Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Peran Bernyanyi dan Menari dalam Meningkatkan Kemampuan Anak

Cocomelon x Color Asia Live Jakarta 1
Dok. Color Asia Live

Percaya atau tidak, masa kanak-kanak adalah waktu ketika kita paling menyukai dan percaya diri untuk menari atau bernyayi. Masa-masa di mana kita melakukan itu karena kita senang, tanpa tekanan, dan lepas. 

Kita menari karena musiknya terasa menyenangkan, kita bernyanyi karena hati kita ringan, dan kita melakukannya tanpa rasa malu, tanpa takut ditertawakan, dan tanpa beban apa pun. Itu adalah masa di mana kebahagiaan begitu murni, dan percaya diri tumbuh dari rasa senang, bukan dari validasi orang lain.

Pernahkah Mama berpikir apa kira-kira peran bernyanyi dan menari dalam meningkatkan kemampuan anak? Dalam artikel ini, Popmama.com akan jabarkan satu-satu!

1. Media ekspresi diri

Anak menyanyi bersama-sama
Pexels/Artem Podrez

Anak-anak yang senang menari cenderung memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi dan pemahaman terhadap pribadi diri yang lebih kuat. Tari menjadi ruang aman bagi mereka untuk mengekspresikan diri, menjelajahi potensi baru, serta mengatasi rasa tidak percaya diri.

Tari adalah salah satu bentuk ekspresi diri yang sangat kuat karena memungkinkan seseorang menyampaikan emosi, cerita, dan pengalaman pribadi melalui gerakan. Posisinya ada melampaui kata-kata: perasaan seperti kegembiraan, kesedihan, semangat, bahkan frustrasi, bisa tersampaikan tanpa harus diucapkan.

Bagi anak-anak, menari bukan sekadar soal gerakan fisik, tapi juga merupakan proses mengenal diri sendiri dan membangun keberanian untuk berekspresi tanpa rasa takut akan penilaian.

Dengan memberikan ruang bagi kebebasan, kreativitas, dan jiwa emosional anak, tari menjadi cara mendalam bagi anak-anak untuk menyampaikan ekspresi mereka dan bagaimana mereka melihat dunia di sekitarnya.

2. Latihan kecerdasan emosi dan regulasi diri

Anak menari bersama-sama dalam grup
Pexels/Brett Sayles

Menari membantu seseorang, termasuk anak-anak dalam mengekspresikan dan memahami emosi mereka lebih baik. Studi oleh Acta Psychologica pada 2025 membuktika bahwa menari dapat membantu meingkatkan kesadaran emosional dan regulasi diri, sehingga memudahkan seseorang dalam mengelola stres dan menyampaikan perasaan mereka. 

Artinya, anak-anak yang terbiasa menari cenderung lebih mampu mengenali perasaan mereka sendiri, memahami alasan di balik emosi tersebut, serta mengekspresikannya dengan cara yang sehat dan positif.

Kemampuan ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam situasi yang penuh tekanan atau konflik. Dengan regulasi diri yang baik, anak-anak dapat mengelola stres dengan lebih efektif, menghindari ledakan emosi yang tiba-tiba, serta belajar menyampaikan perasaan mereka secara konstruktif, entah itu melalui kata-kata yang dinyanyikan maupun melalui gerakan.

3. Peka dalam mengenali emosi orang lain

Anak menari dengan adik dan ibunya
Pexels/RDNE Stock Project

Menari dapat mempererat hubungan antarindividu, terutama ketika dilakukan secara berpasangan atau dalam kelompok. Saat menari bersama, kita belajar untuk saling memahami melalui gerakan dan ekspresi tubuh. 

Anak-anak pun mulai menyadari bahwa setiap gerakan membawa emosi tertentu, dan menari menjadi sarana untuk membaca serta merespons perasaan orang lain.

Dengan pengalaman ini, anak belajar mengenali emosi pasangannya dalam menari, apakah mereka menyiratkan suatu kegembiraan, kecemasan, atau mungkin semangat, dan menyeimbangkan gerakannya sebagai bentuk empati dan kerja sama.

Kesadaran emosional seperti ini membantu mereka membangun hubungan dan interaksi sosial yang lebih baik. Seiring waktu, anak menjadi lebih peka terhadap kebutuhan emosional orang di sekitarnya, yang tidak hanya memperkaya pengalaman mereka dalam menari, tetapi juga mendukung tumbuhnya empati, kepekaan sosial, dan kemampuan mereka dalam menjalin hubungan yang sehat di kehidupan sehari-hari.

4. Tingkatkan kondisi emosional dan psikologis

Anak menari dan dilihat temannya
Pexels/cottonbro studio

Dalam penelitian Acta Psychologica yang sama, disebutkan bahwa subjek yang berpartisipasi mengalami peningkatan suasana hati, berkurangnya rasa kecemasan, dan lebih terbangun ketahanan emosionalnya ketika mengikuti kelas tari. 

Temuan ini memperkuat pandangan bahwa tari tidak hanya dipandang sebagai bentuk seni atau hiburan, tetapi juga dapat berfungsi sebagai alat terapi yang efektif, khususnya bagi anak-anak, dalam menghadapi berbagai tantangan emosional dan sosial.

Dengan melibatkan tubuh dan emosi secara bersamaan, menari membantu anak-anak menyalurkan perasaan mereka, meredakan stres, serta membentuk mekanisme koping yang lebih sehat dan positif dalam kehidupan sehari-hari.

5. Melatih memori dan perkembangan motorik

Anak menguji keseimbangannya lewat balet
Pexels/Mart Production

Menari dapat membantu memperkuat daya ingat, koordinasi, dan kemampuan anak dalam memecahkan masalah. Selain itu, kegiatan menari juga meningkatkan fungsi motorik, keseimbangan, dan kebugaran fisik secara keseluruhan. Semua ini berkontribusi pada kesehatan anak secara menyeluruh.

Saat anak belajar koreografi tari, mereka ditantang untuk mengingat urutan gerakan, mengenali pola ritme, dan menyesuaikan tubuh mereka dengan musik dan ruang yang dipakainya. Proses ini melibatkan kerja otak yang aktif, khususnya pada memori jangka pendek dan kemampuan kognitif lainnya.

Pada saat yang sama, latihan menari merangsang perkembangan motorik kasar (seperti melompat dan berputar) dan motorik halus (seperti gerakan tangan atau mengontrol gerak jemari). Ini penting untuk perkembangan fisik anak dan membantu meningkatkan koordinasi tubuh, keseimbangan, serta kontrol postur tubuh mereka.

6. Meningkatkan hormon pemicu kebahagiaan

Anak menari dan mendengarkan musik bersama ayah
Pexels/Alena Darmel

Menari bikin bahagia? Gimana ceritanya tuh

Iya, Ma, saat kita menari, otak melepaskan endorfin. Endorfin adalah hormon yang merangsang pelepasan neurotransmiter yang menciptakan perasaan nyaman, rileks, bahagia, dan berenergi.

Musik dan tarian tidak hanya mengaktifkan sistem sensorik dan motorik di otak, tetapi juga pusat-pusat kesenangan (pleasure centers) yang berkaitan dengan emosi positif ini. Inilah mengapa menari bisa membuat kita merasa lebih baik secara emosional dan meningkatkan suasana hati secara alami.

Seperti halnya kebutuhan lain, semua anak, tanpa terkecuali berhak mendapatkan kebahagiaan itu pula. Inilah yang memotivasi Color Asia Live bersama UOB melaksanakan kegiatan CoComelon Sing-A-Long Live di Hotel Pullman Jakarta Central Park pada Sabtu (10/05/2025) kemarin. Acara itu terdiri dari tiga kali show, mengundang anak-anak yatim piatu dan anak-anak difabel untuk bernyanyi dan menari bersama CoComelon. 

Mereka berasal dari berbagai komunitas dan sekolah, beberapa di antaranya adalah Lions Club Indonesia, Leo Clubs Indonesia, Assosiasi Asuransi Umum Indonesia, Griya Yatim Dhuafa Indonesia, Sekolah Luar Biasa Ulaka Penca 29, Sekolah Luar Biasa Nasional 1, dan Sekolah Luar Biasa Nasional 10.

Dengan lebih dari 20 lagu CoComelon yang dikenalkan melalui pertunjukan ini, anak-anak dan keluarganya mendapatkan kesempatan untuk saling menghibur, berbagi kebahagiaan satu sama lain.

“Merupakan kebahagiaan bagi kami bisa berbagi keceriaan melalui acara CoComelon Sing-A-Long Live ini, terutama dengan teman-teman yang membutuhkan hiburan dan penyegaran di tengah tantangan kehidupan,” ungkap David Ananda, Managing Director Color Asia Live.

Berikut adalah beberapa potret keseruan mereka di sana. Seru banget ya, Ma, bisa menari dan belajar hal baru melalui lagu! CoComelon memang menjadi tren tidak hanya karena lagu-lagunya yang ear-catching, tetapi juga kontennya yang mengedukasi. 

Cocomelon x Color Asia Live Jakarta 2
Dok. Color Asia Live
Cocomelon x Color Asia Live Jakarta 3
Dok. Color Asia Live

Nah, Ma, itu dia sekilas artikel mengenai peran bernyanyi dan menari dalam meningkatkan kemampuan anak. Ayo, Ma, mari terus dukung ruang-ruang positif yang bisa memberi anak kesempatan untuk tumbuh dan berekspresi!

Share
Editorial Team