Bolehkah Papa Mencium Bibir Anak Perempuan yang Sudah Remaja?

Mencium bibir anak perempuan yang sudah remaja masih memiliki banyak perdebatan

23 Mei 2024

Bolehkah Papa Mencium Bibir Anak Perempuan Sudah Remaja
Pexels/Orlando Allo

Kedekatan antara Papa dan anak perempuan sering kali menjadi titik fokus pembahasan yang sensitif dalam masyarakat. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai batasan-batasan dalam ekspresi kasih sayang di antara keduanya, terutama ketika anak perempuan telah dewasa.

Salah satu topik yang kontroversial adalah apakah Papa boleh mencium bibir anak perempuannya saat sudah menginjak usia remaja.

Tindakan mencium bibir antara ayah dan anak perempuan telah menimbulkan beragam pandangan, budaya, dan norma-norma pribadi. Di beberapa budaya, ini dianggap sebagai tindakan yang tidak pantas atau bahkan tabu, sementara di tempat lain, tindakan tersebut dianggap sebagai ekspresi kasih sayang dan keintiman yang normal

Namun, perlu diingat bahwa hal tersebut sebenarnya dapat dikembalikan pada keluarga masing-masing. Bagaimana orangtua menanggapi hal tersebut.

Apakah setuju dengan pendapat bahwa hal tersebut merupakan hal yang wajar dan ditujukan sebagai bentuk kasih sayang. Menganggap bahwa tindakan tersebut merupakan hal yang tabu. Atau sengaja tidak melakukan hal-hal tersebut demi maksud dan tujuan tertentu.

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar bolehkah Papa mencium bibir anak perempuan yang sudah remaja? 

1. Sampai usia berapa Papa boleh mencium anak perempuannya?

1. Sampai usia berapa Papa boleh mencium anak perempuannya
Freepik

Mencium bibir anak, merupakan salah satu bentuk ekspresi dan kasih sayang yang dapat dilakukan setiap orangtua pada anaknya. Namun, ternyata ada anggapan bahwa sebaiknya hal tersebut hanya dilakukan hanya saat anak masih kecil dan belum menginjak usia remaja. Hal tersebut dilakukan demi tujuan untuk mengajarkan anak tentang apa itu privasi yang harus ia jaga.

Menanggapi hal ini, seorang Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi, mengatakan bahwa hal tersebut sebenarnya menjadi perdebatan.

“Ada yang memperbolehkan karena itu sebagai bentuk kasih sayang orangtua ke anak, dan dijelaskan bahwa yang boleh melakukan itu orangtua dan saat masih kecil saja. Tetapi, di satu sisi, cium bibir anak tidak diperbolehkan karena bisa membuat anak bingung mengenai batasan privasi si anak,” jelasnya.

Sebagai orangtua, Papa juga harus mengajarkan bagian tubuh mana yang tidak boleh di pegang dan harus dijaga dari orang sembarangan. Namun, mengenai boleh atau tidaknya mencium anak saat usianya sudah diatas 5 tahun sebenarnya tergantung dari kebijakan setiap keluarga, tetapi Ikhsan tetap tidak menyarankan hal tersebut.

“Kalaupun ingin mencium bibir anak, sebaiknya tidak dilakukan di atas 5 tahun. Karena, orangtua juga perlu mengajarkan batasan privasi kepada anak,” ujar Ikhsan. 

2. Dampak positif tidak mencium bibir anak perempuan saat remaja

2. Dampak positif tidak mencium bibir anak perempuan saat remaja
Freepik/our-team

Ternyata, dengan tidak mencium bibir anak perempuan saat usianya sudah mencapai remaja. Papa dapat memberikan dampak yang sangat positifi untuk kehidupannya telak. Dampak tersebut adalah Papa dapat mengajarkan tentang apa itu privasi kepadanya secara tidak langsung. Anak tidak akan menganggap bahwa ciuman merupakan hal yang normal dan dapat diberikan oleh siapapun. Papa juga dapat mengajarkan tentang bagian anggota tubuh lain yang harus anak jaga. Dengan demikian, anak Papa akan terhindar dari risiko terkena pelecehan seksual karena pengetahuan dasar tersebut.

3. Hukum mencium bibir anak perempuan dalam Islam

3. Hukum mencium bibir anak perempuan dalam Islam
Unsplash/Lauren Lulu Taylor

Pada dasarnya, hukum mencium anak perempuan yang sudah dewasa dalam islam boleh-boleh saja. Hal ini karena anak dan ayah merupakan mahram. Bahkan hal ayah mencium anak perempuannya yang dewasa pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam terhadap putri beliau, Fatimah.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Aisyah, beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

"Aku tidak pernah melihat seseorang yang mirip dengan Rasulullah dalam masalah akhlak, dalam memberi petunjuk, dan dalam berdalil, melebihi Fatimah, semoga Allah memuliakan wajahnya. Jika Fatimah datang menemui Rasulullah, maka Rasulullah pun berdiri meraih tangannya, menciumnya dan mendudukkannya di tempat duduknya. Dan jika Rasulullah datang menemuinya, maka Fatimah pun meraih tangan beliau, menciumnya dan mendudukkannya di tempat duduknya". (HR. Abu Daud)

Abu Bakar Ash-Shiddiq juga sering mencium putri beliau, Aisyah Radhiyallahu'anha. Dalam hadits dari Al-Barra' bin 'Adzib Radhiyallahu'anhu:

"Aku masuk ke rumahnya Abu Bakar bersama beliau. Ketika itu, ada putri beliau, Aisyah sedang berbaring di tempat tidur karena sakit demam. Maka aku melihat Abu Bakar mencium pipinya Aisyah dan Abu Bakar berkata : bagaimana kabarmu wahai putriku?" (HR. Al-Bukhari).

Hadits tersebut adalah dasar, bahwa seorang ayah boleh mencium putrinya walau sudah dewasa, ataupun sebaliknya, anak gadis mencium ayahnya. Walaupun hal mencium anak yang sudah dewasa ini tidak dilarang alias boleh hukumnya dalam islam, tapi ingat bahwa ada juga pengecualiannya. Yaitu, ayah tidak boleh mencium di bibir putrinya, karena ini khusus untuk suami atau istri.

Ibnu Muflih rahimahullah mengatakan:

"Namun tidak boleh sama sekali mencium (para wanita yang merupakan mahram) di bibir mereka. Hendaknya mencium kening atau kepala mereka". (Al-Adabus Syar’iyyah).

Selain itu, apabila disaat mencium anak gadis ada potensi timbulnya fitnah atau godaan syahwat, maka hukumnya berubah menjadi haram.

Itulah informasi terkait pertanyaan bolehkah Papa mencium bibir anak perempuan yang sudah remaja?

Semoga informasi tersebut dapat memberikan Papa jawaban atas pertanyaan tersebut. Dalam konteks ini, penting untuk menyoroti pentingnya kenyamanan dalam interaksi antara Papa dan anak perempuannya.

Komunikasi terbuka dan penghargaan terhadap perasaan masing-masing pihak sangatlah penting untuk memastikan bahwa hubungan tersebut tetap sehat dan bermakna. 

Dengan demikian, pembahasan tentang apakah Papa boleh mencium bibir anak perempuannya saat sudah dewasa adalah topik yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor budaya dan pribadi. Penting bagi setiap anggota keluarga saling menghormati batasan pribadi mereka sendiri serta memperlakukan satu sama lain dengan rasa hormat dan pengertian.

Baca juga:

The Latest