8 Ciri-Ciri Anak Hiperaktif dan Cara Menghadapinya

Anak aktif belum tentu hiperaktif lho, Ma!

16 Desember 2020

8 Ciri-Ciri Anak Hiperaktif Cara Menghadapinya
Freepik/master1305

Memiliki anak yang aktif bergerak setiap hari mungkin cukup melelahkan bagi sebagian orangtua. Sebab dibutuhkan tenaga ekstra dalam mendampingi anak yang aktif bergerak setiap harinya.

Hiperaktif sendiri merupakan suatu kondisi yang dialami anak-anak dan menunjukan adanya perilaku tidak bisa diam. Psikolog Carolyn Cruse dalam Cook Children’s menyatakan bahwa anak hiperaktif umumnya lebih aktif dari teman sebayanya baik secara verbal atau fisik.

Tetapi jangan salah, Ma. Tak semua anak yang terlalu aktif bisa disebut hiperaktif lho! Sebagian orangtua sering berpendapat bahwa anaknya termasuk ke dalam kategori anak hiperaktif, padahal mungkin ia hanya anak yang aktif saja, Ma.

Selain itu, anak yang terlalu aktif ini juga seringkali disamakan dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Sekali lagi ditekankan, anak yang aktif belum tentu hiperaktif ataupun ADHD kok, Ma.

Nah, agar tak salah membedakan ketiganya. Yuk, simak cara mengatasi, penyebab, dan ciri-ciri anak hiperaktif yang sudah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber berikut ini.

1. Berlari dan berteriak ketika bermain

1. Berlari berteriak ketika bermain
Freepik

Berbeda dengan ADHD, berikut ini adalah ciri anak hiperaktif yang umum terjadi. Ciri umum pertama adalah berlari dan berteriak ketika bermain. Mungkin terlihat normal terjadi pada anak-anak yang aktif, namun bagi anak hiperaktif, mereka akan selalu melakukan hal ini baik bermain di dalam ataupun di luar ruangan.

2. Berdiri dan berjalan ketika jam sekolah

2. Berdiri berjalan ketika jam sekolah
Freepik
Ilustrasi

Untuk anak usia sekolah, biasanya anak suka berdiri di tengah kelas dan berjalan ketika guru sedang berbicara. Hal ini tentu akan menganggu kegiatan belajar mengajar, Ma. Namun bagi anak hiperaktif, kegiatan ini adalah kegiatan menyenangkan karena sebagian dari mereka adalah anak yang tidak bisa berdiam diri.

3. Bergerak dan berjalan cepat

3. Bergerak berjalan cepat
Pexels/Artem Beliaikin

Anak hiperaktif juga biasanya bergerak dan berjalan lebih cepat dari teman sebayanya. Hal ini bisa membuatnya bergerak dan berjalan hingga menabrak orang atau barang disekitarnya. Tentunya sangat membahayakan bagi anak mama. Untuk itu diperlukan pengawasan yang ekstra dalam mendampingi anak hiperaktif.

4. Bermain terlalu kasar

4. Bermain terlalu kasar
Freepik

Ciri khas yang biasanya terjadi pada anak hiperaktif adalah bermain terlalu kasar sampai melukai diri sendiri, bahkan teman lainnya. Anak sebenarnya melakukan ini tanpa sadar karena terlalu bersemangat dalam bermain. Itulah yang membuatnya sering kali tanpa sadar melukai dirinya atau teman lainnya.

Editors' Pick

5. Sering mengganggu orang lain

5. Sering mengganggu orang lain
Freepik/master1305

Sering mengganggu orang lain adalah ciri umum yang sering terjadi pada anak-anak hiperaktif. Mereka yang terkenal tak mau diam itu akan senang jika mengganggu teman atau orang lain disekitarnya untuk diajak main bersama.

6. Mudah gelisah

6. Mudah gelisah
Freepik

Anak yang hiperaktif terkenal dengan tak mau diam, itulah mengapa mereka lebih mudah gelisah ketika berada dalam situasi yang tenang. Mereka akan terlihat ingin buru-buru mengambil mainannya dan pergi bermain, daripada harus berdiam diri dalam keadaan tenang tersebut.

7. Sulit berkonsentrasi

7. Sulit berkonsentrasi
Pixabay/PublicDomainPictures

Selain mudah gelisah, anak hiperaktif biasanya menajdi lebih sulit berkonesntrasi. Tak hanya itu, mereka juga susah untuk duduk diam ketika jam belajar, makan, bahkan bermain. Itulah yang membuat anak hiperaktif seringkali menjadi kehilangan fokusnya dalam melakukan sesuatu.

8. Selalu ingin bergerak dalam keadaan apapun

8. Selalu ingin bergerak dalam keadaan apapun
Freepik/drobotdean

Dalam keadaan apapun, anak-anak hiperaktif cenderung ingin terus bergerak meski sedang duduk sekalipun. Hal ini normal terjadi, sebab pada dasarnya anak hiperaktif adalah anak yang mengalami kondisi tak bisa diam.

Itulah 8 ciri-ciri anak hiperaktif. Dari semua ciri-ciri yang sudah disebutkan, ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan mental anak, Ma. Untuk itu perlu penanganan yang tepat sesuai dengan penyebab yang dialami. 

Penyebab Anak Hiperaktif

Penyebab Anak Hiperaktif
Unsplash/Hunter Johnson

Lantas, apa yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif seperti ciri yang sudah disebutkan sebelumnya? Berikut beberapa faktor penyebab yang membuat anak menjadi hiperaktif:

  • Memiliki gangguang ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
  • Anak alami gangguan sistem syaraf utama pada otaknya.
  • Alami gangguan emosi yang tak stabil.
  • Alami gangguan hipertiroid.
  • Bahkan bisa juga karena alami gangguan psikologis.

Untuk itu, orangtua yang memiliki anak dengan kondisi tersebut, diharapkan segera memeriksa kondisi kesehatan anak guna mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan anak menjadi anak yang hiperaktif.

Cara Mengatasi Anak Hiperaktif

Cara Mengatasi Anak Hiperaktif
Pexels/Ketut Subiyanto

Meski seringkali membuat lelah ketika mendampingi anak yang terlalu aktif, Mama bisa mengatasi atau mengendalikannya dengan beberapa cara berikut ini:

  • Langkah mudah ialah membangun kebiasaan tidur tepat waktu dan rutin guna menghentikan kegiatan anak yang hiperaktif.
  • Membuat jadwal yang terorganisir supaya hidupnya lebih teratur. Misalnya dengan menetapkan jam tidur, makan, belajar, dan bermain agar anak bisa membedakan mana jam bermain, mana jam produktif lainnya.
  • Berolahraga terutama di siang hari. Tujuannya agar anak yang aktif bergerak dapat bergerak dengan teratur karena olahraga, serta membuatnya lebih mudah lelah untuk tertidur di malam hari.
  • Membangun hubungan komunikasi yang baik antara anak dan orangtua. Jangan dibiarkan anak yang hiperaktif untuk bergerak bebas, jalinlah komunikasi yang sehat dengan anak dan tetap tenang serta sabar dalam mengahdapinya.
  • Berikan anak waktu setelah pulang sekolah untuk melakukan aktivitas fisik sebelum ia diminta mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas sekolahnya.
  • Tak hanya berolahraga, Mama juga bisa menyalurkan energi berlebih anak menjadi hal positif seperti mengikutinya dalam les menari, bela diri, atau semacamnya.

Itu tadi ciri-ciri anak hiperaktif, penyebab, serta cara mengendalikan anak mama yang hiperaktif. Pastikan Mama sudah mengetahui apakah anak mama termasuk anak yang aktif, hiperaktif, atau ADHD. Sebab dalam mengatasi anak hiperaktif, dibutuhkan perhatian dan terapi khusus dalam mengobatinya.

Mama bisa mengonsultasikan ini kepada dokter spesialis anak untuk mengetahu kondisi si Anak agar dapat dengan jelas mengetahui cara menanganinya. Tetap tenang dan sabar dalam menangani anak yang hiperaktif ya, Ma!

Baca Juga:

The Latest