Fakta Komodo, Hewan yang Terancam Punah

Hewan komodo termasuk hewan yang dilindungi dan mulai terancam kepunahannya

15 September 2021

Fakta Komodo, Hewan Terancam Punah
Pexels/Dimitri Dim

Indonesia memiliki keragamanan budaya, flora dan fauna yang berbeda-beda. Tidak hanya memiliki keragaman yang berbeda, namun juga memiliki berbagai tumbuhan dan hewan langka. Salah satu jenis fauna yang cukup dikenal di Indonesia adalah komodo.

Komodo merupakan hewan jenis kadal terbesar di dunia. Selama beberapa tahun ini komodo menjadi hewan yang mendiami beberapa pulau di kawasan timur Indonesia. Komodo memiliki habitat asli di daerah Nusa Tenggara Timur tepatnya di pulau Komodo.

Pulau Komodo ini merupakan habitat asli dan satu-satunya tempat komodo dapat tinggal dan juga berkembang biak.

Menurut data penelitian terbaru dari Lembaga Persatuan Konservasi Internasional (IUCN), status komodo yang sebagai hewan dilindungi saat ini menjadi rentan dan level ancaman populasi komodo meningkat menjadi “terancam punah”.

Hal ini diakibatkan oleh dua faktor pemicu, yaitu aktivitas manusia dan ancaman dari perubahan iklim yang meningkatkan ketinggian air laut di seluruh Indonesia. 

Termasuk dalam hewan yang terancam punah, komodo memiliki beberapa fakta menarik yang perlu diketahui.

Berikut Popmama.com rangkum fakta-fakta komodo, hewan Indonesia yang terancam punah. Simak penjelasannya, yuk!

1. Termasuk dalam jenis kadal terbesar di dunia

1. Termasuk dalam jenis kadal terbesar dunia
Pexels/Timur Kozmenko

Komodo merupakan kadal terbesar yang ada di dunia, bahkan komodo juga dijuluki sebagai satu-satunya hewan dari kerabat dinosaurus yang masih selamat dari zaman jurassic sampai pada peradaban modern seperti saat ini.

Komodo memiliki nama latin Varanus Komodoenesis, yang apabila dilihat secara fisik komodo jantan memiliki bobot tubuh lebih besar dibandingkan komodo betina. 

Menurut Smithsonian National Zoological Park, panjang komodo dapat mencapai 10 kaki (3 m).

Karena memiliki bobot tubuh yang besar, komodo memiliki pergerakan kaki yang lambat, yaitu 8 sampai 10 km/jam. Namun, apabila berada di situasi yang terancam maka komodo dapat berlari hingga mencapai kecepatan 18-20 km/jam.

2. Dikenal dengan sebutan “Ora”

2. Dikenal sebutan “Ora”
Instagram.com/komododragons

Dilansir dari Live Science, belum ada ilmuwan dari negara Barat yang pernah melihat komodo sampai tahun 1912. Barulah setelah itu, seorang tentara Belanda bernama Letnan van Steyn van Hens Broek menemukan keberadaan komodo saat berada di pulau Komodo.

Ia pun menembak mati komodo dan membawa kulitnya pada seorang peneliti yang bernama Peter Ouwens. 

Berbeda dengan masyarakat di luar pulau Komodo, masyarakat lokal sering menyebut komodo dengan sebutan “Ora”. Ora sendiri memiliki arti buaya darat karena komodo memiliki bobot tubuh yang cukup besar seperti buaya.

Editors' Pick

3. Dapat memangsa hewan yang memiliki ukuran tubuh lebih besar darinya

3. Dapat memangsa hewan memiliki ukuran tubuh lebih besar darinya
Instagram.com/komododragons

Memiliki ukuran dan bobot tubuh yang terbilang besar tentu membuat komodo memiliki selera makan yang besar pula. Menurut National Geographic, Komodo mampu menelan mangsa yang memiliki bobot tubuh 80% lebih besar darinya.

Komodo mencari mangsanya dengan cara sembunyi atau diam-diam. Hewan ini mampu menunggu hingga berjam-jam untuk dapat memangsa hewan yang ia incar. Komodo termasuk dalam jenis hewan karnivora atau pemakan daging.

Hal itu pula yang membuat komodo mampu menangkap dan memakan mangsanya yang berukuran besar, seperti kambing, rusa, kerbau, babi dan sebagainya.

Meskipun begitu, komodo termasuk hewan yang memiliki sistem pencernaan yang cukup lambat. Biasanya mereka akan berjemur dibawah matahari untuk memproses pencernaan mereka. 

Ketika sudah selesai maka komodo akan memuntahkan sisa makanan yang tidak bisa dicerna, seperti tanduk, gigi, rambut dan lainnya.

Tidak hanya itu, hewan ini memiliki intensitas berburu tergantung dari seberapa besar mangsanya. Apabila semakin besar mangsa yang ia dapat, maka semakin jarang pula hewan ini berburu.

4. Tidak membutuhkan komodo jantan untuk berkembang biak

4. Tidak membutuhkan komodo jantan berkembang biak
Pexels/Petr Ganaj

Pada tahun 2006, peneliti memberitahukan bahwa hewan yang satu ini dapat berkembang biak tanpa harus melakukan kawin dengan komodo jantan. Komodo betina dapat bereproduksi secara aseksual dengan proses partenogenesis. 

Proses partenogenesis disebut juga dengan proses yang di mana sel telur dapat saling membuahi satu sama lain. 

Bahkan diketahui bahwa komodo betina tidak hanya tidak membutuhkan komodo jantan untuk berkembang biak, tetapi terdapat beberapa komodo betina bahkan tidak pernah hidup bersama komodo jantan.

5. Termasuk hewan kanibal

5. Termasuk hewan kanibal
Instagram.com/komododragons

Merupakan hewan karnivora, maka memungkinkan untuk komodo masuk ke dalam hewan yang kanibal. Komodo termasuk hewan yang tidak ramah, bahkan hal ini juga terjadi pada sejenis mereka.

Tidak hanya dapat memangsa hewan yang lebih besar darinya, namun komodo pun dapat memangsa sesama mereka. Dalam keadaan lapar, komodo tidak segan memangsa komodo lainnya yang memiliki bobot tubuh lebih kecil darinya.

Mereka pun juga dapat memangsa bayi mereka sendiri setelah lahir. Karena adanya kebiasaan seperti ini, membuat bayi komodo yang lebih muda akan pergi jauh meninggalkan induknya.

Tidak seperti komodo dewasa, komodo kecil yang memiliki bobot tubuh lebih ringan dapat bersembunyi dengan memanjat pohon. Biasanya komodo kecil akan mulai turun ketika ia menginjak usia 4 tahun.

6. Memiliki penciuman yang kuat dan bisa yang mematikan

6. Memiliki penciuman kuat bisa mematikan
Pexels/Labskiii

Komodo mencari makanan menggunakan alat indra penciumannya. Alat indra penciuman komodo termasuk tajam, komodo dapat mencium mangsanya dari jarak 5 sampai 11 km. 

Selain memiliki penciuman yang tajam, komodo juga memiliki lidah bercabang dan berbisa seperti ular. Komodo juga memiliki air liur yang bisa dibilang mematikan. Hal ini karena air liur komodo memiliki banyak bakteri.

Sebagai predator yang cukup ulung, komodo juga memiliki racun khusus yang terdapat di mulutnya. Racun tersebut tersimpan di bawah rahang komodo. Ketika komodo menggigit mangsanya, maka racun tersebut akan menyebar ke tubuh mangsanya melalui lidah komodo. 

Walaupun gigitan dari komodo tidak terlalu parah, namun mangsa yang tergigit dapat kehilangan banyak darah, kelumpuhan, kerusakan jaringan, hingga mati. Hal ini karena komodo memiliki kandungan bakteri dan racun berbisa di dalam mulutnya.

Nah, itulah beberapa fakta komodo yang kini terancam kepunahannya. 

Bagaimana? Menarik bukan? Yuk, mulai sekarang kita harus menjaga keberagaman flora dan fauna di Indonesia agar semakin berkembang dan tidak terancam kepunahannya, seperti komodo.

Baca juga:

The Latest