11 Hewan yang Hidup di Sabana, dari Cheetah hingga Gajah

Mereka memiliki karakteristik masing-masing untuk menyesuaikan diri dengan sabana yang panas

10 Mei 2022

11 Hewan Hidup Sabana, dari Cheetah hingga Gajah
Freepik/vladimircech, Freepik/Wirestock, Commons.wikimedia.org

Jika Mama bertanya pada anak tentang habitat para hewan, ia mungkin memikirkan hutan atau lautan. Inilah mengapa tak sedikit anak yang belum mengetahui hewan yang berhabitat di sabana.

Sabana adalah bioma transisi dengan padang rumput dan hutan, yang dicirikan oleh musim kemarau yang sangat panjang. Karena kurangnya hujan di lingkungan, maka jarang sekali ada pohon pohon di sana.

Hewan-hewan yang hidup di sabana telah mengembangkan keterampilan dan karakteristik unik untuk memanfaatkan rerumputan tinggi dan hutan terbatas.

Mulai dari cheetah hingga gajah, berikut Popmama.com telah merangkum 11 hewan yang hidup di sabana. Kenalkan pada anak yuk!

1. Cheetah

1. Cheetah
Freepik/vladimircech

Cheetah merupakan salah satu penghuni sabana yang paling terkenal. Mereka hidup di padang rumput dan hutan terbuka di sabana Afrika timur dan selatan.

Warna tubuh cheetah membantu menyamarkan diri di padang rumput sabana. Tak hanya itu, tubuh mereka pun dirancang khusus untuk berburu. Bahkan seekor cheetah mampu berlari hingga 70 mph, menjadikannya hewan tercepat di Bumi.

Cheetah bahkan telah mengembangkan cakar yang sedikit melengkung dan dapat keluar sepenuhnya, sehingga membuatnya lebih mudah untuk mencengkeram tanah saat berlari mengejar mangsa.

Fitur ini juga membantu cheetah menusuk cakarnya ke mangsanya saat pengejaran selesai.

2. Gazel grant

2. Gazel grant
id.wikipedia.org

Gazel grant atau Grant's Gazelle, adalah sejenis antelop herbivora umum di bioma sabana.

Sebagian besar gazel pemakan rumput. Mereka juga memakan semak dan tumbuhan, tetapi juga menikmati rumput tinggi selama musim kemarau dan terkadang buah.

Apa yang mungkin paling luar biasa tentang gazel adalah kemampuan mereka untuk berjalan untuk waktu yang lama tanpa minum air. Hal ini karena gazel yang bisa mendapatkan air yang cukup dari makanan yang mereka makan.

Terlebih lagi, gazel punya kelenjar ludah besar yang membuatnya lebih mudah untuk makan makanan kering mereka tanpa bantuan sumber air yang dapat diandalkan.

Maka bukan hal yang mengherankan bila gazel menjadi penghuni yang ideal di lingkungan sabana kering.

3. Caracal

3. Caracal
catster.com

Berasal dari Afrika, caracal adalah kucing liar berukuran sedang yang berhabitat di sabana, hutan, semak belukar, hutan akasia, dataran rendah berawa, dan semi-gurun.

Meskipun mereka terutama aktif di malam hari, caracal memiliki kelopak mata bagian atas yang rendah, sehingga melindungi mata mereka dari sinar matahari yang menyengat.

Dan, seperti gazel, caracal juga dapat hidup tanpa air tanpa batas waktu, sifat lain yang membuat mereka cocok untuk hidup di sabana.

Terlebih lagi, bulu yang terdapat di telinga caracal ini, membantu kelangsungan hidup mereka di sabana. Mereka menggunakannya untuk menyamarkan diri di rerumputan tinggi, dan membantunya mengidentifikasi lokasi mangsanya dengan tepat.

4. Pygmy Falcon Afrika

4. Pygmy Falcon Afrika
ebird.org

Pemburu menggemaskan ini adalah pemangsa terkecil di Afrika, karena tingginya yang hanya di bawah 20 cm.

Meski memiliki perawakan tubuh yang kecil, mereka sangat piawai dalam hal menyerang. Elang kerdil Afrika ini sangat gesit dan bertengger di pohon tinggi untuk melihat dan menargetkan mangsanya dengan lebih baik.

Mereka juga membantu penghuni sabana lainnya, terutama burung penenun, dengan berbagi sarang dan mengurangi ancaman pemangsa seperti ular dan tikus.

Konon, elang kerdil juga menyerang burung penenun. Terutama ketika makanan yang mereka sukai seperti serangga, kadal, tikus, dan burung kecil, sedang tidak tersedia.

Mereka akan menyerang dan membunuh anak burung penenun di sarang mereka.

Editors' Pick

5. Singa

5. Singa
Freepik/Wirestock

Ketika anak pernah menyaksikan film animasi seperti 'Lion King', singa mungkin adalah hewan yang ia bayangkan ketika memikirkan sabana.

Seperti banyak hewan lain di ekosistem ini, warna cokelat singa memungkinkannya berbaur dengan lingkungan sekitarnya.

Mirip seperti cheetah, singa juga memiliki cakar yang dapat ditarik, memudahkan mereka untuk menangkap mangsanya. Serta, mereka juga memiliki lidah kasar mereka membantunya mendapatkan daging dengan lebih efisien.

Singa juga telah berevolusi untuk bertahan hidup dalam kondisi suhu rumah mereka dengan menyesuaikan ketebalan surai mereka selama periode kekeringan atau suhu tinggi.

Hewan yang dikenal dengan surai di kepalanya ini, cenderung aktif di malam hari, yang memungkinkan mereka berburu pada malam hari, saat cuaca lebih dingin.

6. Zebra dataran

6. Zebra dataran
Pexels/Adriaan Greyling

Zebra dataran adalah jenis zebra yang paling umum. Mereka berhabitat di dataran terbuka, berumput, dan hutan berumput.

Karena musim kemarau sabana, zebra mampu bermigrasi sejauh 1.800 mil untuk mencari makanan dan air. Mereka juga telah mengembangkan saluran pencernaan unik yang memungkinkan mereka mengonsumsi rumput berkualitas lebih rendah

Hewan yang dikenal dengan garis-garis di tubuhnya ini juga mampu beradaptasi dengan baik terhadap suhu di bioma sabana. Bulu ditubuhnya bisa menghilangkan sekitar 70 persen dari panas mereka, dan bertindak sebagai tabir surya alami.

Dan garis-garisnya itu dapat mempersulit predator untuk membidik satu hewan dalam kawanan.

7. Wildebeest biru

7. Wildebeest biru
en.wikipedia.org

Juga disebut gnus, wildebeest biru adalah anggota keluarga antelop, meskipun anak mungkin menyebutkan mereka lebih mirip sapi.

Sebagai spesies kunci ekosistem sabana dataran dan akasia, hewan herbivora ini memainkan peran penting dalam menjaga rumput tetap rendah dan sebaliknya menjaga ekosistem sabana untuk hewan lokal lainnya.

Di antara adaptasi mereka sendiri untuk kehidupan sabana, wildebeest biru memiliki ekor panjang untuk memukul lalat dan garis-garis vertikal gelap yang membantu mereka bersembunyi di malam hari.

Dan, karena mereka adalah hewan mangsa, wildebeest biru telah beradaptasi dengan melahirkan anak mereka dalam periode tiga minggu untuk menjaga jumlah mereka tetap tinggi dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.

8. Hyena tutul

8. Hyena tutul
Freepik/Wirestock

Hyena tutul, yang sering disebut juga sebagai hyena tertawa, adalah karnivora besar yang paling umum di Afrika.

Sebagai pemburu, hyena menggunakan insting hewan dengan sangat efisien, sehingga membuatnya lebih mudah bersaing untuk mendapatkan makanan. Karena adaptasi yang unik ini, hyena memiliki daya tahan tinggi untuk pengejaran panjang yang diperlukan untuk berburu mangsanya.

Hyena juga bisa lho, tidur atau mendinginkan diri di lubang berair, kubangan dangkal, lubang di bawah semak-semak, dan semak belukar. Ini memungkinkan mereka memanfaatkan naungan selama hari-hari yang panas.

9. Hering punggung putih

9. Hering punggung putih
ebird.org

Burung hering memainkan peran penting dalam memelihara sabana dengan memakan sisa-sisa hewan yang mati.

Burung ini dapat mengais pada hewan besar, tetapi paruh mereka tidak beradaptasi dengan kulit yang keras, sehingga mereka hanya dapat memakan hewan dengan jaringan lunak.

Burung besar ini mampu bertahan hidup dengan memakan makanan yang tidak bisa dimakan hewan lain, karena mereka memiliki keasaman perut yang tinggi, sehingga melindunginya dari keracunan makanan.

Di luar adaptasi tersebut, burung hering juga menikmati keamanan pohon besar yang tersebar di sabana untuk bertengger dan bersarang.

Mereka juga buang air kecil di kaki mereka untuk mendinginkan dan membunuh parasit dan bakteri yang akan mengancam kesehatan.

10. Jerapah

10. Jerapah
Freepik/Wirestock

Hewan yang memiliki leher panjang dan matanya 'mengantuk' ini, menjadikannya sebagai salah satu makhluk yang paling dicintai di sabana.

Leher jerapah yang panjang membantu mereka mencapai cabang dan daun yang tinggi, selain itu mereka juga memiliki lidah yang dapat memegang sepanjang 18 inci yang menjadikannya lidah terkuat dari semua binatang.

Menariknya lagi, jerapah memiliki fitur mulut yang unik. Mulai dari lidah jerapah yang berwarna gelap, untuk melindunginya dari sinar matahari, kemudian air liur seperti lem yang melindunginya dari duri.

Ini memungkinkan mereka dapat makan makanan yang tidak bisa dikonsumsi hewan lain, dan mengurangi persaingan.

Seperti banyak hewan di sabana, jerapah juga mendapatkan kelembaban dari embun dan tanaman, yang memungkinkan mereka bertahan hidup berminggu-minggu tanpa air.

11. Gajah sabana Afrika

11. Gajah sabana Afrika
Commons.wikimedia.org

Juga dikenal sebagai gajah semak Afrika, gajah sabana Afrika adalah subspesies gajah terbesar dan, pada kenyataannya, mereka adalah mamalia darat terbesar di dunia lho!

Untuk menyesuaikan dengan cuaca di sabana yang begitu panas, gajah dapat menggunakan belalainya untuk menyedot air dan menyemprotkan kabut untuk mendinginkan diri.

Otot-otot belalai yang kuat juga memungkinkan untuk mengangkat lebih dari 400 pon, yang berguna selama waktu makan.

Gajah biasanya memakan sekitar 350 pon vegetasi per hari, dan membantu memelihara sabana dengan mengurangi kepadatan pohon untuk hewan lain.

Nah itulah 11 hewan yang hidup di sabana. Setiap hewan memiliki karakteristik unik yang membantu mereka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan panas, bertahan hidup, dan mencari mangsa. Dari 11 hewan di atas mana yang menjadi favorit anak?

Baca juga:

The Latest