti polisi

Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko, memastikan bahwa nomor yang digunakan pelaku memang berasal dari luar negeri.
“WA-nya dari nomor Nigeria,” ujarnya.
Begitu laporan masuk, pihak kepolisian dari Polres Tangsel maupun Polsek Kelapa Gading langsung mendatangi lokasi. Tim penjinak bom (Jibom) dari Detasemen Gegana Polda Metro Jaya dikerahkan untuk melakukan sterilisasi di seluruh area sekolah.
3. Tidak ditemukan bom di wilayah sekolah

Setelah penyisiran menyeluruh, dipastikan bahwa tidak ada bom yang ditemukan di area sekolah. Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang menyampaikan rasa syukurnya karena hasil pengecekan aman.
Hal yang sama juga dikonfirmasi Kompol Seto di NJIS Kelapa Gading, bahwa tidak ada bom seperti yang disebutkan dalam ancaman.
"Melakukan penyisiran, pengamanan, puji Tuhan alhamdulillah hasilnya juga tidak ditemukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya," tutur Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang, Selasa (7/10/2025).
"Hasil sterilisasi aman, tidak ada bom," kata Seto secara terpisah.
4. Hasil penelusuran kripto tidak valid

Tidak berhenti di situ, polisi juga menindaklanjuti permintaan tebusan kripto dari pelaku. Polsek Kelapa Gading bahkan sudah berkoordinasi dengan pihak asosiasi kripto untuk melacak alamat wallet yang diberikan peneror.
Namun hasilnya, alamat dompet digital tersebut tidak valid dan tidak ditemukan dalam bursa kripto Indonesia. Dengan tidak validnya kriptp tersebut, dipastikan ancaman ini tidak memiliki dasar nyata.
Demikian informasi mengenai 3 sekolah internasional di Tangsel dan Kelapa Gading dapat teror. Bagaimana menurut pendapat Mama?



















