15 Nama-Nama Hewan dalam Bahasa Lampung

Bahasa adalah cermin budaya dan warisan suatu masyarakat. Di Indonesia, kita diberkati dengan keanekaragaman budaya, dan salah satu aspek uniknya adalah bahasa daerah yang beragam.
Salah satu bahasa daerah yang kaya akan keunikannya adalah Bahasa Lampung, yang digunakan oleh masyarakat Lampung di pulau Sumatera.
Popmama.com telah merangkum nama-nama hewan dalam Bahasa Lampung, yang dapat memberi anak-anak wawasan lebih dalam tentang sebutan aneka ragam hewan-hewan di Lampung.
1. Babui

Dalam bahasa Lampung, hewan "babi" dikenal dengan sebutan "babui." Babui adalah salah satu jenis hewan mamalia yang memiliki ciri khas sebagai hewan berkaki empat.
Babi adalah hewan omnivora. Mereka dapat memakan berbagai jenis makanan, termasuk tumbuhan, akar-akaran, buah-buahan, dan bahkan hewan-hewan kecil. Kebiasaan makan omnivora ini membuat babi menjadi hewan yang tangguh dan mampu bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan.
2. Buha

Dalam Bahasa Lampung, hewan "buaya" disebut "buha." Buaya adalah hewan air yang besar, memiliki kulit bersisik, dan merupakan predator di habitat air seperti sungai dan rawa.
Hewan ini dikenal dengan rahang yang kuat dan gigi tajamnya yang digunakan untuk menangkap mangsa di air. Buaya memiliki ciri khas fisik yang mencolok dan merupakan salah satu hewan yang mendominasi ekosistem air.
3. Bukhung

Dalam Bahasa Lampung, hewan "burung" disebut "bukhung." Bukhung adalah hewan bersayap yang hidup di berbagai lingkungan, mulai dari hutan hingga perkotaan.
Mereka memiliki beragam bentuk, ukuran, dan suara yang khas. Burung sering menjadi bagian penting dari ekosistem dengan berperan sebagai pemakan serangga, penyerbuk bunga, atau sebagai hiburan dengan nyanyian mereka yang indah.
4. Gemul

"Beruang" dalam Bahasa Lampung disebut "gemul." Gemul adalah hewan mamalia yang terkenal dengan tubuh besar, cakar kuat, dan bulu yang tebal.
Mereka adalah hewan omnivora yang hidup di berbagai habitat, termasuk hutan, pegunungan, dan tundra. Kebanyakan beruang adalah hewan soliter yang aktif mencari makanan dan seringkali dikenal sebagai pemakan ikan, buah-buahan, serta tumbuhan.
5. Kegha

Di masyarakat Lampung, "monyet" sering dikenal dengan sebutan "kegha." Monyet adalah mamalia yang terkenal dengan kemampuan cerdasnya. Monyet memiliki ciri khas berupa tubuh yang dilapisi bulu atau rambut, ciri-ciri wajah yang khas, dan anggota tubuh yang sesuai dengan kehidupan pohon mereka.
Monyet adalah hewan sosial yang sering hidup dalam kelompok besar, yang dapat mencapai beberapa puluh hingga ratusan anggota. Mereka adalah hewan pemakan segala (omnivora) yang makanan mereka mencakup buah-buahan, daun, invertebrata, dan serangga.
6. Kemincak

"Katak," dalam Bahasa Lampung, disebut "kemincak." Kemincak adalah jenis hewan amfibi yang hidup di dua habitat sekaligus, yakni di air dan di darat.
Mereka memiliki kulit yang lembab, empat kaki pendek, dan cenderung memiliki warna kulit yang cerah. Katak menghabiskan sebagian besar hidupnya di air sebagai larva, dan kemudian berkembang menjadi hewan darat saat mencapai tahap dewasa.
7. Kumbok
-Mmu9WFyUBfNYheis2iyNpN7spojk3iVz.jpg)
Dalam Bahasa Lampung, kata "kumbok" merujuk kepada hewan yang dalam bahasa Indonesia disebut "singa." Singa dikenal dengan rambut tebalnya dan ciri khas monarki di hutan Afrika. Singa sering dianggap sebagai simbol kekuatan dan keagungan di berbagai budaya.
Mereka adalah pemburu yang lihai dan pemangsa sosial, sering ditemukan dalam kawanan atau kelompok. Singa memiliki peran penting dalam ekosistem savana Afrika, serta sebagai objek penting dalam upaya pelestarian dan konservasi.
8. Kupo

"Kura-kura," yang dalam bahasa Lampung disebut "kupo," adalah hewan amfibi yang hidup baik di air maupun di darat. Mereka dikenal dengan ciri khas cangkang pelindungnya yang keras. Kura-kura sering kali ditemukan di perairan tawar seperti sungai, danau, serta di lingkungan hutan yang lembab.
Makanan kura-kura terdiri dari berbagai tumbuhan air dan invertebrata kecil. Kura-kura memiliki kemampuan unik untuk menarik kepala dan kaki ke dalam cangkangnya sebagai bentuk pertahanan diri.
9. Kuyuk

"Anjing," dalam Bahasa Lampung, disebut "kuyuk." Kuyuk adalah hewan peliharaan yang setia dan sering menjadi sahabat manusia.
Mereka terdiri dari berbagai jenis, termasuk anjing penjaga, anjing gembala, dan anjing ras. Dalam kehidupan sehari-hari, kuyuk sering membantu manusia dalam berbagai pekerjaan dan tugas, serta menjadi teman yang setia dalam keluarga.
10. Lemawong

Dalam Bahasa Lampung, "harimau" disebut "lemawong." Lemawong adalah salah satu hewan karnivora yang paling menonjol dan ikonik di dunia. Hewan ini dikenal karena garis-garis hitam yang khas di tubuhnya, dan mereka adalah predator kuat yang mendiami berbagai habitat, dari hutan hujan hingga padang rumput.
Lemawong memiliki kemampuan berburu yang luar biasa dan merupakan bagian penting dari ekosistem di mana mereka hidup. Namun, karena perburuan ilegal dan hilangnya habitat alami, populasinya di alam liar semakin terancam.
11. Liman

Dalam bahasa Lampung, hewan "gajah" disebut "liman." Liman adalah salah satu hewan yang sangat besar dan kuat, terkenal dengan gadingnya yang panjang dan berat.
Mereka adalah mamalia herbivora yang hidup di berbagai habitat, termasuk hutan, savana, dan dataran rendah. Gajah juga dikenal sebagai hewan yang cerdas dan memiliki daya ingat yang kuat.
12. Segham

"Segham" adalah istilah dalam Bahasa Lampung yang merujuk kepada "semut." Semut adalah serangga sosial yang biasanya hidup dalam koloni yang terdiri dari ribuan hingga jutaan individu.
Mereka memiliki struktur sosial yang kompleks, dengan peran yang berbeda-beda dalam koloni, seperti pekerja dan ratu semut. Semut merupakan hewan yang sangat terorganisir dalam mencari makanan dan mempertahankan koloni.
13. Seghati

Dalam Bahasa Lampung, hewan "bebek" disebut sebagai "seghati." Seghati adalah jenis unggas yang sering ditemui di berbagai perairan, seperti sungai, danau, dan rawa.
Mereka memiliki tubuh yang relatif besar, paruh lebar, dan bulu berwarna beragam, termasuk putih, coklat, atau hitam. Bebek seringkali dikenal sebagai hewan yang gemar berenang di air dan mencari makanan di dasar perairan.
14. Ulai

"Ular" dalam bahasa Lampung disebut "ulai." Ular adalah hewan reptil yang sering dikenal karena tubuhnya yang panjang dan berkulit bersisik. Mereka adalah predator yang beragam dan dapat ditemukan di berbagai habitat, dari hutan hingga gurun.
Ular memainkan peran penting dalam ekosistem dengan mengendalikan populasi hewan lain. Beberapa jenis ular bisa berbisa dan digunakan untuk berburu atau pertahanan diri, sementara yang lainnya adalah pemangsa yang tidak berbisa.
15. Uncal

Dalam Bahasa Lampung, kata yang digunakan untuk merujuk kepada "rusa" adalah "uncal." Uncal adalah hewan herbivora berukuran sedang dengan tanduk cabang yang khas pada buruannya, terutama jantan.
Mereka hidup di berbagai habitat, termasuk hutan dan padang rumput, dan sering menjadi objek perburuan dan observasi alam karena keindahan serta keanggunan mereka.
Nah, itu dia beberapa contoh nama-nama hewan dalam Bahasa Lampung. Menarik, bukan?
Bahasa daerah adalah harta berharga yang perlu dilestarikan, dan wawasan ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan anak-anak tentang Bahasa Lampung dan menghormati keragaman bahasa dan budaya di negeri ini.



















