Perbandingan 5 Jam Masuk Sekolah yang Berbeda di Berbagai Negara di Dunia

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini menerbitkan Surat Edaran Nomor 58/PL03/Disdik yang mengatur jam efektif sekolah di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak hingga SMA. Dalam aturan tersebut, kegiatan belajar dimulai lebih pagi, yakni pukul 06.30 WIB, dan diberlakukan sistem lima hari sekolah.
Namun, kebijakan ini menuai banyak kritik. Ada kekhawatiran bahwa dengan jam masuk yang terlalu pagi, anak-anak jadi belum sempat sarapan dan berangkat dalam keadaaan tubuh mereka belum siap secara biologis.
Jika ditambah dengan beban pembelajaran konvensional yang panjang, hal ini bisa menyebabkan kelelahan kronis dan menurunnya konsentrasi belajar. Bagaimana pendapat Mama?
Menarik untuk kemudian kita melihat kebijakan jam masuk sekolah di negara lain. Pukul berapa mereka berangkat sekolah dan apa alasan di baliknya? Simak selengkapnya dalam artikel Popmama.com ini, ya!
1. Filipina

Di banyak sekolah di Filipina, sistem belajar dibagi menjadi dua shift. Ada yang dimulai sangat pagi, sekitar pukul enam hingga tujuh pagi, dan ada juga yang baru dimulai setelah waktu makan siang.
Seorang guru bercerita dalam sebuah artikel di majalah Connected Women bahwa ia harus mulai mempersiapkan hari sejak pukul empat pagi karena jadwal ganda ini.
Sistem dua shift ini sendiri diterapkan untuk mengatasi masalah kelebihan jumlah siswa dan keterbatasan ruang kelas akibat kondisi ekonomi.
Guru-guru di sana sering kali harus mengajar hingga 65 siswa dalam satu kelas, dan tidak jarang jumlah kursi atau meja tidak mencukupi untuk semua murid.
Menurut laporan dari Reuters, anak-anak dari keluarga yang mampu dapat bersekolah di institusi swasta yang dilengkapi dengan banyak fasilitas penunjang serta komputer.
Sementara itu, sekolah negeri di daerah pedesaan sering kali tidak memiliki listrik yang stabil, dan kegiatan belajar terkadang dilaksanakan di luar ruangan atau bahkan di tangga sekolah. Perbedaan fasilitas antara sekolah negeri dan swasta sangat mencolok.
Marie Van Skaik, seorang ibu asal Cincinnati, pernah mengenyam pendidikan di Filipina. Ia tumbuh di daerah yang cukup terpencil dan bersekolah di sebuah institusi di mana siswa dari kelas satu hingga enam belajar di dalam satu ruangan yang sama. Di dalam kelas, murid dibagi ke dalam beberapa kelompok berdasarkan kemampuan akademik.
Kelompok satu diisi oleh anak-anak yang cerdas, sementara kelompok enam merupakan siswa yang dianggap kurang baik secara akademis, dengan tingkatan yang bertahap di antaranya. Marie menganggap sistem ini bermanfaat karena membuat siswa tidak perlu bersaing dengan teman yang berada di tingkat kemampuan yang berbeda jauh.
Namun, ia juga mengatakan bahwa dirinya akan merasa sangat rendah diri jika ditempatkan di kelompok terbawah.
Beberapa mata pelajaran diajarkan dalam bahasa Inggris, sementara yang lainnya menggunakan bahasa Tagalog.
Setelah beberapa tahun, sebagian besar siswa memang mampu berbahasa Inggris, meskipun mereka jarang mempraktikkannya secara aktif.
2. Finlandia

Sistem pendidikan di Finlandia menempati peringkat ketiga terbaik di dunia. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak negara menjadikannya sebagai contoh.
Di Finlandia, jam sekolah umumnya dimulai antara pukul sembilan hingga sembilan empat puluh lima pagi. Siswa hanya menghabiskan waktu sekitar lima jam per hari di kelas dan hampir tidak pernah diberi pekerjaan rumah.
Guru-guru di Finlandia juga menghabiskan waktu yang relatif lebih singkat di sekolah dibandingkan dengan guru di negara lain. Meski begitu, kualitas pengajaran yang diberikan tetap tinggi.
Hal ini didukung oleh kebijakan bahwa setiap guru wajib memiliki gelar magister sebagai syarat mengajar. Menariknya, biaya pendidikan untuk meraih gelar tersebut sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah.
3. Rusia

Di Rusia, hari sekolah biasanya dimulai sekitar pukul 08.30 pagi dan berakhir antara pukul 13.00 hingga 14.00, tergantung pada jenjang pendidikan dan wilayah tempat siswa belajar.
Para siswa bersekolah lima hari dalam seminggu, meskipun beberapa dari mereka juga memiliki sesi belajar tambahan pada hari Sabtu.
Struktur pembelajaran diatur secara bertingkat. Anak-anak di sekolah dasar biasanya mengikuti sekitar empat mata pelajaran per hari.
Siswa sekolah menengah mengikuti lima hingga enam mata pelajaran, sedangkan siswa sekolah menengah atas bisa menjalani hingga tujuh mata pelajaran dalam sehari.
Setiap pelajaran berlangsung selama 40 hingga 45 menit dengan jeda singkat di antaranya.
Tahun ajaran di Rusia berlangsung dari 1 September hingga akhir Mei, dengan ujian akhir diadakan pada bulan Juni.
Para siswa juga mendapatkan waktu libur musiman, yaitu pada bulan November, Januari, dan Maret, serta libur musim panas yang panjang mulai pertengahan Juni hingga akhir Agustus.
Jika dibandingkan secara global, durasi hari sekolah di Rusia yang rata-rata sekitar enam jam tergolong sedang. Durasi ini lebih pendek dibandingkan dengan banyak negara di Asia, namun lebih panjang jika dibandingkan dengan negara seperti Brasil atau Finlandia.
4. Australia

Di Australia, hari sekolah biasanya dimulai antara pukul 08.30 hingga 09.00 pagi dan berakhir sekitar pukul 15.00 hingga 15.30, tergantung pada kebijakan masing-masing negara bagian dan sekolah.
Para siswa bersekolah dari Senin hingga Jumat, dengan jadwal harian yang terdiri atas lima hingga delapan mata pelajaran. Setiap pelajaran berlangsung antara 40 menit hingga satu jam.
Dalam satu hari, siswa menghabiskan waktu sekitar enam hingga enam setengah jam di sekolah, termasuk waktu istirahat.
Umumnya terdapat dua waktu istirahat, yaitu istirahat pagi dan waktu makan siang, yang keduanya diawasi oleh guru.
Waktu pembelajaran berbeda sedikit tergantung jenjang. Siswa sekolah dasar biasanya menerima sekitar 25 jam pelajaran per minggu, sementara siswa sekolah menengah menerima sekitar 27 jam.
Untuk mendukung keluarga yang kedua orang tuanya bekerja, pemerintah Australia juga menyediakan layanan Outside School Hours Care (OSHC) atau program penitipan anak di luar jam sekolah.
Program ini dimulai sejak pukul 07.00 pagi dan berlanjut hingga pukul 18.00 sore, dengan kegiatan terstruktur serta pengawasan yang memadai bagi anak-anak.
5. Jepang

Di Jepang, hari sekolah biasanya dimulai sekitar pukul 08.30 pagi dan berakhir antara pukul 15.00 hingga 16.00 sore, tergantung pada jenjang pendidikan dan kebijakan sekolah.
Siswa mengikuti enam mata pelajaran setiap hari, dengan durasi setiap kelas sekitar 45 hingga 50 menit. Di antara pelajaran, siswa mendapat waktu istirahat singkat.
Tahun ajaran dimulai pada bulan April dan berakhir pada bulan Maret tahun berikutnya. Kalender sekolah dibagi menjadi tiga semester, dengan masa libur musim panas sekitar enam minggu, serta libur musim dingin dan musim semi yang masing-masing berlangsung selama dua minggu.
Dulu, sekolah pada hari Sabtu merupakan hal umum, tetapi sekarang sebagian besar sekolah hanya beroperasi dari Senin hingga Jumat.
Meskipun begitu, ada beberapa sekolah yang masih mengadakan kelas tambahan pada hari Sabtu dalam kesempatan tertentu.
Salah satu hal yang khas dari sekolah di Jepang adalah penekanan pada tanggung jawab pribadi. Para siswa bertugas membersihkan ruang kelas mereka setiap hari dan juga membantu membagikan makan siang kepada teman-temannya.
Setelah jam sekolah selesai, banyak siswa mengikuti kegiatan klub atau ekstrakulikuler, yang bisa membuat mereka tetap berada di sekolah hingga pukul 17.00 atau bahkan 18.00, terutama di jenjang SMP dan SMA.
Wah, ternyata sangat berbeda-beda, ya jam masuk sekolah di negara lain dengan di Indonesia. Menurut Mama, yang mana yang lebih cocok untuk kita?