Hati-Hati, Ini Dampak Terjadinya Tanah Longsor bagi Lingkungan

Tidaknya pada masyarakat, tanah longsor juga berdampak pada lingkungan

10 November 2021

Hati-Hati, Ini Dampak Terjadi Tanah Longsor bagi Lingkungan
Unsplash/wolfgang_hasselmann

Di Indonesia bencana alam tanah longsor sering kali terjadi, selain gempa bumi, banjir, hingga kekeringan.

Tanah longsor merupakan suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tahan dari berbagai tipe dan jenis, misalnya jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar, ataupun percampuran keduanya, yang keluar dari lereng.

Lantas, apa saja yang menjadi faktor penyebab terjadinya tanah longsor?

Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor, salah satunya perubahan iklim atau cuaca. Bentuk permukaan bumi di Indonesia yang memiliki banyak pegunungan juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya tanah longsor.

Selain itu, tanah longsor juga dipicu oleh kurangnya jumlah pohon pada lahan kosong dan gempa bumi berkekuatan besar.

Bencana alam tanah longsor termasuk ke dalam bencana hidrometeorologi. Sebab, bencana alam tersebut terjadi karena akibat dari parameter-parameter meteorologi atau dipengaruhi oleh angin, curah hujan, kelembapan, dan temperatur.

Terjadinya tanah longsor menimbulkan beberapa dampak. Tidaknya pada manusia, seperti kehilangan nyawa dan tempat tinggal, lingkungan juga ikut terkena dampaknya akibat terjadinya tanah longsor.

Kali ini, Popmama.com telah merangkum dampak terjadinya tanah longsor bagi lingkungan yang harus diketahui oleh anak, Ma. Yuk, disimak!

1. Kerusakan

1. Kerusakan
Unsplash/magict1911

Tidak diragukan lagi, bencana alam tanah longsor akan menimbulkan berbagai kerusakan. Kerusakan-kerusakan tersebut dapat merugikan masyarakat, lho.

Adapun kerusakan yang timbul akibat terjadinya tanah longsor adalah sebagai berikut.

1. Lahan pertanian

Apabila lahan pertanian terkena longsor, hal tersebut dapat merugikan para petani karena lahan pertanian tidak akan bisa ditanami lagi dalam kurun waktu yang tidak dapat dipastikan.

2. Jalur transportasi

Ada dua kemungkinan yang dapat terjadi dari dampak terjadinya tanah longsor, yaitu tanah longsor yang menutupi jalur transportasi dan tanah longsor yang menyebabkan jalanan atau jalur transportasi menjadi ambles.

Keduanya dapat menghambat mobilitas masyarakat. Apalagi, jika jalur tersebut memang jalur umum yang sering digunakan para pengemudi ransportasi.

3. Infrastruktur

Tidak hanya rumah yang dijadikan tempat tinggal, tetapi segala infrastruktur di pemukiman juga ikut rusak. Pemukiman masyarakat akan mengalami kerusakan sesuai dengan seberapa parah tanah longsor itu terjadi.

\Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan, jika tanah longsor yang terjadi cukup parah, tidak hanya infrastruktur pemukiman saja, sarana kesehatan dan pendidikan juga bisa mengalami kerusakan.

Editors' Pick

2. Terhambatnya kegiatan ekonomi

2. Terhambat kegiatan ekonomi
Pexels/karolina-grabowska

Adanya bencana alam tanah longsor dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Hal tersebut masih bisa berkaitan dengan jalur transportasi dan lahan partanian yang rusak.

Apabila jalur transportasi rusak karena tanah longsor, mobilitas masyarakat akan sangat terganggu, aktivitas ekonomi pun terhambat.

Lahan pertanian yang seharusnya dapat ditanami atau bahkan dipanen, menjadi tidak bisa ditanami atau dipanen karena tanah longsor yang menyerang lahan. Sehingga, perekonomian para petani ikut terhambat.

Selain itu, orang-orang di luar daerah yang mengalami tanah longsor, tidak bisa mendapatkan kebutuhannya karena infrastruktur yang rusak akibat tanah longsor.

Sumber mata pencaharian masyarakat tersendat atau bahkan hilang dan alur perekonomian menjadi terputus. Hal tersebut akan sangat merugikan berbagai pihak.

3. Pencemaran air

3. Pencemaran air
Freepik

Tanah longsor juga berdampak pada air. Sumber-sumber air yang berasal dari mata air di sungai akan mengalami pencemaran karena tanah yang longsor tersebut berisiko membawa sedimen yang dapat menurunkan kualitas air.

Tidak hanya itu, tanah yang longsor juga dapat membawa bahan kimia logam yang berbahaya. Warna pada air yang seharusnya bening, akan berubah menjadi kotor dan keruh. Air menjadi tidak layak pakai.

Apabila digunakan oleh manusia, kesehatan akan terganggu. Hewan-hewan dan tumbuhan pun akan mengalami gangguan kesehatan karena air yang tercemar akibat tanah longsor tersebut.

4. Munculnya berbagai jenis penyakit

4. Muncul berbagai jenis penyakit
Unsplash/cdc

Sama seperti bencana alam lainnya, tanah longsor juga dapat memicu timbulnya berbagai bibit penyakit.

Penyakit yang muncul pasca terjadinya bencana alam umumnya dipengaruhi oleh faktor lingkungan pengungsian.

Apabila tanah longsor merusak pemukiman masyarakat, mau tidak mau masyarakat harus mengungsi ke tempat pengungsian. Di dalam pengungsian, tidak semua masyarakat memiliki daya tahan tubuh kuat. Siapa pun bisa terkena penyakit, baik yang ringan hingga yang berat.

Hal tersebut memungkinkan adanya penularan dari satu orang ke orang yang lain. Sehingga, muncullah bibit-bibit penyakit yang beragam.

5. Keselamatan masyarakat sekitar terancam

5. Keselamatan masyarakat sekitar terancam
Pexels/cdc-library

Tidaknya kesehatan, tetapi keselamatan masyarakat sekitar juga terancam.

Bencana alam tanah longsor ini bisa saja terjadi lebih dari satu kali, meskipun telah terjadi sebelumnya. Sehingga, memungkinkan melebarnya tanah yang longsor.

Hal tersebut dapat mengancam keselamatan masyarakat apabila sedang melintas atau memeriksa di sekitar daerah yang longsor.

Selain itu, mengungsi di pengungsian juga bisa mengancam keselamatan karena ada banyak penyakit yang tersebar di tempat pengungsian.

Meski begitu, biasanya masyarakat rawan bencana sudah paham terkait cuaca dan tanda-tanda hujan lebat yang dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor, sehingga masyarakat dapat mengatasinya jika terjadi tanah longsor.

Itulah dampak terjadinya tanah longsor bagi lingkungan yang harus diketahui, Ma. Untuk menanggulanginya, dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti menanam pohon di lahan kosong, tidak menebang pohon di lereng gunung, membuat terasering, hingga tidak membangun pemukiman di bawah lereng gunung atau tebing.

Baca juga:

The Latest