Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Polyphagia: Perasaan Lapar Secara Berlebih Tanda Masalah Serius

Anak sedang makan
Freepik/rawpixel.com

Sebagai Mama, kita tentu senang melihat anak makan dengan lahap. Namun, bagaimana jika nafsu makannya meningkat berlebihan dan sulit dikendalikan?

Kondisi ini dikenal sebagai polyphagia atau hyperphagia. Kondisi ini merupakan timbulnya rasa lapar yang muncul terus-menerus, bahkan setelah makan.

Meski sekilas terlihat seperti “anak doyan makan”, polyphagia bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai, mulai dari gangguan metabolisme hingga kondisi medis tertentu seperti diabetes.

Memahami gejala dan penyebab polyphagia sangat penting, karena deteksi dini dapat membantu Mama mengambil langkah tepat sebelum masalah berkembang lebih serius.

Oleh karena itu, Popmama.com telah merangkum informasi mengenai polyphagia, agar Mama bisa membedakan mana perilaku makan yang normal, dan mana yang memerlukan perhatian medis.

Apa Itu Polyphagia?

Anak memegang perut
Freepik

Polyphagia atau juga disebut hyperphagia, adalah istilah medis untuk rasa lapar yang ekstrem dan tak terkendali.

Hal ini merupakan gejala dari beberapa kondisi kesehatan tertentu. Makan seperti biasa tidak akan membuat seseorang yang mengalami polyphagia kenyang, kecuali dalam kasus gula darah rendah (hipoglikemia).

Makan berlebihan akibat rasa lapar ini mungkin atau mungkin tidak menyebabkan kenaikan berat badan, tergantung pada penyebab dasarnya. Dalam beberapa kasus, hal ini terkait dengan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Peningkatan rasa lapar adalah respons normal tubuh terhadap situasi seperti puasa atau olahraga berat. Namun, rasa lapar yang intens dan tidak terpuaskan seperti polyphagia sering menjadi tanda serius kondisi kesehatan yang memerlukan pengobatan medis, seperti diabetes.

Penyebab Terjadinya Polyphagia

Ilustrasi orang dengan gula darah tinggi
Freepik/xb100

Penyebab polyphagia atau rasa lapar berlebihan dapat disebabkan oleh beberapa kondisi. Berikut adalah penyebab terjadinya poluphagia:

  • Diabetes: Saat tubuh tidak bisa mengolah gula darah dengan baik karena kekurangan atau resistensi insulin, sel-sel tubuh kekurangan energi. Tubuh pun memberikan sinyal lapar terus-menerus agar mendapatkan energi dari makanan.

  • Hipertiroidisme: Kondisi di mana kelenjar tiroid terlalu aktif menghasilkan hormon tiroid berlebih, meningkatkan metabolisme tubuh secara signifikan. Hal ini menyebabkan peningkatan nafsu makan karena tubuh membakar energi lebih cepat.

  • Sindrom pramenstruasi (PMS): Perubahan hormon sebelum menstruasi bisa meningkatkan nafsu makan, terutama keinginan mengonsumsi karbohidrat dan lemak.

  • Kurang tidur dan stres: Keduanya bisa mengacaukan hormon pengatur lapar sehingga rasa lapar jadi berlebihan.
  • Hipoglikemia: Gula darah yang terlalu rendah juga bisa memicu rasa lapar berlebihan sebagai respon tubuh agar gula darah kembali normal.

  • Malnutrisi: Seseorang yang mengalami kekurangan gizi, memiliki pola makan yang tidak baik, dan kondisi seperti tubuh kesulitan menyerap cukup nutrisi dari makanan bisa mengalami polyphagia.

Jadi, polyphagia adalah tanda bahwa ada masalah di tubuh yang membuat rasa lapar menjadi tidak tertahankan, seperti gangguan metabolisme akibat diabetes atau hipertiroid, gangguan gula darah, atau faktor psikologis lainnya.

Penting untuk periksakan kondisi ini ke dokter agar penyebabnya diketahui dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Mengobati Poliphagia

Anak diobati oleh dokter
Freepik

Cara mengobati polyphagia adalah dengan mengatasi penyebab utamanya, karena polyphagia sendiri adalah gejala dari masalah kesehatan lain. Berikut beberapa cara mengobatinya:

  1. Pengobatan Diabetes: Jika polyphagia disebabkan oleh diabetes, penting untuk mengontrol gula darah dengan obat-obatan yang diresepkan dokter, seperti insulin atau obat oral, serta menjaga pola makan dan gaya hidup sehat.

  2. Mengatasi Hipertiroidisme: Jika penyebabnya adalah tiroid yang terlalu aktif, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan untuk menurunkan produksi hormon tiroid, atau tindakan lain sesuai kondisi.

  3. Perubahan Pola Makan: Mengonsumsi makanan seimbang yang kaya serat dan protein, serta menghindari makanan tinggi gula dapat membantu mengontrol rasa lapar.

  4. Manajemen Stres dan Tidur: Mengelola stres dan mendapatkan tidur cukup dapat membantu mengatur hormon lapar seperti ghrelin dan leptin.

  5. Konsultasi Medis: Selalu konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis tepat dan pengobatan yang sesuai, terutama jika polyphagia terjadi bersamaan dengan gejala lain seperti penurunan berat badan atau sering buang air kecil.

Jadi, pengobatan polyphagia tergantung pada penyebabnya dan melibatkan pengelolaan kondisi medis utama serta perubahan gaya hidup yang sehat agar rasa lapar berlebihan dapat dikendalikan dengan baik.

Sebagai penutup, sangat penting bagi Mama untuk memahami bahwa rasa lapar yang berlebihan bukanlah hal biasa dan bisa menjadi sinyal adanya gangguan kesehatan yang memerlukan perhatian.

Mama dianjurkan untuk selalu memperhatikan perubahan pola makan dan rasa lapar, serta melakukan konsultasi dengan tenaga medis bila mengalami gejala ini.

Semoga informasi ini dapat membantu Mama lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan keluarga tercinta.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Kisah Nu'aiman bin Amr, Sahabat Rasulullah yang Usil dan bikin Ketawa

17 Des 2025, 18:05 WIBBig Kid