Mengapa Bintang Memiliki Warna Berbeda-beda?

Jika kamu melihat ke langit di malam hari yang cerah, kamu bisa melihat bintang-bintang di angkasa yang gemerlap. Jumlah bintang di angkasa sangat banyak sekali. Diperkirakan hingga 70 miliar triliun bintang, bahkan bisa saja lebih.
Sama seperti benda-benda angkasa lainnya, bintang memiliki berbagai ukuran, bentuk, dan juga warna.
Mungkin kamu bertanya-tanya, dari jauh tampaknya hanya kerlip cahaya berwarna putih, tapi mengapa bintang memiliki warna berbeda-beda?
Berikut ini Popmama.com merangkum jawabannya untuk kamu, dilansir dari Universe Today:
1. Variasi warna bintang

Warna bintang yang selama ini kita kira berwarna putih sebetulnya punya spektrum warna yang beragam. Warna bintang bervariasi dari putih kebiruan dan kuning, hingga jingga dan merah. Hal ini dipengaruhi oleh komposisi dan suhu efektifnya.
Setiap saat, bintang memancarkan cahaya yang merupakan gabungan dari beberapa panjang gelombang yang berbeda. Selain itu, warna bintang juga dapat berubah seiring dengan waktu lho.
2. Kenapa bintang hanya tampak berwarna putih?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, warna bintang yang kita lihat adalah kombinasi dari panjang gelombang elektromagnetik yang berbeda. Kombinasi ini disebut sebagai kurva Planck.
Panjang gelombang yang mana sebuah bintang memancarkan cahaya paling banyak disebut dengan "panjang gelombang puncak bintang" atau sebutan lainnya adalah Hukum Wien.
Gelombang puncak ini juga lah yang merupakan puncak dari kurva Planck.
Namun, ketika berbagai warna spektrum bintang digabungkan, mereka tampak hanya berwarna putih atau kuning pucat jika dilihat dengan mata telanjang.
3. Faktor suhu dapat memengaruhi warna bintang

Faktor utama lain yang memengaruhi warna bintang adalah suhunya.
Saat bintang bertambah panas, keseluruhan energi yang dipancarkan akan meningkat dan puncak kurva pun bergerak ke panjang gelombang yang lebih pendek. Dengan kata lain, saat sebuah bintang menjadi lebih panas, maka cahaya yang dipancarkannya didorong semakin jauh menuju ke ujung biru spektrum.
Sementara itu saat bintang semakin dingin, maka cahaya yang dipancarkannya semakin menuju ke ujung merah spektrum.
4. Perbedaan warna dari jarak yang dilihat

Faktor terakhir yang dapat memengaruhi cahaya yang tampak dipancarkan oleh bintang dikenal sebagai efek Doppler.
Dalam hal cahaya dan gelombang lainnya, frekuensinya dapat bertambah atau berkurang berdasarkan jarak antara sumber dan pengamat.
5. Evolusi bintang

Bintang juga menjalani siklus hidup evolusioner, di mana ukuran, suhu, dan warnanya berubah. Dipercaya bahwa bintang-bintang ini dapat tetap berada di urutan utamanya selama sekitar enam hingga 12 triliun tahun dan tidak akan mengalami Fase Raksasa Merah (Red Giant Phase).
Namun, bintang-bintang ini secara bertahap akan meningkat suhu dan luminositasnya, dan akan tetap ada selama beberapa ratus miliar tahun lagi, sebelum akhirnya runtuh dan menjadi katai putih, atau katai degenerasi, yaitu bintang kecil yang sudah tidak lagi bersinar.
6. Komposisi pembentuk bintang

Komposisi yang membentuk bintang adalah hasil dari sejarah pembentukannya itu sendiri.
Bintang lahri dari nebula yang terdiri dari gas dan debu yang berbeda-beda. Sementara nebula di medium antarbintang sebagian besar terdiri dari hidrogen, yang merupakan bahan bakar utama untuk penciptaan bintang, nebula juga membawa unsur-unsur lainnya.
Massa keseluruhan nebula, serta berbagai elemen penyusunnya, menentukan jenis bintang yang dihasilkan.
7. Mengapa tidak ada bintang berwarna hijau dan ungu?

Bintang punya spektrum warna yang luas, antara lain merah, oranye, kuning, putih, dan biru. Tetapi bintang yang berwarna hijau dan ungu tidak pernah nampak. Kenapa ya?
Bintang hijau memancar tepat di tengah spektrum cahaya yang tampak. Ini artinya ia memancarkan cahaya dalam semua kemungkinan warna. Oleh karena itu, bintang tersebut akan tampak sebagai warna putih, yang merupakan kombinasi dari semua warna.
Hal ini seperti yang terjadi pada matahari, di mana matahari memancarkan banyak cahaya hijau ke bumi, tetapi manusia melihatnya hanya sebagai warna putih yang menyilaukan.
Sementara itu, bintang ungu adalah sesuatu yang tidak mudah dilihat oleh mata manusia karena mata kita lebih peka terhadap cahaya biru. Karena sebuah bintang yang memancarkan cahaya ungu juga memancarkan cahaya biru, kedua warna itu bersebelahan pada spektrum cahaya tampak, maka mata manusia terutama menangkap cahaya birunya.
Itulah jawaban mengapa bintang memiliki warna berbeda-beda. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kamu ya!



















