Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

5 Faktor Penghambat Persatuan Bangsa Indonesia

Unsplash/Fajar Grinanda
Unsplash/Fajar Grinanda

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam suku, etnis, dan agama. Keberagaman ini tentu saja bisa menjadi kelemahan suatu negara karena semakin banyak keragamannya semakin banyak perbedaan atau perselisihan yang ada.

Perbedaan pendapat antar individu pasti ada, tidak terkecuali di Indonesia. Apalagi mengingat negara dengan julukan negara maritim ini memiliki begitu banyak keragaman budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Keragaman budaya dan pribadi masyarakat Indonesia ini bisa saja menjadi suatu isu tersendiri. Berikut Popmama.com telah rangkum mengenai 5 faktor penghambat persatuan bangsa Indonesia.

1. Kesenjangan sosial

Unsplash/Afif Ramdhasuma
Unsplash/Afif Ramdhasuma

Dalam suatu negara, pasti terdapat perbedaan level ekonomi atau kesenjangan sosial. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menghambat persatuan bangsa Indonesia.

Kesenjangan sosial akan terasa semakin nyata begitu mendekati kota-kota besar, khususnya kota Jakarta. Kesenjangan ini dapat terlihat di beberapa titik, dimana di balik gedung-gedung perkantoran dan mall yang tinggi menjulang, masih terdapat pemukiman padat penduduk di baliknya.

Bahkan pada beberapa kasus di kota lainnya, kesenjangan ini bisa saja hanya dipisahkan oleh sebuah tembok tipis yang memisahkan kawasan elit dan kumuh. Faktor penghambat ini juga bisa memancing tindak kriminal yang menyebabkan perpecahan antar warganya.

Penyebab kesenjangan sosial antara lain adalah tidak meratanya pendapatan masyarakat, terdapat gaya hidup yang berbeda, dan juga pembangunan kota yang tidak merata.

2. Heterogen atau keragaman

Unsplash/Roberto Rendon
Unsplash/Roberto Rendon

Seperti yang kita ketahui, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki kekayaan budaya. Suku di Indonesia sendiri mencapai angka 1.340 suku yang tersebar di seluruh pulau yang ada di Indonesia.

Keragaman ini tidak selamanya membawa keuntungan bagi Indonesia, dengan memiliki banyak etnis, budaya dan perbedaan agama, ini menjadi tantangan untuk menjaga keutuhan bangsa. Sebuah konflik bisa saja timbul dari perbedaan-perbedaan ini.

Seperti contohnya setiap bulan Ramadan, beberapa orang berpendapat bahwa seluruh rumah makan yang masih beroperasi di siang hari harus menutup kaca mereka dengan tirai atau bahkan tidak boleh beroperasi sama sekali. Namun bagi beberapa orang hal itu tidak akan mempengaruhi berjalannya ibadah puasa.

Perbedaan pendapat yang dilandaskan keberagaman ini lah yang bisa menjadi faktor penghambat persatuan bangsa.

3. Pembangunan tidak merata

Unsplash/Muhammad Syafi Al - adam
Unsplash/Muhammad Syafi Al - adam

Seperti yang telah disebutkan pada poin pertama, salah satu penyebab kesenjangan sosial di masyarakat adalah pembangunan kota yang tidak merata.

Penyebab dari pembangunan yang tidak merata ini salah satunya adalah kurangnya perhatian pemerintah kepada daerah-daerah di luar pusat kota, sehingga banyak desa-desa atau kecamatan di pinggir kota yang tidak memiliki sarana dan prasarana yang cukup.

Tidak meratanya pembangunan ini bisa menjadi faktor penghambat persatuan bangsa. Ini dikarenakan warga yang tinggal di kota kecil atau daerah-daerah terpencil akan merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah karena mereka tidak memiliki akses untuk sarana seperti di kota-kota besar.

Perasaan ini akan memunculkan rasa benci masyarakat pada pemerintah atau bahkan kepada sesama warga Indonesia.

4. Kurang kesadaran atas gangguan dari luar

Unsplash/Denissa Devy
Unsplash/Denissa Devy

Warga Indonesia cenderung mudah terpengaruh oleh hal-hal yang ada di Internet. Hal ini bisa membawa nilai positif dan negatif bagi persatuan bangsa.

Sebagai contoh, warga Indonesia akan mudah terpengaruh dengan kalimat-kalimat orang luar negeri di sosial media yang menjatuhkan nama Indonesia. Jika seperti ini, para warga Indonesia akan beramai-ramai membela nama baik Indonesia.

Sebaliknya, warga Indonesia juga mudah dipengaruhi oleh kalimat adu domba. Seperti contohnya seseorang yang mengatakan kalimat provokasi mengenai agama A padahal ia merupakan seorang pemeluk agama B. Lalu orang-orang yang memeluk agama A akan tersulut api emosi sehingga menjatuhkan agama B dan terjadilah konflik perpecahan antar agama.

Hal ini juga berlaku dalam urusan politik, kebudayaan, etnis, dan hal-hal lainnya yang ada di Indonesia.

5. Kurang rasa toleransi

Canva.com/Volodymyr Melnyk
Canva.com/Volodymyr Melnyk

Memiliki keragaman budaya bukan berarti seluruh warganya memiliki rasa toleransi yang tinggi. Banyak konflik di Indonesia yang disebabkan oleh kurangnya rasa toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai contoh, menjelang hari Natal pasti terdapat konflik agama yang disebabkan oleh kurangnya rasa toleransi dalam kehidupan beragama di masyarakat Indonesia. Atau masalah etnis minoritas yang terkadang merasa dikucilkan di masyarakat, dan masih banyak lagi contoh kasus lainnya.

Rasa toleransi menjadi salah satu faktor penting dalam persatuan sebuah bangsa. Karena jika mayoritas warganya memiliki rasa toleransi yang tinggi, masyarakat negara itu akan hidup secara berdampingan dengan aman, nyaman, dan tentram.

Itu dia 5 faktor penghambat persatuan bangsa Indonesia yang harus kamu ketahui. Jangan lupa untuk menanamkan rasa saling menghargai perbedaan yang ada di masyarakat kepada anak sejak dini ya, Ma!

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Kisah Sahabat Nabi: Bilal bin Rabah, Budak yang Dijamin Masuk Surga

18 Des 2025, 16:42 WIBBig Kid