11 Good Attitude Dasar yang Wajib Dimiliki Anak Sejak Dini
Setiap orangtua tentu mengharapkan anaknya dapat tumbuh dan berperilaku dengan baik kepada orang sekitarnya. Tetapi tahukah Mama, perilaku baik ini tak bisa tumbuh begitu saja, Ma.
Sebagai orangtua kita perlu membantu dan menanamkan nilai-nilai positif agar perilaku baik pada anak dapat terbentuk sejak usia dini. Meski bukan hal yang mudah, namun menanamkan nilai-nilai baik perlu ditanamkan sebagai fondasi anak untuk menjalani kehidupannya.
Sebab saat ini, memiliki anak yang berpenampilan baik saja tidak cukup, Ma. Harus diimbangi dengan perilaku baik yang akan membuat anak lebih mudah diterima dan disegani lingkungan sekitarnya.
Untuk membantu Mama dan Papa, berikut Popmama.com telah merangkum 11 good attitude atau perilaku baik dasar yang perlu ditanamkan pada anak sejak dini. Apa saja ya?
1. Biasakan mengucap kata sopan yang sangat mendasar
Kata-kata sopan yang sangat mendasar seperti kata maaf, minta tolong, terima kasih, serta permisi memang terdengar sepele, namun penggunaan kata ini sangat perlu ditanamkan pada anak sedini mungkin, Ma,
Ajak anak untuk memahami perkataan tersebut sesuai dengan kondisi yang diperlukan. Ini adalah perilaku baik yang sangat mendasar namun masih sering kali diabaikan. Jadi, ajak anak untuk membiasakan mengucapkan kata-kata tersebut sedari dini yuk!
2. Biasakan tepat waktu jika sudah memiliki janji
Kebanyakan orang Indonesia masih membiarkan kebiasaan mengulur waktu, misalnya saja ketika mengatakan sudah jalan padahal kenyataannya belum berangkat. Pernah mengalami hal seperti ini, Ma?
Hal seperti itu justru perlu dihindari dan diajarkan pada anak sejak dini mungkin. Sebab, ini adalah perilaku dasar yang perlu dimiliki anak agar terbiasa untuk menepati waktunya jika sudah memiliki janji dengan orang lain.
3. Hindari bermain hp saat mengobrol
Hidup berdampingan dengan teknologi tentu membuat kita menjadi lebih dekat dengan yang namanya penggunaan gadget atau hp. Hal ini yang sering kali membuat anak larut dalam dunianya tanpa mendengarkan lawan bicaranya.
Jadi, yang perlu ditanamkan pada anak adalah menghindari bermain hp ketika ia sedang diajak mengobrol dengan teman atau keluarga. Hal ini akan membuat lawan bicaranya merasa tidak didengarkan dan tidak dihargai keberadaannya. Jadi, ajak anak untuk menyimpan hp jika tidak dalam keadaan mendesak ya, Ma.
4. Jika dipinjamkan hotspot, gunakan seperlunya
Penggunaan internet saat ini seperti sudah menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Jika sedang membutuhkan namun koneksi tidak memadai, anak sering kali meminta bantuan temannya untuk meminjamkannya hotspot pribadi mereka.
Ketika temannya dengan sukarela memberikan pinjaman tersebut untuk ia gunakan, maka ajarkan pada anak untuk menggunakan seperlunya sesuai dengan kebutuhan yang mereka sebutkan sebelumnya. Ini adalah perilaku dasar yang juga memengaruhi kehidupan anak dalam bersosialisasi.
5. Ketika teman curhat, dengarkan dan pahami kondisinya
Melanjutkan poin sebelumnya, saat teman atau lawan bicara anak sedang bercerita, usahakan untuk mendengarkan dengan seksama dan memahami kondisi lawan bicaranya tersebut. Hal ini sama dengan mengajarkan toleransi dan menghargai perasaan orang lain yang sudah memercayainya untuk bercerita.
6. Jangan memandang rendah orang lain
Saat melihat sesuatu yang tak sejalan dengan apa yang kita pikirkan, sering kali ini membuat kita memandang rendah orang lain dengan pikiran aneh bahkan merendahkan mereka. Pikiran seperti ini harus diluruskan dan diajarkan pada anak, Ma. Ajak anak untuk tidak memandang rendah orang lain karena kita tidak tahu bagaimana posisi orang tersebut di mata Tuhan.
7. Jangan meminta diskon atau gratisan pada usaha teman
"Kasih diskon boleh kali, kan kita sudah berteman lama."
Kata-kata seperti ini tanpa sadar sering dilontarkan pada teman yang sedang merintis usaha. Padahal, meminta diskon atau bahkan gratisan pada teman justru sebaiknya dihindarkan, Ma.
Alih-alih meminta harga teman, sebaiknya ajarkan pada anak untuk membantu temannya yang sedang merintis usaha tersebut. Perilaku seperti ini jauh lebih baik dan tentunya membuat temannya merasa dihargai.
8. Kembalikan pinjaman barang sekecil apapun
Saat anak terlibat suatu pinjaman, pastikan ia mengembalikan hutang tersebut sesuai dengan kesepakatan bersama. Tak melulu berupa uang, pinjaman barang sekecil apapun harus dikembalikan kepada yang punya.
Sebab itu bukanlah hak miliknya, sehingga apa yang bukan menjadi haknya perlu dikembalikan kepada orang yang memiliki. Jadi, tanamkan pada anak untuk mengembalikan pinjaman apapun yang ia pinjam dari orang lain.
9. Hindari mengabadikan orang lain tanpa izin orang tersebut
Ini adalah perilaku dasar yang sangat diperlukan oleh anak-anak generasi saat ini, yakni menghindari mengambil foto atau video orang lain tanpa izin orang yang bersangkutan, apalagi sampai diunggah pada media sosial.
Anak sering kali lupa dan abai jika privasi orang lain juga perlu diperhatikan. Jika orang tersebut tidak bersedia diabadikan, sebaiknya tidak melakukannya. Hargai privasi orang lain agar ia juga bisa dihargai nantinya.
10. Tahan untuk berkomentar kasar
Saat ada sesuatu yang membuat anak kesal atau tidak sesuai dengan kemauannya, usahakan untuk menahan komentar kasar yang akan menyakitkan orang lain. Misalnya saja yang bersifat bullying mauapun SARA. Kita tidak pernah tahu apakah komentar yang kita lontarkan akan menyakiti perasaan orang lain atau tidak, jadi sebaiknya tahan komentar yang tidak diperlukan.
11. Jangan mengumbar kesalahan orang lain
Terakhir yang sangat penting diketahui dan harus ditanamkan sejak dini adalah untuk tidak mengumbar kesalahan atau aib orang lain di depan umum. Jika anak mengetahui kesalahan orang lain, sebaiknya simpan untuk dirinya sendiri sebelum nantinya akan menyakitkan orang yang bersangkutan lebih dalam.
Nah, itu dia good attitude atau perilaku baik dasar yang perlu ditanamkan pada anak sejak dini. Perilaku dasar di atas bisa ditanamkan sejak dini dengan dimulai dari diri Mama terlebih dahulu.
Anak adalah peniru apa yang mereka lihat. Jika ia melihat orangtuanya melakukan demikian, maka bukan tidak mungkin anak menerapkannya pada kehidupan mereka. Semoga informasinya bermanfaat dan bisa diterapkan pada anak-anak mama ya!
