Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Rumah Singgah, Harapan bagi Keluarga Pasien Anak

Mengenal rumah singgah, harapan bagi keluarga pasien anak
Dok. RMHC

Saat anak mama sakit, tentunya Mama akan dihantui perasaan cemas dan keinginan untuk senantiasa menemani anak yang sedang terbaring lemas.

Bagi keluarga pasien anak dari luar kota, rumah singgah menjadi tempat bernaung yang penuh harapan. Keberadaan rumah singgah memungkinkan keluarga untuk hadir di sisi anak-anak yang mengidap penyakit kronis saat menjalani pengobatan di rumah sakit rujukan, yang kebanyakan berlokasi di ibukota.

Serta menjadi ruang penuh kasih bagi sesama keluarga pasien anak untuk bersua sapa, berbagi kisah dan saling menguatkan.

Berangkat dari urgensi tersebut, RMHC Indonesia sebagai yayasan yang berkomitmen untuk mendukung kesejahteraan anak Indonesia,akan membangun rumah singgah keempat di Kemanggisan, Jakarta Barat.

Dengan kapasitas 66 kamar untuk anak-anak penderita penyakit kronis yang menjalani pengobatan di RSJPD Harapan Kita, RSAB Harapan Kita, dan RS Kanker Dharmais, serta keluarga yang mendampingi mereka.

Sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), rumah singgah milik RMHC beroperasi sepenuhnya dengan dana dari donatur dan sumbangan sukarela, baik dari masyarakat atau korporasi.

Dalam rangka menyukseskan pembangunan rumah singgah yang ke-4 di Kemanggisan, Jakarta Barat, RMHC menggandeng para pelari yang akan berpartisipasi di World Major Marathon untuk ikut menyuarakan isu ini dengan berlari untuk menggalang dana.

Jarak sejauh 42 kilometer akan ditempuh oleh para pelari dengan membawa sebuah misi kemanusiaan. Kampanye penggalangan dana untuk rumah singgah ke-4 RMHC ini mengusung tajuk ‘Lari untuk RMHC.’

Dimana semua donasi yang terkumpul dari hasil kampanye para pelari akan didedikasikan untuk mendukung pembangunan Rumah Singgah RMHC yang keempat.

Bagi Mama yang ingin berdonasi untuk pembangunan rumah singgah ke-4 RMHC, bisa langsung mengunjungi laman resmi campaign ini di lariuntukrmhc.id

Berikut telah Popmama.com rangkum informasi seputar mengenal rumah singgah bagi keluarga pasien anak.

Apa Itu Rumah Singgah?

Apa Itu Rumah Singgah
Dok. RMHC

Rumah singgah adalah tempat tinggal yang disediakan sebagai akomodasi sementara, biasanya dalam situasi darurat atau kondisi tertentu yang memerlukan perlindungan.

Dalam hal ini, rumah singgah memiliki peruntukannya tersendiri, sesuai dengan visi dari lembaga yang menyediakannya.

Rumah singgah RMHC menyediakan tempat tinggal sementara bagi keluarga pasien anak berpenyakit kronis dari luar kota yang sedang menjalani pengobatan di rumah sakit rujukan nasional yaitu RSCM Cipto Mangunkusumo, RS Jantung Harapan Kita, RSUP Fatmawati dan RSUP Prof. Ngurah Bali. 

Ratih Prativi Negara selaku Organizational Leader RMHC Indonesia menegaskan bahwa rumah singgah RMHC dibangun dengan visi untuk menyediakan ruang untuk berkembang di masa sulit, bukan hanya tempat seadanya untuk tidur.

“Lebih dari sekadar akomodasi, rumah singgah dibangun sebagai ruang aman dan nyaman di tengah masa sulit. Mengusung komitmen ‘a home far away from home,’ RMHC berkomitmen untuk menyediakan tempat yang nyaman bagi keluarga pasien dalam melewati masa sulit, bukan hanya tempat tidur seadanya. Selayaknya rumah sebagai tempat pulang dan bukan hanya tempat untuk tidur” Jelas Ratih pada Selasa (8/7/2025) pada Konferensi Pers: Lari Untuk RMHC.

Inisiatif ini hadir untuk memangkas beban finansial dan emosional keluarga pasien.

Sehingga keluarga pasien anak bisa fokus mendampingi pengobatan intensif yang dijalani anaknya, tanpa harus memikirkan biaya akomodasi di ibukota.

Realita Keluarga Pasien Anak

Realita Keluarga Pasien Anak
Dok. RMHC

Salah satu kisah datang dari ibu Anisa asal Medan yang anaknya baru saja selesai menjalani operasi jantung pada 17 Juni.

Setelah dirujuk dari rumah sakit di Medan ke Jakarta, ia dan keluarganya menghadapi proses panjang yang melelahkan.

Sejak pertama kali mendaftar pada Desember 2021, mereka harus menunggu dan bolak-balik ke rumah sakit untuk menjalani berbagai pemeriksaan.

Zayn, anak ibu Anisa baru mendapat tindakan medis pada Juni 2025. Selama masa tunggu yang panjang dan tidak pasti itu, Rumah Singgah menjadi tempat bernaung yang sangat berarti.

“Rumah singgah ini lebih dari sekadar tempat tinggal. Fasilitasnya lengkap, dapurnya nyaman, dan kami merasa sangat terbantu selama di Jakarta. Karena harga sewa kamar kos di Jakarta juga sangat mahal, belum lagi biaya makan kami selama disini” ujar ibu Anisa pada Selasa (8/7/2025) di Konferensi Pers: Lari untuk RMHC. 

Selain kenyamanan fisik, interaksi dengan orang tua pasien lainnya juga menjadi kekuatan tersendiri. 

“Di sini kami saling menguatkan, saling memahami perjuangan masing-masing, saya merasa saya ga sendirian setelah bertemu dengan keluarga lain di rumah singgah ini,” Lanjut ibu Anisa. 

Keberadaan rumah singgah adalah ruang harapan, tempat dimana kelelahan diringankan, dan keluarga pasien anak tetap bisa merasa layak dan kuat di tengah perjuangan yang panjang.

Siapa yang Bisa Tinggal di Rumah Singgah?

Siapa yang Bisa Tinggal di Rumah Singgah
Dok. RMHC

Sebagai salah satu yayasan penyedia rumah singgah, RMHC Indonesia memiliki kriteria yang jelas untuk memastikan bantuan diberikan secara tepat sasaran. 

Ratih Prativi Negara sebagai Organizational Leader RMHC Indonesia menjelaskan kriteria yang harus dipenuhi agar keluarga pasien bisa menempati rumah singgah milik RMHC pada Konferensi Pers: Lari untuk RMHC, Selasa (8/7/2025). 

Kriteria tersebut meliputi:

• usia pasien berada di usia anak-anak (0-18 tahun)

• memiliki penyakit kronis dan dapat dibuktikan dengan surat diagnosa dokter

• tidak mengidap penyakit kronis menular

• jarak dari rumah asal ke rumah sakit minimal 25 kilometer

• berobat di rumah sakit yang menjalin kerja sama dengan RMHC

Ratih juga menambahkan bahwa rumah sakit berperan besar dalam proses ini,

“Yang memperkenalkan rumah singgah RMHC kepada keluarga pasien adalah pihak rumah sakit, melalui departemen anak milik rumah sakit masing-masing. Yang menentukan apakah mereka eligible untuk tinggal disini adalah pihak rumah sakit juga, sesuai dengan kriteria yang sudah disebutkan tadi. Nantinya kami akan bekerja sama dengan pihak rumah sakit untuk membuat waiting list karena adanya keterbatasan kamar.” Jelas Ratih pada Selasa (8/7/2025) di Konferensi Pers: Lari untuk RMHC.

Kriteria ini dibuat untuk menjunjung visi dan misi RMHC dalam menyediakan tempat tinggal kepada keluarga pasien anak berpenyakit kronis yang kesulitan mendapatkan akomodasi di ibukota.

Krisis Akses Operasi Jantung Anak di Indonesia

Krisis Akses Operasi Jantung Anak di Indonesia
Dok. RMHC

Setiap hari, rumah sakit rujukan nasional di Jakarta untuk penyakit jantung menerima pasien anak dengan penyakit jantung bawaan dari berbagai penjuru Indonesia.

Sayangnya, tidak semua keluarga mampu menjangkaunya. 

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Dr. Oktavia Lilyasari, SP. JP(K) sebagai dokter jantung spesialis jantung anak dengan penyakit jantung bawaan, pada Konferensi Pers: Lari untuk RMHC,

terdapat banyak pasien jantung anak yang belum bisa menerima perawatan.

“Di RS Jantung Harapan Kita saja, sebagai RS rujukan nasional untuk penyakit jantung anak, dari sekitar 80.000 bayi yang lahir setiap tahun dengan kondisi jantung bawaan, hanya sekitar 10.000 yang berhasil datang ke Jakarta. Lebih miris lagi, kapasitas operasi sangat terbatas, hanya 1.200 hingga 1.500 anak yang bisa menjalani operasi jantung tiap tahunnya, dengan sekitar 500 anak lainnya menerima tindakan non-bedah. Sementara itu, lebih dari 4.000 anak masih berada dalam antrian operasi.” Jelas Dr. Oktavia pada Selasa (8/7/2025).

Krisis ini tidak hanya soal medis, tetapi juga soal akses. Banyak keluarga harus menempuh perjalanan jauh, menjual aset seperti tanah, untuk bisa mendapatkan pengobatan jantung yang layak bagi anaknya. 

“Realitanya, selama saya bekerja di RS Jantung Harapan Kita, yang merupakan RS rujukan nasional untuk penyakit jantung, setiap hari pasien yang saya tangani berasal dari penjuru Indonesia yang berbeda, dari Sabang sampai ujung Merauke, semuanya datang ke Jakarta dengan harapan untuk menyembuhkan anak mereka. Banyak dari mereka yang harus menjual asetnya terlebih dahulu baru bisa datang ke Ibukota.” Lanjut Dr. Oktavia.

Rumah sakit di luar Jakarta memang bisa membantu, namun angka keberhasilannya masih jauh dari ideal.

Dengan hanya 12 dokter jantung anak di seluruh Indonesia, dimana setengahnya berada di Jakarta, kesenjangan layanan kesehatan semakin nyata. 

“Karena itu, saya sangat mendukung adanya rumah singgah ini. Saya sudah melihat sendiri bagaimana keluarga pasien anak terpaksa tidur di masjid atau lantai rumah sakit demi mendampingi anak mereka. Keterbatasan akomodasi ini masalah sosial yang sangat nyata. Dan juga ada fakta bahwa dokter bedah jantung anak di Indonesia hanya ada 12, dan 6 dari mereka berada di Jakarta. Jadi bagi pasien dari luar ibukota, tidak ada pilihan lain selain membawa anaknya berobat di sini.” Jelas Dr. Oktavia pada Selasa (8/7/2025).

Inilah yang membuat keberadaan rumah singgah menjadi sangat penting.

Tidak hanya memberi tempat beristirahat yang layak, rumah singgah juga menjadi jembatan harapan bagi keluarga yang sedang berjuang untuk menyelamatkan hidup anaknya.

Membangun Harapan Pasien Anak Lewat World Marathon Majors 2025

Para Pelari World Major Marathon
Dok. RMHC

Yayasan RMHC Indonesia telah mengumumkan partisipasi mereka di ajang World Marathon Majors 2025.

Partisipasi RMHC ini hadir melalui 22 pelari asal Indonesia yang akan berlari di World Marathon Majors 2025 di London, Sydney, Chicago, dan Valencia.

Para pelari ini membawa misi kemanusiaan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian tentang pentingnya rumah singgah bagi pasien anak dan keluarganya, sekaligus menggalang dana untuk pembangunan Rumah Singgah ke-4 Yayasan RMHC di Jakarta.

Caroline Djajadiningrat sebagai Ketua Yayasan RMHC Indonesia menyatakan kepercayaannya terhadap misi kemanusiaan yang dibawa oleh para pelari ini.

Setiap langkah yang diambil para pelari di World Marathon Majors adalah simbol dari langkah menuju masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia. 

Mama juga bisa berdonasi melalui laman resmi campaign ini di lariuntukrmhc.id .

Tidak hanya donasi melalui laman, Mama juga bisa membeli McHappy Socks yang tersedia sepanjang bulan Juli 2025 dengan harga Rp50.000 per pasang.

Dimana seluruh hasil penjualan kaos kaki ini juga akan disumbangkan untuk pembangunan rumah singgah RMHC ke-4 di Kemanggisan, Jakarta Barat.

Itu dia informasi mengenai mengenal rumah singgah bagi keluarga pasien anak, semoga informasi tersebut bisa meningkatkan kesadaran Mama terhadap isu sosial yang dialami keluarga pasien anak, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Main Game Dulu vs Sekarang, Ini Alasan Gen Z Punya Attention Span Mini

15 Des 2025, 18:50 WIBBig Kid