Niat Puasa Muharram, Sejarah dan Keutamaannya yang Perlu Anak Ketahui

Puasa yang diperintahkan sebelum puasa Ramadan

9 Agustus 2021

Niat Puasa Muharram, Sejarah Keutamaan Perlu Anak Ketahui
Pexels/Naim Benjelloun

Puasa merupakan salah satu rukun islam. Jadi, sebagai umat islam kita dianjurkan untuk berpuasa. 

Puasa sendiri terbagi menjadi dua, ada puasa wajib dan puasa sunah. Puasa wajib adalah puasa yang harus dilaksanakan seperti puasa Ramadan. Sedangkan puasa sunah adalah puasa yang tidak harus dilakukan, namun jika dilakukan akan mendapat pahala. 

Puasa sunah dapat dilakukan sesuai dengan waktu-waktu yang sudah dianjurkan. Salah satunya saat bulan Muharram. 

Pada setiap tanggal 9 dan 10 Muharram umat muslim dianjurkan untuk berpuasa Tasua dan Asyura. 

Puasa ini sudah dianjurkan oleh Nabi Muhammad sejak sebelum ada perintah puasa Ramadan. 

Untuk leboh jelasnya, Popmama.com telah merangkum informasi mengenai niat puasa Muharaam,  sejarah, waktu pelaksanaan hingga keutamaannya. Simak dan ajarkan pada anak yuk, Ma! 

1. Sejarah terjadinya puasa Asyura dan Tasua 

1. Sejarah terjadi puasa Asyura Tasua 
Pexels/Gabby K

Puasa di bulan Muharram ini sudah ada sebelum adanya perintah puasa wajib di bulan Ramadan. 

Pasa Asyura dan puasa Tasua ini telah dilakukan Nabi Muhammad SAW sejak lama. Mulanya,  ia melakukan puasa ini hanya sendirian. Ia belum memerintahkan umat islam untuk melaksanakan puasa tersebut. 

Lalu, ia melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah. Saat di perjalanan Nabi Muhammad bertemu dengan kaum Yahudi yang sedang menjalankan puasa Asyura. 

Kaum Yahudi menjalankan puasa tersebut sebagai bentuk syukur seperti yang dilakukan oleh Nabi Musa AS yang bersyukur karena ia telah diselamatkan oleh Allah SWT dari kejaran Firaun dan bala tentaranya. 

Pertemuan tersebut membuat Nabi Muhammad memerintahkan umat muslim untuk melakukan puasa di bulan Muharram ini. Namun, beliau memerintahkan bukan karena umat Yahudi yang berpuasa. 

Setelah tahun kedua Hijriah, Nabi Muhammad sudah tidak lagi memberikan perintah puasa Asyura. Ia tidak mengharamkan puasa ini, namun menjadikannya puasa di bulan Muharram ini menjadi puasa sunah. Sedangkan puasa yang wajib dilakukan hanyalah puasa Ramadan. 

Walau demikian, puasa di bulan Muharram sangat dianjurkan,. Sebab, puasa sunnah ini merupakan puasa yang utama setelah puasa wajib di bulan Ramadan. 

Hal tersebut tertuang dalam hadis berikut ini. 

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ 

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163). 

Editors' Pick

2. Waktu berpuasa di bulan Muharram 

2. Waktu berpuasa bulan Muharram 
Pexels/Olya Kobruseva

Sesuai dengan perintah Nabi Muhammad SAW, umat muslim dapat berpuasa Tasua dan Asyura pada tanggal 9 Muharram dan 10 Muharram.

Puasa Tasua yang dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram jatuh pada Rabu, 18 Agustus 2021. Sedangkan puasa Asyura yang dilaksanakan pada 10 Muharram jatuh pada 19 Agustus 2021.

3. Niat puasa di bulan Muharram 

3. Niat puasa bulan Muharram 
Pexels/Hebert Santos

Sama seperti ibadah lainnya, puasa di bulan Muharram pun didahulukan oleh bacaan niat. Berikut ini bacaan niat yang dapat dibacakan sebelum melaksanakan puasa Tasua dan Asyura. 

Niat puasa Tasua 

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى 

Bacaan latin: Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita'ala 

Artinya: "Saya niat puasa hari tasu'a, sunnah karena Allah ta'ala." 

Niat puasa Asyura 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى 

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala. 

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala."

4. Keutamaan puasa di bulan Muharram 

4. Keutamaan puasa bulan Muharram 
Pexels/Ahmed Aqtai

Adapun beberapa keutamaan yang akan didapat oleh umat muslim yang menjalankan puasa di bulan Muharaam, antara lain: 

1. Akan mendapat pahala dari Allah SWT 

Setiap orang yang menjalankan perintah Allah SWT, baik wajib maupun sunah akan mendapat pahala dari Allah SWT. 

2. Menghapuskan dosa di tahun-tahun sebelumnya 

Dengan menjalankan puasa Asyura di bulan Muharram, dosa-dosa di tahun-tahun sebelumnya akan dihapuskan oleh Allah SWT. Hal tersebut tercantum dalam sebuah hadis seperti berikut ini. 

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ 

Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang puasa di hari Asyura, maka beliau menjawab : “Puasa itu bisa menghapuskan (dosa-dosa kecil) pada tahun kemarin”. (Hadits Riwayat Abu Daud 2425). 

3. Mengikuti jejak teladan Nabi Muhammad 

Nabi Muhammad SAW dahulu menjalankan puasa sunah ini. Beliau jugalah yang menyarankan untuk umat muslim menjalankan puasa di bulan Muharram. 

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: “Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa.” (HR.Muslim). 

Maka dari itu, barang siapa yang menjalankan puasa Asyura dan Tasua, maka ia telah mengikuti jejak teladan Nabi Muhammad. 

Nah, itulah informasi yang berkaitan dengan niat puasa Muharram, sejarah dan keutamaannya. Catat tanggalnya dan ajak si Kecil untuk laksanakan puasanya yuk! 

Baca juga:

The Latest