"Orangtua lebih memusatkan pada emosi dan sosial anak, yang membuat anak saat dewasa nanti memiliki life skill atau emosional stabil. Manfaatnya, anak bisa menjadi manusia mandiri, memiliki karakter kuat, atau ketangguhan dalam menjalani hidup," jelas Vicky Nastasha.
5 Dampak Mindful Parenting untuk Anak saat Dewasa Kelak Menurut Ahli!

Banyaknya pola asuh yang ada di dunia parenting, tentunya setiap orangtua tentu memiliki cara masing-masing dalam mendidik anak mereka.
Meski setiap pola asuh itu tidak ada yang salah, tapi jangan sampai pemilihan pola asuh Mama dan Papa justru memengaruhi perkembangan si Kecil kelak nanti, ya.
Dari banyaknya gaya pengasuhan yang ada, mindful parenting menjadi salah satu pola asuh yang dinilai lebih sehat karena berorientasi pada kepentingan anak-anak.
Lantas, apa saja dampak dari mindful parenting untuk kehidupan anak saat dewasa kelak nanti? Berikut Popmama.com siap mengulas lebih mendalam terkait konsep mindful parenting menurut ahlinya.
1. Jadi pola asuh sehat yang berorientasi pada anak

Dalam sesi Popmama Talk edisi Agustus 2024, Vicky Nastasha, Early Childhood Educator and Parenting Consultant di Jerman menjelaskan bahwa mindful parenting memiliki sejumlah dampak positif yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak, karena menjadi salah satu pola asuh yang sehat.
Vicky menjabarkan bahwa pola asuh ini dikatakan sehat karena orangtua lebih memusatkan perhatian pada perkembangan emosional dan sosial anak. Dengan begitu, anak pun bisa tumbuh secara mandiri dan emosi stabil.
2. Anak bisa mengutarakan opini dan lebih percaya diri
-LkuM6xCnvYJms8o6XPKgZcEkiourXJbQ.jpg)
Mindful parenting sendiri adalah konsep pengasuhan yang mengajak para orangtua untuk hadir sepenuhnya dalam setiap momen bersama anak.
Jadi, nggak hanya menginginkan anak untuk mengikuti keinginan kita saja, tapi juga berusaha untuk setara dengan anak dengan melibatkan berbagai keputusan yang akan mereka ambil.
Mindful parenting mengajak Mama dan Papa untuk lebih peka terhadap apa yang diinginkan dan dibutuhkan anak, hal ini pada akhirnya akan menciptakan hubungan yang lebih harmonis di antara orangtua dan anak.
Seperti yang ditambahkan oleh Vicky selaku Early Childhood Educator and Parenting Consultant, mindful parenting bisa membuat anak merasa setara dengan orangtua.
"Jadi, mereka juga bisa dengan hal-hal kecil seperti pengambilan keputusan dan belajar mandiri, mengutarakan ide-idenya, mengutarakan opininya, itu membuat anak di masa depan menjadi percaya diri dan banyak life skill-nya juga," sambung Vicky menjelaskan.
3. Terbiasa mengambil keputusan sendiri

Sebagai gaya pengasuhan sehat yang melibatkan anak, dampak lainnya yang bisa anak rasakan saat besar nanti adalah terbiasa mengambil keputusan sendiri tanpa harus mengikuti orang lain.
Dengan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan kecil, seperti memilih pakaian atau menentukan kegiatan harian, anak pun akan belajar membuat keputusan dan memahami konsekuensi dari pilihan mereka.
Nah, pengalaman ini yang akan membentuk kemampuan berpikir kritis, percaya akan kemampuan dirinya, serta memiliki rasa tanggung jawab, yang pada akhirnya hal itu semua akan berguna saat mereka dewasa nanti.
Beda lagi kalau Mama dan Papa justru terus menerus mengarahkan anak tanpa melibatkan mereka, hal ini justru bisa membuat anak bingung dan lebih rentan mengalami depresi saat dihadapkan dengan suatu masalah.
Kalau anak yang selalu dikecilkan, itu nanti setelah mereka dewasa, kalau ada konflik, mereka langsung depresi, burn out, karena mereka tidak terbiasa menghadapi konflik, memilih keputusan, bertanggung jawab, itu untuk mereka sudah besar sekali dan tidak bisa mengutarakan pendapat, yang ada mereka jadi followers, selalu ngikutin nggak punya pendirian." ujar Vicky Nastasha menambahkan.
4. Jadi teladan yang baik untuk anak

Setiap manusia di dunia ini memang tak ada yang sempurna, baik anak maupun orangtua. Jadi, jangan berkecil hati jika merasa gaya parenting yang Mama terapkan tidak cocok pada si Kecil ya.
Tidak cocok saat ini, bukan berarti tidak cocok di kemudian hari kok, Ma. Seperti penjelasan Vicky, kita sebagai orangtua tentu mengetahui bahwa ini semua adalah proses pembelajaran yang tanpa henti.
Sebagai peniru ulung, apa yang orangtua lakukan atau ajarkan, tentunya bisa anak perhatikan untuk kemudian mereka terapkan di kehidupan mereka. Ssalah satu hal kecil yang sering kali terlupakan adalah meminta maaf bila melakukan kesalahan.
Sebagai orangtua, Vicky mejelaskan bahwa minta maaf ke anak itu bukan kelemahan, justru itu adalah suatu kelebihan, karena anak akan belajar kita ini orangtua sebagai contoh.
"Kalau kita sebagai orangtua berani minta maaf ke anak, mereka juga akan berani minta maaf ke orangtua, guru, dan orang sekitarnya. Dan dia belajar juga kalau setiap orang melakukan kesalahan, itu wajar, itu manusiawi, jadi dia belajar dari situ. Jangan pernah malu untuk meminta maaf pada anak," ujarnya menegaskan.
5. Anak bisa lebih konsisten

Dampak lainnya dari penerapan mindful parenting saat anak dewasa nanti adalah pada konsistensi anak. Dengan mindful parenting, orangtua lebih sadar dan hadir dalam interaksi dengan anak, menciptakan lingkungan yang stabil dan penuh perhatian.
Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan seperti ini akan belajar dari contoh orangtua mereka tentang bagaimana konsisten dalam perilaku, emosi, dan pengambilan keputusan.
Oleh karena itu, Vicky Nastasha menambahkan bahwa orangtua juga perlu konsisten dalam menerapkan pola asuh kepada anaknya. Maksudnya, konsisten memberikan batasan-batasan seperti apa yang boleh dan tidak boleh anak lakukan.
Ketika orangtua menunjukkan konsistensi dalam batasan, harapan, dan respons, anak-anak pun cenderung meniru perilaku tersebut, sehingga menjadi lebih konsisten dalam tindakan mereka.
Dari semua dampak positif mindful parenting dari ahlinya, yang sudah Popmama.com rangkumkan di atas, mungkin Mama juga berpikiran apakah gaya pengasuhan ini cocok diterapkan pada semua anak? Jawabannya bisa kok, Ma!
"Mindful parenting cocok sekali untuk semua tipikal keluarga. Yang membuat orangtua kesulitan menerapkannya itu biasanya karena berpatok pada pola pengasuhan dari generasi sebelumnya. Pola asuh dari orangtua kita itu sudah terbenam dan dijadikan contoh untuk ke anak kita, sebenarnya ini yang salah," jelas Vicky Nastasha.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip gaya pengasuhan ini, Mama dan Papa pun dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional serta sosial anak, yang sangat berguna untuk kehidupannya saat dewasa nanti.
Semoga informasinya membantu ya, Ma!



















