Bahaya Tren Sewa iPhone yang Makin Banyak Digemari

- Risiko pencurian data pribadi saat menyewa iPhone
- Tingginya kemungkinan pembajakan akun dengan perangkat sewaan
- Potensi kerugian finansial akibat pembajakan akun yang sering diabaikan
Berkembangnya teknologi telah membawa banyak kemudahan dalam hidup kita, termasuk tren sewa smartphone seperti iPhone.
Dengan penawaran yang semakin menjamur, banyak orang memilih untuk menyewa iPhone demi menunjang penampilan dan mengabadikan momen bersama keluarga.
Namun, di balik kenyamanan ini, terdapat risiko serius terkait keamanan data pribadi yang perlu menjadi perhatian. Menyewa perangkat canggih tanpa memperhatikan aspek keamanan dapat membuka celah bagi kejahatan siber.
Dalam situasi ini, pengguna sering kali tidak menyadari bahwa mereka dapat meninggalkan jejak data sensitif dalam perangkat sewaan, yang bisa dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk mengakses akun pribadi mereka.
Penasaran dengan kelanjutannya? Yuk, simak Popmama.com merangkum bahaya tren menyewa iPhone yang makin banyak digemari secara lebih detail.
1. Risiko pencurian data pribadi

Salah satu bahaya utama dari menyewa iPhone adalah risiko pencurian data pribadi. Ketika pengguna mengakses akun digital atau menyimpan informasi penting di perangkat sewaan, mereka dapat meninggalkan jejak data sensitif.
Data ini mencakup kredensial akun, informasi perbankan, dan data identitas diri seperti fotokopi KTP. Para pelaku kejahatan tidak perlu meretas sistem untuk mengambil data ini, mereka cukup mengakses perangkat sewaan untuk mendapatkan informasi yang ditinggalkan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak menggunakan perangkat sewaan untuk mengakses akun yang berisi informasi sensitif.
Pengguna harus lebih berhati-hati dan selalu mengingat bahwa perangkat yang bukan milik mereka mungkin tidak sepenuhnya aman.
2. Tingginya kemungkinan pembajakan akun

Tren menyewa iPhone juga meningkatkan risiko pembajakan akun. Menurut data dari VIDA, 97% perusahaan di Indonesia mengalami insiden pembajakan akun dalam 12 bulan terakhir.
Dengan perangkat sewaan, pihak ketiga memiliki kesempatan untuk mengakses akun pengguna tanpa batasan. Mereka dapat mengambil alih akun hanya dalam hitungan menit dengan memanfaatkan data yang tertinggal di perangkat.
Penggunaan perangkat sewaan dapat membuat individu lebih rentan terhadap tindakan jahat ini.
Sebagai langkah pencegahan, pengguna disarankan untuk menghindari login ke akun penting menggunakan perangkat yang bukan milik pribadi ,dan selalu menggunakan metode autentikasi berlapis saat mengakses layanan digital.
3. Potensi kerugian finansial

Bahaya lain yang sering kali diabaikan adalah potensi kerugian finansial yang dapat terjadi akibat pembajakan akun.
Data statistik menunjukkan bahwa 71% kasus pembajakan akun berujung pada kerugian finansial atau transaksi ilegal.
Ketika akun dibajak, penjahat dapat melakukan transaksi tanpa izin yang dapat merugikan pengguna secara signifikan.
Untuk menghindari kerugian ini, penting bagi pengguna untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Selain menghindari menyimpan informasi sensitif, memastikan perangkat telah di-reset sebelum penggunaan juga menjadi tindakan yang krusial.
Dengan kesadaran terhadap potensi bahaya ini, pengguna dapat lebih terlindungi dan menjaga keamanan data pribadi mereka.
Nah, itulah penjelasan terkait bahaya tren menyewa iPhone yang makin banyak digemari yang penting untuk dipahami. Semoga informasinya dapat bermanfaa ya, Ma.