Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Gigi Taring Anak Mama Datar? Ketahui, Ini Tanda Adanya Gangguan Tidur

Bruxism pada Anak
Pinterest.com/Health & Nutrients

Ma, apakah Mama menyadari jika gigi taring si Kecil terlihat datar? Hal ini bisa jadi tanda bahwa si Kecil mengalami gangguan tidur yang sering tidak disadari.

Banyak anak menggertakkan gigi saat tidur, kondisi yang dikenal sebagai bruxism yang dapat menyebabkan gigi taring menjadi lebih datar dari biasanya.

Menggertakkan gigi saat tidur bukan sekadar kebiasaan biasa. Kondisi ini bisa menandakan adanya gangguan tidur seperti sleep apnea, stres berlebih, atau gangguan lainnya yang memengaruhi kualitas tidur anak.

Jika dibiarkan, gigi yang terus-menerus bergesekan dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan masalah kesehatan lainnya, seperti nyeri rahang dan gangguan pada sendi mulut.

Dalam artikel ini, Popmama.com akan mengenalkan tanda-tanda gangguan tidur yang berhubungan dengan kondisi gigi taring datar pada anak dan penyebabnya. Mari kita pelajari bersama demi kenyamanan dan kesehatan si Kecil setiap malam.

Apa Itu Bruxism?

Anak menunjukkan giginya
Freepik/pvproductions

Bruxism pada anak adalah kebiasaan menggeretakkan atau menggesekkan gigi secara tidak sadar, biasanya terjadi saat tidur.

Kondisi ini cukup umum terjadi pada anak-anak, terutama saat gigi mereka sedang tumbuh, dan bisa hilang dengan sendirinya saat anak memasuki masa remaja.

Namun, kebiasaan ini terkadang dipicu oleh stres, kecemasan, atau kondisi medis tertentu seperti susunan gigi yang tidak normal, ADHD, alergi, dan infeksi cacing kremi.

Bruxism pada anak jika tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan gigi dan nyeri rahang, bahkan bisa mengganggu kualitas tidur dan aktivitas sehari-hari anak.

Oleh karena itu, bila Mama melihat anak memiliki gejala seperti ini, sebaiknya konsultasikan ke dokter gigi anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab bruxism pada anak selain stres dan kecemasan juga bisa berkaitan dengan faktor genetik (orang tua yang punya kebiasaan serupa), gangguan tidur, dan faktor fisik seperti pertumbuhan gigi atau masalah susunan gigi.

Penyebab Gangguan Tidur pada Anak yang Mengakibatkan Bruxism

Anak sedang mengalami gangguan tidur
Freepik

Penyebab gangguan tidur pada anak yang mengalami bruxism umumnya terkait dengan beberapa faktor berikut yang memengaruhi kualitas dan pola tidurnya:

  1. Stres dan kecemasan
    Anak yang mengalami stres atau kecemasan, baik karena sekolah, masalah sosial, perubahan lingkungan, atau bahkan bullying, sering menggertakkan gigi saat tidur sebagai bentuk pelepasan ketegangan. Kondisi ini bisa menyebabkan anak sulit tidur nyenyak dan sering terbangun tiba-tiba.

  2. Gangguan tidur lainnya
    Bruxism pada anak seringkali terjadi bersamaan dengan gangguan tidur, seperti sleep apnea (henti napas saat tidur), sleep paralysis (ketindihan), dan mendengkur. Gangguan ini dapat mengganggu pernapasan dan kenyamanan tidur, sehingga anak menjadi kurang pulas.

  3. Suara gemeretak gigi
    Suara gaduh akibat menggertakkan gigi dapat mengganggu tidur anak maupun orang di sekitarnya, membuat tidur menjadi terputus-putus dan tidak berkualitas.

  4. Ketidaksejajaran gigi
    Pada anak dengan posisi gigi yang tidak sejajar, rahang akan terus bergerak mencari posisi nyaman yang dapat menimbulkan ketegangan otot saat tidur, menyebabkan gangguan tidur.

  5. Pertumbuhan gigi
    Ketidaknyamanan akibat tumbuh gigi juga membuat anak gelisah dan mudah terbangun saat tidur, memicu aktivitas menggertakkan gigi.

  6. Faktor neurologis dan obat-obatan
    Beberapa kondisi medis seperti gangguan neurologis atau efek samping obat-obatan tertentu (misalnya obat untuk ADHD atau antidepresan) dapat meningkatkan risiko gangguan tidur sekaligus memicu bruxism pada anak.

Singkatnya, gangguan tidur pada anak yang mengalami bruxism biasanya disebabkan oleh stres emosional, gangguan pernapasan saat tidur, ketidaknyamanan fisik seperti tumbuh gigi dan susunan gigi tidak rapi, serta faktor medis lain yang memengaruhi kontrol otot rahang dan saraf.

Cara Mengatasi Gangguan Tidur pada Anak

Ruang tidur yang nyaman
Pexels.com/cottonbro studio

Berikut ini beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi gangguan tidur pada anak yang menyebabkan bruxism (menggertakkan gigi saat tidur):

  1. Gunakan night guard atau pelindung gigi
    Night guard adalah alat pelindung khusus yang dipakai saat tidur untuk melindungi gigi anak dari kerusakan akibat gesekan dan tekanan ketika menggertakkan gigi. Penggunaannya sebaiknya atas rekomendasi dan pembuatan khusus oleh dokter gigi agar sesuai dan nyaman dipakai anak.

  2. Kelola dan kurangi stres anak
    Stres dan kecemasan sering menjadi pemicu bruxism. Mama bisa membantu anak mengelola stres dengan menciptakan rutinitas tidur yang menenangkan, seperti membaca buku pengantar tidur, bercengkerama hangat, latihan pernapasan atau teknik relaksasi sederhana.

  3. Perbaiki pola tidur anak
    Pastikan anak memiliki pola tidur yang teratur dan cukup durasi tidurnya. Kurangi gangguan seperti suara bising dan cahaya terang di kamar saat tidur. Hindari penggunaan gadget satu jam sebelum tidur agar otak dan tubuh anak rileks.

  4. Atur pola makan yang sehat
    Hindari makanan atau minuman mengandung kafein seperti cokelat atau soda, terutama sore dan malam hari. Pastikan anak makan makanan kaya kalsium dan magnesium (sayuran hijau, kacang-kacangan, susu) yang membantu mengendurkan otot rahang.

  5. Kompres dan relaksasi otot rahang
    Jika anak sudah merasa nyeri di rahang akibat bruxism, kompres hangat atau dingin dapat membantu mengendurkan otot dan mengurangi rasa sakit.

  6. Konsultasi ke dokter gigi
    Jika bruxism frekuensinya sering, menyebabkan sakit atau merusak gigi, konsultasi dokter gigi penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan khusus.

  7. Olahraga dan aktivitas fisik
    Olahraga teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan produksi hormon endorfin yang membuat tubuh lebih rileks dan tidur lebih nyenyak.

Pendekatan ini diharapkan membantu anak tidur lebih nyaman dan mengurangi kebiasaan menggertakkan gigi yang mengganggu.

Nah Ma, itu dia yang menyebabkan gigi anak datar. Mama harus segera menyadari dan menangani gangguan ini agar si Kecil tumbuh dengan optimal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

10 Rekomendasi Merek Suplemen Zat Besi Anak

18 Des 2025, 17:29 WIBKid