Kenali Tonggak Perkembangan Anak Usia Sekolah (6-12 Tahun)

Ketika mendengar kata "tonggak perkembangan", banyak dari orangtua yang memikirkan perkembangan saat-saat tahun pertama kehidupan anak, di mana kapan anak mulai belajar berlari, merangkak, dan akhirnya berjalan.
Orangtua juga umumnya mencari tahu tonggak perkembangan yang lain juga seperti kapan anak mengembangkan kosa kata dan memperoleh kata-kata baru secara teratur, mengurutkan bentuk dan warna, dan bahkan mungkin menunjukkan minat dalam latihan toilet.
Namun, tonggak perkembangan ini tak hanya berhenti di usia balita saja lho!
Faktanya, ada beberapa tonggak terpenting yang akan dibuat anak selama setiap tahap perkembangannya di awal usia sekolah atau usia 6 sampai 12 tahun.
Kali ini Popmama.com telah merangkum informasi seputar tonggak perkembangan anak usia sekolah (6-12 tahun), yang perlu orangtua ketahui. Yuk simak!
6-7 Tahun
Masa kanak-kanak pertengahan membawa banyak perubahan dalam kehidupan seorang anak. Peristiwa seperti mulai sekolah membawa anak-anak usia ini ke dalam kontak teratur dengan dunia yang lebih besar. Berikut adalah beberapa tonggak perkembangan anak usia 6-7 tahun:
1. Melempar, menendang, dan menangkap

Kebanyakan anak mulai bermain dengan bola bahkan sebelum mereka mencapai ulang tahun pertama. Namun, keterampilan yang lebih kompleks, seperti melempar bola ke orang tertentu atau menangkap bola dengan tangan, bisa jadi sulit dikuasai di usia balita.
Namun ketika anak mencapai kelas satu, para ahli di Understood.org mengatakan bahwa, di usia ini anak-anak memiliki koordinasi tangan-mata dan keterampilan motorik yang diperlukan untuk melakukan beberapa tugas yang berkaitan dengan olahraga yang berbeda.
Misalnya, anak usia 6 dan 7 tahun biasanya dapat mengoper bola ke temannya dengan melempar atau menendangnya. Mereka juga dapat menangkap lemparan yang dilakukan orang lain dan melakukan hal-hal seperti menendang bola sambil berjalan atau menggiring bola basket saat mereka bergerak melintasi lapangan.
Keterampilan anak pasti lebih baik daripada selama usia balita atau bahkan tahun-tahun prasekolah.
2. Mengembangkan sikap empati dan kasih sayang pada orang lain

Empati adalah tonggak perkembangan yang penting bagi anak-anak, tetapi itu pasti salah satu yang juga datang secara bertahap.
Sebagian besar anak prasekolah dapat mengenali emosi saat orang lain terluka, kesal, atau marah. Namun, mereka tidak selalu menunjukkan kasih sayang dan empati kepada orang-orang tersebut sampai lama kemudian.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa kebanyakan anak menunjukkan kasih sayang kepada orang lain mulai dari masa kanak-kanak pertengahan, biasanya antara usia 6 dan 8 tahun.
Ketika anak-anak memahami kasih sayang, mereka dapat menghibur satu sama lain, membaca isyarat, dan memberi orang lain ruang privasi. Ini adalah keterampilan penting untuk dikembangkan oleh anak-anak karena ia lebih mungkin untuk terhubung dengan orang-orang di tingkat yang lebih dalam.
3. Membaca teks secara mandiri

Salah satu pencapaian paling menarik yang dilakukan anak-anak selama tahun-tahun sekolah dasar adalah belajar membaca secara mandiri.
Ini sebenarnya adalah keterampilan yang banyak anak mulai dapatkan selama taman kanak-kanak. Namun biasanya di kelas satu atau bahkan kelas dua, anak-anak sudah mulai bisa duduk dan membaca buku sepenuhnya sendiri tanpa bantuan orangtua atau guru.
Menurut US News and World Report, anak usia 6 dan 7 tahun biasanya dapat membaca buku pendek dengan keras, mengucapkan kata-kata yang belum mereka ketahui, dan mengoreksi diri sendiri ketika mereka membuat kesalahan selama membaca.
Selain itu, anak-anak usia ini memahami konvensi seperti tanda baca, dan dapat menyampaikannya secara akurat dalam bacaan mereka.
8-9 Tahun
Usia 8-9 bisa menjadi tahun yang ajaib. Ini adalah tahun di mana anak kecil mama benar-benar menjadi anak besar. Usia ini adalah masa pertumbuhan fisik, mental, dan emosional.
Mungkin Mama akan melihat anak yang tidak lagi meminta bantuan untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya dan mereka mungkin ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-temannya. Untuk mengetahui lebih lanjut seputar tonggak perkembangan anak usia 8-9 tahun, berikut beberapa diantaranya:
1. Mengembangkan hobi berdasarkan minatnya

Ketika anak-anak tumbuh dewasa, mereka mulai menjadi orang yang mandiri. Seringkali, ini berarti bahwa mereka mulai mengekspresikan minat uniknya sendiri dan memilih hobi yang berhubungan dengan minat tersebut.
Beberapa anak menikmati hobi yang melibatkan orang lain, yang berarti kegiatan seperti olahraga, pramuka, band, paduan suara, dll. Bagi anak-anak lain yang lebih tertutup, hobi seperti memainkan alat musik, melukis, atau membaca mungkin lebih menarik.
Orangtua dapat membantu dengan mendorong anak-anak untuk mengejar minat mereka, dan memberikan alat yang dibutuhkan untuk menikmati hobi ini.
Dalam kebanyakan kasus, hobi adalah cara yang bagus bagi anak-anak untuk lebih mengembangkan keterampilan motorik, keterampilan sosial, dan memenuhi kebutuhan emosional mereka.
2. Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri

Meskipun anak-anak dapat mulai belajar cara berpakaian sendiri secara mandiri selama tahun-tahun prasekolah, mereka umumnya akan kesulitan melakukan tugas berpakaian yang lebih rumit atau merawat diri mereka sendiri sampai lama kemudian.
Menurut para ahli dari Web MED, anak-anak mulai dapat melakukan sebagian besar aktivitas kehidupan sehari-hari pada saat mereka berusia 8 atau 9 tahun. Ini dapat berarti berpakaian lengkap, menyisir rambut, mandi sendiri, dan menyikat gigi.
Anak juga dapat menyiapkan dan mengonsumsi makanan sederhana sendiri. Peningkatan kemandirian ini menjadi langkah bagus dan penting bagi anak-anak saat mereka tumbuh menjadi remaja.
3. Lebih terhubung dengan teman sebaya

Anak-anak umumnya mulai melakukan permainan kooperatif selama tahun-tahun prasekolah, tetapi mereka tidak mengembangkan hubungan emosional yang mendalam dengan teman-teman mereka sampai mencapai kelas dua dan tiga sekolah dasar.
Pada usia 8-9 tahun, tekanan teman sebaya menjadi lebih berpengaruh daripada sebelumnya. Bahkan banyak anak lebih suka ditemani oleh teman-teman mereka daripada orangtua dan orang dewasa lainnya.
Anak-anak pada usia ini juga biasanya mulai memiliki "sahabat" atau sekelompok teman yang dekat dengan mereka dan berbagi informasi pribadi. Mereka juga mulai memiliki teman sebaya yang tidak disukai dan mengungkapkannya dalam banyak cara.
10-12 Tahun
Ketika anak-anak mencapai usia 10 tahun, banyak yang akan mulai menganggap diri mereka hampir remaja. Sementara beberapa anak berusia 10 tahun akan mulai terlihat dan bertindak lebih dewasa, yang lain akan tetap lebih seperti anak kecil, baik secara fisik maupun emosional. Di usia ini juga di mana anak mulai mendapatkan pubertas.
Berikut adalah beberapa tonggak perkembangan anak usia 10-12 tahun:
1. Mengalami pubertas

Ketika anak-anak menjadi remaja, tubuh mereka mulai terlihat lebih seperti tubuh orang dewasa. Faktanya, organisasi Advocates for Youth mengatakan bahwa banyak anak mulai mengalami pubertas antara usia 9 dan 12 tahun.
Ini berarti bahwa tubuh mereka mulai berkembang lebih penuh, produksi hormon mereka berubah, dan mereka mulai menumbuhkan lebih banyak rambut tubuh. Selain itu, anak-anak dalam kisaran ini mulai membutuhkan barang-barang seperti deodoran, bra, dan mungkin perawatan jerawat.
Untuk anak laki-laki, pubertas melibatkan perubahan suara, ereksi, dan mimpi basah. Sedangkan untuk anak perempuan, ini berarti perkembangan payudara, awal menstruasi, dan perubahan tubuh lainnya.
2. Memiliki perasaan yang lebih kompleks

Pada usia 10-12 tahun, Mama dapat melihat anak memiliki perasaan yang lebih kompleks dan memiliki kontrol lebih besar atas emosi. Namun, mereka mungkin juga berjuang untuk menjaga emosinya tetap terkendali.
Dilansir dari Very Well Family, pada saat yang sama, mereka juga menjadi lebih terampil dalam menangani konflik dan merundingkan solusi dengan teman.
Selain itu, Mama mungkin akan melihat beberapa ketidakstabilan dalam persahabatan, perasaan, dan minat anak. Mereka mungkin sering bertengkar dengan saudara kandung, terutama dengan saudara yang lebih muda.
3. Keterampilan sosial yang semakin meluas

Pada usia 10-12, anak-anak mungkin menjadi sangat terikat dengan teman-teman mereka. Persahabatan lain cenderung didasarkan pada kepentingan bersama daripada perasaan pribadi yang dekat.
Tekanan teman sebaya dapat memainkan peran besar dalam hubungan sosial sebagian besar anak berusia 10-12 tahun. Pada usia ini, anak-anak akan bersemangat untuk menyesuaikan diri dengan mengenakan pakaian yang tepat, mendengarkan musik yang tepat, atau menyukai dan tidak menyukai hal yang sama.
Keterampilan sosial mereka juga berkembang pesat dan anak-anak menjadi terbiasa dengan apa yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan teman-teman mereka.
Penerimaan oleh kelompok sebaya merupakan langkah penting yang tampaknya memiliki efek kuat pada tingkat perkembangan berikutnya.
Nah itulah beberapa tonggak perkembangan anak usia sekolah (6-12 tahun) yang perlu orangtua ketahui. Perlu diingat bahwa setiap anak memiliki kecepatannya sendiri dalam mencapai tonggak perkembangan.
Saat anak tumbuh dan menjadi lebih mandiri, ia juga membutuhkan dukungan dan struktur yang disediakan di rumah. Nikmati waktu perubahan ini bersama anak, sambil selalu mendampingi anak untuk memberikannya bimbingan dan batasan saat dibutuhkan.