Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Mengajarkan Anak Apa Itu Najis Mutawwasithah dan Cara Menyucikannya

Pexels/Gabby K
Pexels/Gabby K

Sudah sepatutnya Mama dan Papa mengajarkan anak tentang najis. Hal ini karena najis merupakan kotoran yang dapat menyebabkan tidak sahnya ibadah salat seorang muslim. 

Perlu diketahui bahwa dalam ilmu fiqih, najis dibagi menjadi beberapa macam. Salah satunya najis Mutawwasithah yang dikategorikan sebagai najis sedang. Sama seperti najis lainnya, najis Mutawwasithah ini wajib untuk disucikan. 

Lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan contoh najis Mutawwasithah dan cara menyucikannya menurut agama Islam yang dikutip dari beragam sumber. Tentunya dapat dijadikan referensi dalam menambah ilmu pengetahuan agama Islam bagi anak. 

1. Pengertian najis Mutawwasithah dan contohnya

Pixabay/RyanMcGuire
Pixabay/RyanMcGuire

Sebelum mengajarkan najis Mutawwasithah lebih lanjut kepada anak, Mama sebaiknya memberikan mereka pemahaman apa yang dimaksud dengan najis Mutawwasithah. 

Najis Mutawwasithah adalah najis yang dikategorikan dalam najis sedang. Adapun yang termasuk najis sedang, yaitu kotoran manusia, darah haid, air mani yang cair, minuman keras, kotoran hewan yang haram dimakan, bangkai hewan (kecuali bangkai manusia, ikan dan belalang).

Apabila suatu tempat atau bahkan diri seorang muslim terkena salah satu najis Mutawwasithah tersebut, maka wajib untuk menyucikan diri agar saat ibadah salat dapat diterima oleh Allah SWT. 

2. Najis Mutawwasithah dibagi menjadi 2 jenis

Pixabay/Pexels
Pixabay/Pexels

Selanjutnya, orangtua perlu menjelaskan jenis-jenis najis Mutawwasithah pada anak. Najis Mutawwasithah ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  • Najis ainiyah, najis yang terlihat dengan jelas rupanya, rasa dan aromanya, dan
  • Najis hukmiyah, najis yang tidak tampak, seperti bekas air kencing atau kotoran manusia. 

Kedua jenis najis dalam najis Mutawwasithah ini harus disucikan hingga benar-benar bersih sehingga ibadah salat dapat dianggap sah. 

Anjuran untuk menyucikan diri atau tempat dari najis telah diperintahkan oleh Allah SWT dalam Alquran yang artinya:

“dan pakaianmu sucikanlah.” (QS. Al Mudatsir: 4)

Terdapat juga sebuah hadis tentang najis, disebutkan bahwa:

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam melewati 2 kuburan. Lalu beliau bersabda: “Kedua orang ini sedang diadzab, dan mereka diazab bukan karena dosa besar. Orang yang pertama diadzab karena berbuat namimah (adu domba). Adapun yang kedua, ia diadzab karena tidak membersihkan diri dari sisa kencingnya.” (HR. Muslim no. 292)

3. Cara menyucikan najis Mutawwasithah

Pixabay/Pexels
Pixabay/Pexels

Adapun cara menyucikan najis Mutawwasithah dalam agama Islam yang dapat Mama dan Papa ajarkan pada anak, ialah:

Menurut laman NU Online, najis Mutawwasithah dapat disucikan dengan cara menghilangkan lebih dahulu najis ainiyahnya (rupa, rasa, dan aroma). Setelah tidak ada lagi rupa, warna, bau, dan rasa dari najis tersebut, barulah kemudian menyiram tempat yang terdapat bekasnya dengan air yang suci dan menyucikan.

Misalnya, terdapat kotoran manusia atau darah haid di suatu ruangan. Buang dulu kotoran manusia atau darah haidnya hingga lantainya kering.

Barulah menyiramnya dengan air hingga benar-benar bersih. Siraman air bisa di area yang terkena najis saja dan sudah dianggap suci meski airnya menggenang atau meresap ke dalam. Jangan lupa untuk mengelapnya agar lantai kering.

Itulah pengertian, contoh, dan cara menyucikan najis Mutawwasithah yang dapat orangtua ajarkan pada anak. Semoga dapat bermanfaat ya, Ma. 

Share
Editorial Team

Latest in Big Kid

See More