Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Cara Mengatasi Pupafobia, Fobia Boneka pada Anak

Pexels/Polesie Toys
Pexels/Polesie Toys

Bagi sebagian anak, boneka adalah mainan yang menyenangkan. Bahkan banyak anak yang memiliki boneka kesayangan yang dibawa ke mana pun, dalam situasi apapun, sampai mereka beranjak besar. 

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Namun, sebagian anak lainnya tidak merasakan kebahagiaan saat berhadapan dengan boneka. Bahkan menjadi fobia karenanya. jenis ketakutan irasional terhadap boneka ini disebut dengan pupafobia.

Kali ini Popmama.com mengajak mama berkenalan dengan pupafobia, fobia boneka pada anak dan bagaimana cara mengatasinya, dilansir dari laman  You Are Mom.

1. Apa itu pupafobia?

Pixabay.com/Bru-nO
Pixabay.com/Bru-nO

Pupafobia adalah ketakutan seseorang terhadap boneka. Bagi mereka yang tidak takut terhadap boneka, mungkin tampak tidak masuk akal. Tetapi kenyataannya bagi mereka yang menderitanya, ketakutan terhadap boneka ini sangat nyata. 

Pupafobia biasanya terkait dengan fobia lain, seperti automanotophobia (takut pada sosok mirip manusia) atau pediophobia (takut boneka). Ini juga bisa berhubungan yang coulrophobia, yaitu ketakutan terhadap badut atau pantomim. 

2. Gejala pupafobia, fobia boneka pada anak

Freepik/liuntova
Freepik/liuntova

Gejala pupafobia tergantung pada tingkat keparahan yang dialami anak. Gejala fisik yang kemungkinan muncul berupa pusing, sakit kepala, jantung berdebar, mual, dan serangan panik. 

Selain gejala fisik, ada juga gejala psikologis. Hal ini terjadi ketika anak menyadari bahwa ketakutan yang mereka alami irasional dan pikiran mereka terdistorsi.

Namun, mau tak mau mereka menghindari boneka tersebut karena perasaan tidak enak yang timbul.

3. Penyebab pupafobia

Freepik/Kuprevich
Freepik/Kuprevich

Ketakutan anak terhadap boneka mungkin memiliki penyebab tertentu yang harus dipertimbangkan orangtua.

Sebagian besar penyebab pupafobia tidak diketahui secara pasti. Tetapi mungkin anak memiliki pengalaman traumatis dengan boneka atau sifat kepribadian anak membuat mereka lebih rentan terhadapnya.

Pada kebanyakan kasus, pupafobia disebabkan karena pengalaman yang tidak menyenangkan. Bisa jadi karena film atau cerita seram, pengalaman buruk yang melibatkan boneka, mimpi, dan lain-lain.

4. Mengapa anak rentan menderita pupafobia?

Freepik/Alexander-safonov
Freepik/Alexander-safonov

Jenis ketakutan atau fobia ini biasanya lebih banyak menyerang anak-anak dan remaja, ketimbang orang dewasa. Pada sebagian anak, seiring dengan kedewasaan dan pemahaman tentang apa yang nyata dan tidak, ketakutan ini dapat diatasi. 

Memahami mengapa anak takut pada boneka diperlukan untuk mengatasi kepanikan irasional yang tidak terkendali.

5. Cara mengatasi fobia pada anak

Freepik/Lev.studio.x
Freepik/Lev.studio.x

Tidak mudah mengatasi fobia atau ketakutan. Perlu waktu yang lama dan kompleks. Penderita fobia harus didekati dengan cara yang benar supaya tidak memburuk.

Oleh karena itu, anak yang menderita fobia sebaiknya ditangani oleh ahli yang tepat agar dapat mengatasi kecemasannya.

Setelah fobia didiagnosis, ahli akan mengadakan psikoterapi agar anak dapat mengatasi ketakutannya melalui teknik profesional.

Melalui terapi, anak dapat mengasumsikan dan menginternalisasi pengalaman yang dialami, kemudian mengakhiri pikiran irasional dan gejala yang tidka menyenangkan yang dialaminya.

Itulah penjelasan pupafobia, fobia boneka yang mungkin dialami anak. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Mama dalam memahami fobia yang dialami oleh si Kecil.

Share
Editorial Team

Cara Memeluk Anak yang Bisa Meningkatkan Bonding pada Orangtua

Unsplash/Xavier Mouton Photographie
Unsplash/Xavier Mouton Photographie

Kesibukan sehari-hari seringkali membuat kita melupakan hal-hal sederhana yang membawa kebahagiaan. Salah satunya adalah memberikan pelukan pada anak-anak kita. Pelukan, yang sering dianggap sepele, ternyata memiliki kekuatan luar biasa dalam membangun ikatan batin yang kuat antara orangtua dan anak.

Melansir dari  instagram @happykids_id, pelukan tidak hanya memberikan kenyamanan fisik, tetapi juga memicu pelepasan hormon oksitosin yang berperan penting dalam meningkatkan rasa bonding ke anak.

Namun, Mama perlu tau cara yang tepat dan efektif untuk memeluk anak. Lalu, bagaimana caranya agar pelukan ini bisa meningkatkan bonding antara orangtua dan anak?

Berikut ini, Popmama.com akan merangkum cara memeluk anak yang bisa meningkatkan bonding pada orangtua. Jangan lewatkan informasi berharga ini ya, Ma!

Cara Memeluk Anak untuk Perkuat Bonding

Pixabay/adinavoicu
Pixabay/adinavoicu

Pernahkah Mama bertanya-tanya, bagaimana cara yang paling efektif untuk membangun ikatan yang kuat dengan si kecil? Ternyata, salah satu cara paling sederhana namun sangat berdampak adalah melalui pelukan.

Lebih dari sekadar kontak fisik, pelukan adalah bahasa cinta yang universal yang dapat menyampaikan rasa aman, kasih sayang, dan dukungan. Namun, pelukan ini ada cara yang tepatnya yaitu:

1. Memeluk anak dari hati ke hati