“Di era musim hujan ini, maka yang bisa lakukan sebagai orangtua untuk meminimalisir penularan campak, pertama adalah memenuhi nutrisi yang diberikan kepada anak,” kata dr. Isvarani Devana Irawan, Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak di RSIA Bina Medika saat sesi Popmama Talk edisi Oktober 2025.
Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak agar Terhindar Campak, Ini Kata Dokter

- Pastikan anak mendapat asupan karbohidrat, protein, lemak sehat, sayuran, serta vitamin dan mineral agar tubuhnya kuat menghadapi perubahan cuaca dan ancaman virus.
- Tidur yang cukup menjadi kunci penting dalam menjaga sistem imun anak. Anak yang kurang tidur cenderung lebih mudah sakit karena tubuhnya tidak mendapat kesempatan untuk melakukan pemulihan.
- Kebersihan tangan sering kali menjadi faktor utama.
Perubahan cuaca yang tidak menentu membuat tubuh anak lebih rentan terserang penyakit.
Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah campak. Penyakit ini kerap dianggap sepele tetapi bisa menimbulkan gejala serius dan komplikasi jika daya tahan tubuh anak lemah.
Oleh karena itu, menjaga imunitas si Kecil menjadi langkah penting agar anak tetap sehat dan terlindungi. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan orangtua untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Selain vaksin, berikut Popmama.com siap membahas cara meningkatkan daya tahan tubuh anak agar terhindar campak menurut Dokter Spesialis Anak.
1. Penuhi kebutuhan nutrisi anak dengan gizi seimbang

Salah satu langkah utama untuk menjaga daya tahan tubuh anak agar terhindar dari campak adalah dengan memastikan kebutuhan nutrisinya terpenuhi.
Anak membutuhkan asupan karbohidrat, protein, lemak sehat, sayuran, serta vitamin dan mineral agar tubuhnya kuat menghadapi perubahan cuaca dan ancaman virus.
“Seperti memastikan porsi makan anak bergizi seimbang, berisi karbohidrat, protein, lemak, sayur, semuanya harus ada. Multivitaminnya juga harus dilengkapi, khususnya bagi anak yang makannya kurang,” lanjutnya.
Jika pola makan anak lengkap dan seimbang, sistem imun akan bekerja lebih optimal. Namun, di sisi lain, tidak semua anak bisa dengan mudah mengonsumsi makanan bergizi sesuai porsinya.
Dalam kondisi seperti ini, orangtua bisa memberikan tambahan multivitamin sebagai pelengkap, terutama bagi anak yang makannya cenderung pilih-pilih alias picky eater.
Dengan nutrisi dan vitamin yang memadai, tubuh anak akan lebih cepat membentuk perlindungan untuk melawan virus yang masuk, termasuk virus campak.
“Kalau nutrisinya bagus, multivitaminnya masuk, jika nanti virus masuk ke dalam tubuh anak, badan akan lebih mudah membentuk perlindungan untuk melawan virus,” sambungnya.
2. Pastikan anak mendapat istirahat yang cukup

Tidur yang cukup menjadi salah satu kunci penting dalam menjaga sistem imun anak. Saat anak beristirahat dengan baik, metabolisme tubuh bekerja lebih optimal, sehingga mampu melawan virus yang masuk ke dalam tubuh.
Sebaliknya, anak yang kurang tidur cenderung lebih mudah sakit karena tubuhnya tidak mendapat kesempatan untuk melakukan pemulihan. Orangtua bisa membantu dengan mengatur jadwal tidur yang teratur sesuai usia anak.
Misalnya, balita biasanya membutuhkan 10–13 jam tidur per hari, sementara anak usia sekolah membutuhkan sekitar 9–11 jam.
Menciptakan suasana tidur yang nyaman, seperti mengurangi penggunaan gadget sebelum tidur dan menjaga ruangan tetap tenang, juga dapat membantu kualitas istirahat si Kecil.
“Istirahat yang cukup. Anak dengan istirahat yang cukup mempunyai memetabolisme yang lebih baik, sehingga bisa melawan virus yang masuk ke dalam tubuh,” jelas dr. Isvarani Devana Irawan Sp.A.
3. Ajarkan anak membiasakan cuci tangan

Kebersihan tangan menjadi faktor utama dalam mencegah penularan berbagai penyakit menular, termasuk campak. Penting untuk membiasakan anak mencuci tangan secara rutin, baik sebelum makan maupun setelah beraktivitas.
Dengan mencuci tangan, virus atau kuman yang kemungkinan besar menempel bisa hilang, sehingga tidak masuk ke tubuh. Anak yang sudah berusia di atas satu tahun bisa mulai diajarkan cara mencuci tangan dengan benar.
Orangtua perlu memberi contoh secara konsisten sekaligus mengingatkan anak. Jika kebiasaan ini dilakukan sejak dini, anak akan terbiasa menjaga kebersihan dirinya sendiri dan risiko terkena campak pun bisa diminimalkan.
“Cuci tangan rutin pada anak. Ingatkan sebelum makan hingga setelah beraktivitas. Anak di atas satu tahun ke atas bisa kita ajarkan mencuci tangan dengan baik dan mengeringkan tangan sendiri. Tugas kita sebagai papa mama adalah untuk mengingatkan terus,” ungkap dr. Isvarani Devana Irawan Sp.A.
4. Gunakan masker sebagai perlindungan tambahan

Selain menjaga kebersihan, penggunaan masker juga bisa menjadi langkah preventif terhindar dari penyebaran virus campak. Anak harap menggunakan masker ketika ada anggota keluarga yang sedang sakit.
Masker bukan hanya melindungi anak dari paparan virus, tetapi juga membantu membentuk kebiasaan hidup sehat sejak kecil.
Meski terkadang anak merasa tidak nyaman, orangtua dapat memilih masker yang sesuai dengan ukuran wajah mereka agar lebih mudah digunakan. Dengan begitu, anak bisa lebih terlindungi, terutama di musim pancaroba saat risiko penyakit menular meningkat.
“Anak di atas dua tahun sudah bisa menggunakan masker, sehingga jika ada yang sakit di rumah, ada baiknya menggunakan masker untuk melindungi anggota keluarga lain yang usianya di bawah itu,” pungkas dr. Isvarani Devana Irawan Sp.A.
Demikian informasi seputar cara meningkatkan daya tahan tubuh anak agar terhindar campak berdasarkan penjelasan Dokter Spesialis Anak.
Langkah sederhana di atas tidak hanya memperkuat daya tahan tubuh anak, tetapi juga membantu membentuk kebiasaan hidup sehat yang bermanfaat hingga anak dewasa.
POPMAMA TALK OKTOBER 2025 - dr. Isvarani Devana Irawan Sp.A
Spesialis Anak di RSIA Bina Medika
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana
Script - Sania Chandra Nurfitriana
Social Media - Irma Erdiyanti
Photographer - Hari Firmanto
Videographer - Hari Firmanto



















