Tak Perlu Panik, Lakukan 5 Pertolongan Pertama Mimisan pada Anak!

Jangan panik, lakukan langkah-langkah ini dengan tenang agar mimisan teratasi

12 Agustus 2021

Tak Perlu Panik, Lakukan 5 Pertolongan Pertama Mimisan Anak
noahhelps.org

Mimisan atau mengeluarkan darah dari hidung sering terjadi begitu saja pada anak-anak. Hal tersebut terkesan mengerikan sehingga tak jarang orangtua akan menjadi panik. 

Padahal, mimisan bukanlah suatu yang mengerikan. Mimisan terjadi karena pembuluh darah pada hidung anak pecah. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti cuaca, pilek, alergi, dan lain-lain. 

Walaupun terbilang bukan hal yang berbahaya, pertolongan pertama pada anak yang mimisan harus cepat dan tepat agar darah dari pembuluh darah hidung berhenti dan tak menambah penyakit lain dalam tubuh anak. 

Berikut ini, Popmama.com telah merangkum 5 pertolongan pertama mimisan pada anak. Simak yuk, Ma! 

1. Tenang 

1. Tenang 
Freepik/Prostooleh

Hampir semua orangtua akan merasa panik saat mengetahui anak mengeluarkan darah dari hidungnya. Tak hanya itu, pemikiran pun akan kalut dan hal-hal yang buruk.

Padahal, hal tersebut nyatanya membuat situasi semakin buruk. Sebab, saat Mama dan Papa panik, nanti darah yang keluar dari hidung anak menjadi tidak terurus. 

Selain itu, anak pun akan ikut panik bahkan merasa takut akibat hidungnya mengeluarkan darah.

Maka dari itu, Mama dan Papa harus tetap tenang agar mimisan lebih mudah dan cepat diatasi. 

Editors' Pick

2. Posisikan dengan benar 

2. Posisikan benar 
www.virginiaent.com

Hal pertama yang harus dilakukan yakni bantu anak memosisikan tubuhnya dengan benar. Mintalah ia untuk duduk dengan posisi kepala agak menunduk. Hal tersebut supaya darah dari pembuluh darah hidung mengalir ke luar hidung.

Jangan sekali-kali anak menyandarkan kepalanya atau bahkan mendongak. Sebab, itu bisa membuat darah dalam hidung mengalir dari saluran hidung bagian dalam lalu menuju ke tenggorokan dan berakhir keluar keluar dari mulut. 

Jika hal tersebut terjadi, maka akan ada risiko tersedak hingga muntah. 

3. Tutup dan tekan hidung 

3. Tutup tekan hidung 
www.parentscanada.com

Setelah memosisikan tubuh anak dengan benar, gunakan tisu atau lap bersih untuk menutup bagian bawah hidungnya. Selanjutnya, tekan-tekan bagian hidung yang lunak secara perlahan. 

Hal yang perlu diingat dalam proses ini yakni jangan sekali-sekali memasukkan tisu atau lap ke dalam hidung. Sebab, nantinya darah malah anak tertahan dan dikhawatirkan membuat gumpalan darah di dalam hidung. 

4. Kompres dengan es batu 

4. Kompres es batu 
Freepik/Racool_studio

Untuk menghentikan darah mimisan yang mengalir, Mama dapat mengompres hidung anak dengan es batu.

Pertama, kumpulkan balok es batu menjadi satu ke dalam plastik. Setelah itu, kompreskan balok es tersebut ke pangkal hidung. Mama dapat mengompres hidung anak sambil tetap menekan nekan bagian lunak hidung. Lakukan proses ini selama 10 menit. 

Langkah selanjutnya, Mama dapat mengecek keadaan hidung sang anak. Bukalah tisu atau kain bersih yang digunakan untuk menutup bagian bawah hidung, lalu perhatikan apakah pendarahan sudah berhenti atau belum. 

5. Ulangi 

5. Ulangi 
www.parkview.com

Jika perdarahan masih belum juga berhenti, ulangi langkah-langkah tersebut secara berurutan. 

Namun, jika pertolongan pertama tersebut sudah dilakukan kembali namun hidung anak mama masih mengeluarkan darah, maka segera bawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. 

Adapun hal penting lainnya yang harus Mama perhatikan saat anak mimisan yakni keadaan anak.

Saat anak sudah mulai terlihat lemas dan pucat, serta jantungnya berdetak lebih cepat maka itu pertanda ia harus segera dibawa ke rumah sakit. Tidak boleh ditunda lagi. 

Selain itu, pendarahan yang banyak hingga mengganggu pernapasan anak dan tiba-tiba mengeluarkan darah dari mulut membuat si Anak harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. 

Namun, jika darah yang keluar hanya sedikit, 5 pertolongan pertama mimisan pada anak di atas dapat dilakukan. Kunci terpentingnya adalah jangan panik dan selalu sigap dengan dengan kondisi anak. Semangat terus mendampingi anak dan stay safe

Baca juga:

The Latest