Akibat Mutasi Gen, Anak 2 Tahun Ini Mengalami Parkinson & Alzeimer
Tumbuh kembangnya terhenti, Ma.
8 Desember 2018

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua orangtua tentu akan memberikan segala hal terbaik untuk anaknya. Namun bagi Deborah dan Antoine Vauclare, itu termasuk memberikan pengobatan terbaik bagi putra mereka, Léo, yang sejak usia 1 tahun terkena parkinson dan alzheimer.
Menurut Deborah dan Antoine, mereka sedang berpacu dengan waktu untuk menemukan pengobatan terbaik dan tercepat untuk Léo.
Ketika anak lain seusia Léo sedang mengalami kemajuan tumbuh kembang, Léo justru mengalami kemunduran.
Kemampuan berbicaranya justru menurun, dan Léo kini hanya bisa merangkak, padahal sebelumnya ia sudah bisa berjalan.
Pada sebuah wawancara ekslusif dengan New York Post, orangtua Leo mengatakan mereka tahu ada yang salah dengan Léo sejak ia masih 1 tahun.
Dugaan itu benar, kini Léo dinyatakan mengalami Infantile Neuroaxonal Dystrophy (INAD), sebuah penyakit fatal yang membuatnya seperti mengalami parkinson dan alzheimer anak.
Untuk meningkatkan kewaspadaan Mama akan penyakit langka ini, mari simak kisah pilu Léo berikut ini.
1. Tumbuh kembangnya terhenti
Deborah, ibu Léo, yang berasal dari New York mengatakan kepada The New York Post kalau ia bertemu Antoine pada 2010 di Paris. Antoine yang memang asli Perancis itu kemudian menikahi Deborah dan pada April 2016 lahirlah Léo.
Baik Deborah maupun Antoine tidak tahu kalau satu dari mereka membawa copy dari gen yang kurang baik, hingga kemudian menyebabkan Léo terkena penyakit yang cukup berbahaya.
Sejak baru lahir, Léo adalah bayi yang aktif dan ceria, ia juga cerdas dan tumbuh kembangnya sangat baik. Namun tiba-tiba semua berubah. Tumbuh kembang Léo terhenti ketika umurnya sekitar 1 tahun, sebuah masa di mana ia proses belajar jalannya tertunda.
“Kami kira ia akan bisa berjalan ketika ulang tahun pertama, namun itu tertunda sampai usia 14 bulan, ketika ia bisa berjalan dengan sendirinya. Léo bisa berjalan 5 atau 6 langkah, kemudian ia terjatuh. Namun ketika ia masih melakukan proses belajar berjalan ini sampai usianya 18 bulan, kami mulai khawatir,” jelas Deborah pada The Post.
Saat mereka berkonsultasi ke dokter, Léo didiagnosis mengalami keterlambatan pertumbuhan secara umum. Dengan kata lain, Léo butuh waktu lebih panjang untuk mencapai milestone tertentu dibanding anak lain.
Yang Léo alami pun semakin buruk, tiba-tiba ia berhenti berbicara dan mulai kembali merangkak. Yakin ada yang tak beres dengan putranya, Deborah dan Antoine pun membawa Léo ke pakar genetik.
Editors' Pick
2. Diagnosis INAD
Setelah berkonsultasi dengan pakar genetik dan melakukan serangkaian tes panjang, akhirnya pada Juni 2018 kemarin Léo didiagnosis mengalami INAD atau Infantile Neuroaxonal Dystrophy.
Menurut Genetic Home Reference, INAD disebabkan oleh mutasi gen PLA2G6, yang memberi instruksi untuk menghasilkan enxim yang memecah zat besi dan beberapa jenis lemak (phospholipids).
Metabolisme phospholipids dan zat besi menjaga sel membran berfungsi dengan baik.
Gejalanya mulai timbul ketika anak berusia 6 sampai 18 bulan.
Penderita INAD seperti Léo akan mengalami keterlambatan tumbuh kembang, termasuk merangkak dan berbicara.
Bahkan pada beberapa kasus yang parah, anak bisa kehilangan segala kemampuan yang sudah ia kuasai.
Menurut Genetic Home Reference, anak yang mengalami INAD awalnya akan mengalami otot-otot melemah, yang kemudian menjadi kaku.